Untitled Image

Dari Robot hingga Aplikasi Tracing, Ini Cara Singapura Bersiap Sambut Wisatawan

15 Oktober 2021 16:30 WIB
·
waktu baca 9 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Contactless check-in di Changi Airport. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Contactless check-in di Changi Airport. Foto: Shutterstock
Hingga saat ini, pemerintah Singapura memang belum membuka sepenuhnya gerbang kedatangan bagi turis luar negeri. Hal ini menyebabkan kita yang hendak berlibur ke sana harus menunda kembali perjalanan hingga waktu yang belum ditentukan.
Di sisi lain, industri pariwisata Singapura perlahan tapi pasti sudah bersiap kembali untuk bangkit dan beradaptasi dengan situasi pandemi COVID-19. Apalagi setelah adanya informasi melandainya tingkat penularan di beberapa negara, lalu diikuti dengan mulai terbentuknya herd immunity dan semakin masifnya distribusi vaksin.
Pelaku industri, termasuk di antaranya pariwisata, F&B, hingga retail pun semakin optimis akan masa depan yang cerah. Demi bersiap kembali menyambut wisatawan, berbagai adaptasi juga dilakukan.
Tidak cukup dengan menerapkan protokol kesehatan ketat hingga penggunaan aplikasi tracing bagi setiap pengujung. Inovasi-inovasi berbasis teknologi pun berlomba-lomba dimunculkan.
Ya, buat kamu yang kini sedang ada di Singapura, melihat robot interaktif yang berseliweran di fasilitas umum hingga perangkat dengan teknologi AI (Artificial Intelligence) sebagai pemandu sudah tidak mengagetkan lagi.
Menariknya, tidak hanya memberikan kenyamanan dan keamanan yang lebih baik, bagi sebagian orang, melihat berbagai inovasi teknologi tersebut menjadi atraksi yang menarik. Nah, apa kamu juga penasaran?

TraceTogether App dan SafeEntry

Tampilan aplikasi TraceTogether. Foto: Shutterstock
Memang saat ini sudah banyak tempat dan fasilitas umum di Singapura yang sudah kembali beroperasi. Namun setiap orang yang keluar masuk harus menaati beberapa kebijakan yang berlaku, salah satunya wajib memiliki token atau aplikasi TraceTogether.
Melalui gelombang bluetooth jangkauan pendek, TraceTogether ini berfungsi sebagai tracker yang mempermudah melacak riwayat perjalanan seseorang yang terinfeksi virus COVID-19 beserta orang-orang yang berada di dekatnya. Jadi saat bepergian, kamu pun diwajibkan untuk membawa token atau membuka aplikasinya melalui handphone dan menyalakan bluetooth.
Ilustrasi warga Singapura menggunakan aplikasi SafeEntry sebelum masuk ke fasilitas umum. Foto: Shutterstock
Selain itu, ada satu aplikasi lagi yang wajib dimiliki warga Singapura, yaitu SafeEntry. Meski fungsinya sama, namun cara kerja aplikasi ini sedikit berbeda dari TraceTogether. SafeEntry ini digunakan sebagai ‘tanda masuk’ saat ke tempat dan fasilitas umum yang ada di Negeri Singa.
Jadi bila kamu ingin masuk ke pusat perbelanjaan, restoran, kantor, hingga ke objek wisata, wajib untuk melakukan check in terlebih dahulu dengan melakukan scan QR Code yang telah disediakan menggunakan aplikasi SafeEntry.

Kenalan dengan robot-robot pembersih di Changi Airport

Changi Airport. Foto: Shutterstock
Persiapan untuk menyambut kembali kedatangan wisatawan dari berbagai negara sudah diterapkan, bahkan mulai dari gerbang terdepan memasuki Singapura. Ya, sebagai salah satu bandara tercanggih dan paling modern yang telah diakui hingga kancah internasional, Changi Airport tak henti-hentinya menghadirkan inovasi baru bagi para penumpang.
Datang ke salah satu bandara tersibuk di dunia ini, kamu bisa langsung merasakan berbagai fasilitas contactless. Mulai dari tempat check-in dengan sensor proximity yang memungkinkan pengunjung tanpa menyentuh layar saat melakukan check-in, pos imigrasi dengan sistem pengenalan wajah untuk menggantikan scan sidik jari, serta penggunaan LED ultraviolet-C (UV-C) untuk mendesinfeksi pegangan eskalator secara otomatis.
Saat berkeliling bandara, jangan kaget bila kamu akan sering berpapasan dengan robot-robot menggemaskan yang berlalu-lalang. Ada Joy and Jemie, Chris, PETER, serta Liang Liang dan Jing Jing yang punya tugas masing-masing.
Joy dan Jemie, robot pembersih di Changi Airport. Foto: www.changiairport.com
Joy dan Jemie, adalah robot pembersih yang ramah dan suka berinteraksi dengan pengunjung bandara. Dua robot menggemaskan berwarna biru dan pink ini berkeliling di sekitar HSBC Rain Vortex untuk memastikan tidak ada genangan atau cipratan air di lantai yang dapat mengganggu perjalanan pengunjung.
Ada juga Chris, si robot pendiam namun sigap. Ia bertugas di sekitar pusat perbelanjaan Jewel Changi Airport untuk mengangkat tempat sampah yang penuh demi memastikan bandara tetap bersih dan higienis.
Lanjut kenalan dengan PETER (Patrol & Traffic Enforcement Robot), robot penegak lalu lintas di yang berpatroli di sepanjang pintu utama Jewel. Ia bertugas memastikan kelancaran lalu lintas dan di area bandara hingga menyerukan pesan keselamatan bagi seluruh pengunjung, “Tolong lihat ke dua arah sebelum menyeberang jalan. Terima kasih!”
Robot Liang Liang dan Jing Jing di Changi Airport. Foto: www.changiairport.com
Terakhir ada Liang Liang dan Jing Jing, yang juga dikenal dengan nama Putih dan Bersih (Bahasa Melayu) atau Minal dan Palich Palich (Bahasa Tamil), robot pasangan berseragam berkeliling memastikan seluruh area bandara bebas dari debu selama 24 jam.

IATA Travel Pass x Singapore Airlines

Tak hanya bandara, maskapai penerbangan Singapura, Singapore Airlines (SIA) juga ikut berbenah demi menekan penyebaran virus yang lebih luas. Bahkan SIA menjadi maskapai penerbangan pertama di dunia yang menggunakan aplikasi International Air Transport Association (IATA Travel Pass), tepatnya sejak Maret 2021 lalu.
Uji coba aplikasi ini pertama kali dilakukan untuk penerbangan dari Singapura ke London dan sebaliknya.
Singapore Airlines (SIA) menjadi maskapai penerbangan pertama di dunia yang menggunakan aplikasi International Air Transport Association (IATA Travel Pass). Foto: Shutterstock
Dengan aplikasi ini, penumpang bisa dengan mudah mengunggah, mengelola, dan memproses hasil tes COVID-19 dalam satu ‘wadah’ yang saling terintegrasi. Jadi pihak maskapai pun bisa langsung mengetahui hasil tes, riwayat kesehatan, hingga riwayat perjalanan penumpang tanpa perlu memberikan banyak dokumen yang dapat meningkatkan risiko penularan lewat sentuhan.
Aplikasi IATA Travel Pass. Foto: Shutterstock
Bila kamu ingin melakukan perjalanan ke luar negeri dari Singapura menggunakan SIA, kamu juga akan dimudahkan dalam mencari klinik untuk melakukan tes PCR lewat aplikasi IATA Travel Pass.
Cukup bukan aplikasi, kamu bisa langsung memilih satu dari tujuh klinik Singapura yang telah bekerja sama dengan SIA, lalu mendaftar dengan melampirkan ID serta informasi penerbangan. Hasil tes yang telah keluar pun akan langsung terintegrasi langsung di aplikasi.
Selanjutnya, kamu harus menunjukkan hasil tes tersebut saat check in di bandara. Praktis sekaligus meminimalisasi sentuhan langsung, kan?

Housekeeper berbentuk robot canggih dari Yotel

Menginap di hotel Singapura kini jadi lebih aman dan nyaman, sebab sebagian besar hotel juga telah memanfaatkan teknologi untuk mempermudah berbagai aktivitas pengunjung. Tidak hanya pengalaman pemesanan tanpa kontak termasuk saat check in-check out, memesan makanan, dan pembayaran lainnya, robot juga mulai dilirik untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung.
Yoshi dan Yolanda, dua robot berbasis Android yang bertugas sebagai housekeeper di Yotel, Orchard Road. Foto: Yotel.com
Pengalaman tersebut bisa kamu rasakan saat berkunjung di Yotel yang ada di Orchard Road. Memasuki hotel yang sophisticated ini, kamu bisa langsung melakukan check-in otomatis menggunakan perangkat pintar yang ada di hotel tanpa perlu berinteraksi dengan resepsionis lagi.
Bukan itu saja keunikannya. Di Yotel kamu akan disambut oleh Yoshi dan Yolanda, dua robot berbasis Android yang bertugas sebagai housekeeper. Ya, kamu tidak salah baca! Selama menginap, merekalah yang bertugas untuk memenuhi kebutuhanmu, mulai dari menyiapkan amenities dan tentunya memastikan kebersihan kamar yang ditempati selalu terjaga.
Yoshi dan Yolanda juga ramah kepada pengunjung, lho. Jadi sebelum check out, sempatkan waktumu untuk berswafoto bersama mereka sebagai kenang-kenangan, ya!
Bagi pecinta seni, mengunjungi National Gallery Singapore (NGS) pasti jadi salah satu pengalaman tak terlupakan saat melancong ke negara tetangga Indonesia ini. Berada di jantung Civic District, museum ini menaungi lebih dari 8.000 koleksi seni, termasuk beberapa di antaranya karya beberapa seniman tersohor Singapura seperti Georgette Chen, Chen Chong Swee, dan Liu Kang.
Karya Yayoi Kusama di National Gallery Singapore. Foto: Shutterstock
Selain itu ada juga koleksi dari seniman dunia, di antaranya karya Raden Saleh (Indonesia), Latiff Mohidin (Malaysia), dan Nguyen Gia Tri (Vietnam). Bahkan Yayoi Kusama dan Mark Rothko pun pernah mempercantik galeri ini lewat karyanya.
Sebagai salah satu museum terbesar di Asia Tenggara, di masa pandemi ini juga NGS memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan pengalaman sekaligus menawarkan wisata yang lebih aman bagi pengunjung. Setelah sempat tutup selama beberapa waktu, museum ini kembali dibuka dengan menerapkan beberapa penyesuaian baru, mulai dari pemesanan tiket tanpa sentuh serta pameran interaktif 3D menggunakan aplikasi NGS yang bisa diakses secara gratis.
Berkeliling museum juga jadi lebih menyenangkan karena kini NGS juga menerapkan konsep #Smartmuseum dengan adanya Temi, robot personal guide yang bisa menemani sekaligus menjelaskan berbagai koleksi seni yang ada di NGS melalui tur audio yang menyediakan penjelasan dalam bahasa Inggris, China, Melayu and Tamil.
Bila kamu butuh sesuatu atau ingin mengetahui cerita di balik karya-karya di NGS secara lebih lengkap, ada pemandu profesional terbaik yang bisa menemanimu dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat,

Pengalaman makan dan belanja baru lewat teknologi

Sebagai salah satu negara yang juga mengandalkan wisata kuliner dan belanja yang menarik wisatawan, industri retail dan F&B juga antusias memanfaatkan teknologi demi memberikan pelayanan yang lebih aman. Tak hanya meningkatkan kenyamanan, beberapa tempat ini dijamin menambah pengalaman unik kamu saat menjelajah Singapura.
Pertama, ada Ratio Café and Lounge, kafe berkonsep robotik pertama di dunia yang berlokasi di Centrepoint, Orchard Road. Dibuka sejak November 2020, dari awal masuk kamu akan langsung disuguhi dengan pemandangan futuristik dengan ‘tangan-tangan’ robot yang sibuk meracik berbagai minuman. Sesuai namanya, penggunaan robot ini diharapkan bisa menyuguhkan berbagai menu yang lezat dengan takaran yang presisi.
Di sini, kamu bisa menjumpai 50 menu minuman yang bisa dipesan dan akan langsung diracik oleh robot-robot di Ratio Café and Lounge. Mulai dari Nanyang Kopi, kopi artisan, koktail, hingga bir lengkap tersedia. Kamu juga bisa melakukan penyesuaian takaran bahan-bahan pada minuman saat memesannya, lho. Misalnya meminta extra espresso shot, penambahan gula, hingga memilih jenis minuman panas atau dingin.
Nah, bila kamu ke sini, sempatkan mencicipi beberapa minuman uniknya, seperti Pandan Latte dan Banana Latte. Tapi bila kamu lebih suka minuman non kopi, Banana Milk dan Coconut Milk bisa menjadi opsi tepat.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, industri retail juga tidak mau kalah menawarkan inovasi demi meningkatkan kenyamanan pengunjung. Salah satunya dilakukan oleh toko perlengkapan olahraga, Decathlon, yang juga berlokasi di Centrepoint.
Sebagai salah satu cabang terbesarnya dengan lebih dari 6.000 pilihan jenis produk, risiko kerumunan jadi salah satu perhatian Decathlon. Karenanya, saat ini brand olahraga asal Prancis ini menyuguhkan pengalaman belanja cashless dan self-check menggunakan robot assistant demi memastikan pengunjung dan staf terlindungi.
Decathlon di Centrepoint. Foto: Shutterstock
Menariknya lagi, pengunjung juga bisa mencoba produk-produk di sini sambil mencoba berbagai aktivitas seru. Salah satunya menjajal perlengkapan kamping dan naik gunung menggunakan teknologi Virtual Reality (VR). Cukup gunakan perangkat VR yang telah tersedia, kamu bisa mengecek ketahan tenda, tas, hingga sleeping bag sesuai dengan cuaca dan iklim di tempat kamping yang akan kamu tuju.
Berlanjut ke zona yang menyediakan berbagai jenis sepatu untuk aktivitas olahraga kamu. Bukan jamannya lagi mencoba satu per satu sepatu sampai pas, Decathlon menyediakan perangkat scan yang akan mengukur kaki kamu secara lebih akurat. Di sini, kamu juga bisa mencoba ketahanan sepatu lari layaknya seorang atlet.
Belum selesai, kamu juga bisa menjajal perlengkapan olahraga seperti bola sepak, bola basket, sepeda hingga peralatan rock climbing melalui zona permainan yang tersedia. Jadi sambil bermain, kamu bisa mencari peralatan olahraga yang paling pas untuk kamu!
Hingga kini Indonesia belum terdaftar sebagai negara yang diperbolehkan memasuki Singapura. Tapi jangan sedih! Manfaatkan waktu sekarang untuk mempersiapkan diri dengan #SingapoREimagine agar lebih siap saat nanti gerbang masuk sudah dibuka!
Inovasi teknologi ini juga menjadi bukti bahwa Singapura secara perlahan sudah kembali mempersiapkan diri untuk menyambut kedatanganmu ke sana!
Yuk bersiap hidupkan kembali impian perjalananmu yang aman dan nyaman di Singapura! #SingapoREimagine #VisitSingapore
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten