3,1 Juta Turis Indonesia Kunjungi Singapura, Terbanyak Kedua Setelah China

27 November 2020 12:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Singapura. Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Singapura. Foto: AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebagai negara tetangga, Singapura memang menjadi destinasi wisata luar negeri yang kerap disambangi turis Indonesia. Bahkan, jumlahnya menduduki peringkat kedua terbanyak setelah China pada 2019.
ADVERTISEMENT
Namun selama pandemi COVID-19, jumlah kunjungan turis Indonesia di Singapura menurun secara drastis.
Perwakilan Singapore Tourism Board Area Indonesia, Mohamed Firhan Abdul Salam, mengatakan, jumlah turis asal Indonesia mencapai 3,1 juta berdasarkan data 2019. Oleh sebab itu, pasar Indonesia sangat penting untuk menjadi sasaran utama saat memulihkan kembali industri travel.
"Market Indonesia itu sangat penting bagi tourism Singapura, terbesar kedua setelah China. Namun dampak dari COVID-19 terjadi penurunan hingga 99,9 persen untuk market kedatangan karena perbatasan Singapura ditutup pada Februari, tapi penurunan ini bukan hanya dari Indonesia, tapi secara global," ujar Firhan saat dalam acara TravelRevive di Singapura, Kamis (26/11).
com-Ilustrasi traveling ke Singapura Foto: Shutterstock
Pada saat ini, Singapura belum membuka diri untuk kunjungan wisata. Jadi, untuk yang mau masuk Negara Singa hanya untuk urusan bisnis esensial atau perjalanan diplomatik dan kedinasan yang mendesak.
ADVERTISEMENT
Waktu kunjungan pun hanya berlaku selama 10 hari dan tidak bisa diperpanjang. Perjalanan harus mendapat persetujuan dari pihak perusahaan Singapura ataupun agensi pemerintah.
"Jadi itu harus di-endorse dan di-approve dulu sebelum mereka tiba ke Singapura. Jadi sebelum mereka datang itu bikin permohonan atau perizinan dulu, ke Singapura atas dasar apa, meeting sama siapa, dan itu nanti di-review dulu," kata Firhan.
"Baru nanti di-review baru di-approval, mengurus tiket dan lain-lain. Buat waktu sekarang, jalur itu aja yang terbuka dari Indonesia," lanjutnya.
Ilustrasi traveling jalan kaki di Singapura Foto: Helinsa Rasputri/kumparan
Firhan juga menegaskan perjalanan ini harus sesuai dengan isi permohonan yang sebelumnya telah diajukan dan tidak diperkenankan untuk berkunjung ke destinasi wisata atau perbelanjaan.
Pemerintah Singapura sedang membuat prototipe keamanan untuk para turis mancanegara yang akan berkunjung selama pandemi COVID-19. Hal ini guna menghidupkan kembali industri pariwisata dan MICE.
ADVERTISEMENT
Saat ini, negara tersebut sudah memasuki pembatasan fase 2, yang artinya ruang publik, perkantoran dan sekolah sudah mulai dibuka kembali, meski restoran, dan tempat hiburan masih dengan kapasitas yang terbatas yakni sekitar 50 persen dari keadaan normal.
Akan tetapi, pihak pemerintah, termasuk Singapore Tourism Board (STB), sudah mulai menyusun protokol keamanan dan keselamatan untuk turis di masa mendatang, sebagai percobaan, acara pameran dagang travel, Travelrevive, pun diselenggarakan.
ilustrasi wisatawan yang berkunjung ke Singapura Foto: Shutter stock
Tak hanya pameran, acara ini juga mengajak peserta untuk menjalani tur yang aman, namun tetap menyenangkan yang kemungkinan akan digunakan para turis di masa mendatang.
"Ini adalah prototipe yang sedangkan dikembangkan, jadi apa yang kita pelajari dari tur ini juga akan dilaporkan dan kita akan improve untuk turis normal, turis Asia untuk masa mendatang," ujar Firhan.
ADVERTISEMENT
Firhan mengatakan, saat ini pihaknya dan pelaku industri travel masih terus menggodok protokol yang terbaik bagi para turis, sehingga meski dalam keadaan pandemi pengunjung tetap dapat melakukan perjalanan dengan aman.
com-Ilustrasi Negara Singapura Foto: Shutterstock
Dalam percobaan tur ini, turis dibagi menjadi beberapa kelompok yang maksimal terdiri dari lima orang. Kelompok tersebut tidak boleh bertukar grup guna memudahkan dalam pelacakan jika ada yang positif virus corona.
Dalam setiap kunjungan ke destinasi wisata ataupun restoran, grup turis harus selalu bersama, menjaga jarak aman, menggunakan masker, dan memakai token TraceTogether sebagai aplikasi pelacak.
"Mungkin sekarang rekomendasi grouping-nya minimal lima, tapi itu protokol yang sekarang mungkin nanti ke depannya bisa berbeda karena kita harus diskusi sama industrinya juga dan mengikuti rekomendasi keadaan yang baru," kata Firhan.
Infografik Tips Traveling di Tengah Pandemi. Foto: Chia Aulia/kumparan
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).