CEO Boeing Prediksi Satu Maskapai Besar AS Bakal Tumbang karena Corona

13 Mei 2020 17:25 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO Boeing David Calhoun. Foto: Dok. boeing.com
zoom-in-whitePerbesar
CEO Boeing David Calhoun. Foto: Dok. boeing.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Industri penerbangan jadi salah satu sektor yang terkena dampak parah akibat pandemi virus corona. Jumlah penumpang yang terus turun dan belum tahunya kapan permintaan transportasi udara akan kembali dalam waktu dekat membuat banyak maskapai berada di ambang ketidakpastian.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, maskapai-maskapai penerbangan di seluruh dunia pun sedang berupaya untuk bertahan. CEO Pabrikan Pesawat Boeing, David Calhoun, memperkirakan satu maskapai penerbangan besar Amerika Serikat (AS) tidak bisa bertahan.
"Ya, kemungkinan besar," kata Calhoun dalam sebuah wawancara, seperti dikutip dari USA Today, Rabu (13/5).
Deretan Pesawat penumpang American Airlines terparkir di landasan Bandara Internasional Tulsa di Tulsa, Oklahoma, AS untuk mengurangi penyebaran corona. Foto: REUTERS / Nick Oxford
Meski begitu, Calhoun tidak menyebut secara rinci identitas maskapai yang dimaksud. Dalam wawancara tersebut, Calhoun juga memprediksi bahwa lalu lintas penumpang pesawat tidak akan kembali 100 persen hingga musim panas tahun ini.
Apalagi, ketika perlindungan penggajian untuk karyawan di bawah CARES Act habis. Banyak maskapai besar AS yang menyatakan bahwa mereka harus memotong biaya penggajian untuk bertahan hidup jika bisnis benar-benar belum pulih.
Pesawat Boeing 737 400. Foto: Shutter Stock
"Lalu lintas penumpang bahkan tidak akan kembali ke 25 persen. Mungkin hingga akhir tahun akan menuju 50 persen. Jadi, pasti akan ada beberapa penyesuaian yang dilakukan di sebagian (bisnis) maskapai," ujar Calhoun.
ADVERTISEMENT
Calhoun menjabat sebagai CEO Boeing sejak Januari 2020 menggantikan Dennis Muilenberg. Dalam sebuah wawancara beberapa waktu lalu, Calhoun pernah mengkritik tajam Muilenberg.
Ilustrasi pesawat Boeing. Foto: REUTERS/Lindsey Wasson
Ia menyalahkan pendahulunya tersebut atas krisis pesawat Boeing 737 Max. Namun, tak lama setelahnya ia pun meminta maaf atas tindakannya tersebut.
Sementara itu, mengutip CNBC, Calhoun juga memprediksi bahwa permintaan pada industri penerbangan baru akan pulih sepenuhnya pada dua hingga tiga tahun mendatang. Setelah sebelumnya Boeing harus meng-grounded pesawat Boeing 737 Max-nya dan juga akibat virus corona.
"Kami berada dalam lingkungan yang tidak dapat diprediksi dan berubah dengan cepat, dan sulit untuk memperkirakan kapan situasi akan stabil," pungkas Calhoun.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
ADVERTISEMENT
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!