234 Event MICE di Singapura Ditunda Akibat Pandemi COVID-19

7 Oktober 2020 19:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Singapura. Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Singapura. Foto: AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pandemi tak hanya berdampak pada sektor industri pariwisata, tetapi juga industri MICE. Sama seperti negara-negara lainnya, Singapura juga mengalami dampak yang cukup besar akibat pembatasan perjalanan yang diberlakukan.
ADVERTISEMENT
Asisten Manager Indonesia Singapore Tourism Board (STB), Johannes Stevano Rahardjo, mengatakan sebanyak 234 acara MICE atau pameran di Singapura harus ditunda bahkan dibatalkan akibat pandemi.
"Tiap tahunnya ada 500-700 acara MICE yang diadakan di Singapura yang menerima sekitar 400 ribu pengunjung internasional dan menghasilkan kontribusi 3,8 miliar dolar Singapura. Kerugian penerimaan pariwisata dari sektor MICE sendiri sudah dicatat mencapai 587 juta dolar Singapura (atau Rp 6,3 triliun)," kata Johannes, dalam webinar bertajuk STB Indonesia MICE Forum, Rabu (7/10).
Ilustrasi MICE Foto: Shutter Stock
Johannes mengungkapkan, industri MICE diperkirakan bisa kembali pulih pada kuartal pertama di tahun 2021, tetapi dengan syarat para peserta pameran wisata harus menjalankan protokol kesehatan ketika melakukan perjalanan.
"Proses pemulihan industri ini juga berproses, tidak serta merta langsung berubah. Pemulihan diawali dengan menerapkan beberapa protokol kesehatan yang ketat juga," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, dalam hal ini STB terus bekerja sama dengan para stakeholder terkait mengembangkan industri MICE untuk pertumbuhan di masa depan.
"Melalui tiga cara, yaitu melalui safe travel itineraries untuk memberikan jaminan health and safety untuk menghadiri acara bisnis. Lalu, adanya pedoman atau roadmap untuk para pelaku industri MICE menyelenggarakan event. Sekaligus mengedepankan digitalisasi dan inovasi untuk meeting," kata Johannes.
Johannes menjelaskan konsep Hybrid Event yang merupakan kombinasi antara virtual event dengan fisik event. Konsep ini diperkirakan akan menjadi norma baru di masa depan, karena adanya pembatasan perjalanan dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi.
Pihaknya juga optimistis industri MICE ke depan bisa cepat pulih, sehingga bisa membuat ekonomi kembali positif.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
ADVERTISEMENT