CDC Masukkan Rusia ke Daftar Merah Perjalanan saat COVID-19

3 November 2021 9:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang wanita berjalan melewati ambulans yang diparkir di luar Rumah Sakit di Saint Petersburg, Rusia (17/6). Foto: Alexander Demianchuk/TASS via Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Seorang wanita berjalan melewati ambulans yang diparkir di luar Rumah Sakit di Saint Petersburg, Rusia (17/6). Foto: Alexander Demianchuk/TASS via Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) memasukkan Rusia ke daftar tujuan perjalanan berisiko sangat tinggi, pada Senin (1/11).
ADVERTISEMENT
Dilansir CNN, negara terbesar di dunia itu naik ke level 4 (level tertinggi yang sudah ditentukan oleh CDC). Sebelumnya Rusia masuk ke level 3 untuk melakukan perjalanan selama COVID-19.
Negara yang populer untuk dijadikan tempat liburan oleh turis asing beberapa ada yang dimasukkan CDC ke dalam daftar merah. Setidaknya ada 80 negara yang berada di daftar merah tersebut, contohnya:
Perkembangan Kasus COVID-19 di Rusia
Warga yang menggunakan masker melintasi mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus Corona di kawasan Tebet, Jakarta. Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/REUTERS
Kasus COVID-19 di Rusia terlihat ada peningkatan dari hari sebelumnya. Pada Selasa (2/11), Rusia ketambahan kasus positif COVID-19 sebanyak 39.008 kasus.
Dilansir Antara, kematian pun di hari itu juga mencatat rekor yaitu 1.178 kematian. Jika ditotal secara keseluruhan untuk kasus COVID-19 di Rusia sebanyak 8,59 juta kasus, serta kematian totalnya menjadi 240.871.
ADVERTISEMENT
Satgas COVID-19 Rusia melaporkan, saat ini tercatat ada 939.698 kasus aktif, angka kesembuhan pun juga mengalami kenaikan, yaitu 30.905 yang dihitung sejak Senin.
Karena meningkatnya kasus tersebut, kawasan Nizhegorodskaya Oblast memperpanjang libur bekerja hingga 14 November untuk membantu menekan lonjakan kasus COVID-19 di negaranya.
Ilustrasi virus corona China buatan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, CDC. Foto: Alissa Eckert, MS; Dan Higgins, MAM/CDC/via REUTERS
Ada faktor lain yang harus dipertimbangkan wisatawan selain risiko penularan yang sudah ditetapkan oleh CDC.
"Tingkat penularan adalah satu tonggak petunjuk. Yang lain adalah tindakan pencegahan apa yang diperlukan untuk diikuti di tempat yang Anda tuju dan yang ketiga adalah apa yang Anda rencanakan setelah Anda berada di sana," kata Wen, seorang dokter darurat dan profesor kebijakan kesehatan dan manajemen di George Washington University Milken Institute School of Public Health.
ADVERTISEMENT
Dalam panduan perjalanan CDC, pihaknya telah menyarankan para turis yang hendak pergi liburan ke luar negeri untuk vaksinasi secara lengkap. Jika belum, lebih baik hasrat untuk jalan-jalan harus ditahan terlebih dahulu.
CDC pun menambahkan sudah divaksinasi COVID-19 secara lengkap bukan berarti terhindar dari virus tersebut. Turis tersebut juga bisa tertular beberapa varian COVID-19 yang mulai bermutasi.