Bukan di Dekat Pintu Darurat, Ini Posisi Kursi Paling Aman di Pesawat

26 Mei 2022 8:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi meja kursi pesawat Foto: Shutter stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi meja kursi pesawat Foto: Shutter stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bepergian menggunakan pesawat adalah hal yang sudah biasa dilakukan, jika sang penumpang memutuskan untuk pergi liburan ke tempat yang jauh.
ADVERTISEMENT
Namun, di dalam pesawat tentu kita tidak bisa menghindari kejadian-kejadian yang tidak mengenakan, seperti turbulensi. Belum lagi, jika mendapatkan posisi kursi pesawat yang tidak sesuai dengan keinginan sang penumpang.
Dilansir Express Uk, seorang pilot yang sudah berkecimpung di dunia penerbangan selama 10 tahun, Andreas Stober, memberi tahu di mana kursi teraman di pesawat dan paling sedikit merasakan turbulensi.
"Sebagai aturan umum, penumpang merasa kurang turbulensi saat duduk di dekat sayap. Sebuah pesawat berperilaku seperti jungkat-jungkit yang seimbang di tengah tempat sayap berada," kata Andreas Stober.
Ilustrasi Turbulensi Pesawat Foto: Shutter Stock
“Saat mengalami turbulensi, bagian belakang pesawat tempat flight control berada harus bekerja keras agar pesawat tetap terbang lurus dan rata. Ini berarti bahwa sementara sebagian besar gerakan akan terasa di bagian belakang seperti ujung jungkat-jungkit, kursi di dekat sayap akan terasa lebih sedikit bergerak," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Andreas Stober juga menjelaskan di bagian mana kursi paling aman di pesawat. Menurut angka statistik, bagian belakang pesawat memiliki tingkat kelangsungan hidup lebih tinggi.
"Melihat statistik, bagian belakang pesawat memiliki tingkat kelangsungan hidup lebih tinggi, itu juga alasan kenapa kotak hitam dipasang di bagian belakang," ujar Andreas Stober.
Andrean Stober juga memiliki preferensi untuk bagian kursi favoritnya yang ternyata bukan di bagian belakang pesawat.
ilustrasi penumpang pesawat Foto: shutterstock
"Saya biasanya lebih suka tempat duduk dekat jendela karena pemandangannya, tidak pernah membosankan. Tempat duduk di dekat bagian depan biasanya berarti pelarian lebih cepat setelah mendarat yang membantu menghindari antrean paspor," kata Andreas Stober.
“Karena terbang sudah sangat aman, itu bukan faktor bagi saya ketika memilih tempat duduk,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Pilot ini juga mengungkapkan mengapa maskapai penerbangan memprioritaskan lepas landas tepat waktu, dan tidak pernah menunggu penumpang yang terlambat.
Ilustrasi penerbangan yang ditunda atau dibatalkan akibat cuaca buruk. Foto: Muhammad Iqbal / Antara
"Maskapai penerbangan menjalankan jadwal penerbangan yang semuanya diatur waktunya, untuk memenuhi sejumlah besar faktor sensitif, seperti slot pendaratan bandara, waktu tugas kru, pemeliharaan terjadwal, dan penerbangan lanjutan," ujar Andreas.
"Ketika semuanya berjalan sesuai rencana, seluruh sistem berjalan seperti jarum jam, tetapi gangguan terkecil seperti penumpang hilang, keterlambatan naik pesawat, kemacetan, cuaca, atau masalah teknis dapat berdampak besar pada jadwal," pungkasnya.