Tentang Deepfake dan MyHeritage yang 'Hidupkan' Foto Lincoln hingga Soekarno

8 Maret 2021 10:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Deepfake hasil MyHeritage. Foto: MyHeritage
zoom-in-whitePerbesar
Deepfake hasil MyHeritage. Foto: MyHeritage
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebuah aplikasi bernama MyHeritage tengah naik daun di media sosial Twitter. Aplikasi tersebut, yang pada awalnya merupakan platform pengecek keturunan keluarga, tiba-tiba menjadi tenar setelah meluncurkan fitur deepfake di platform mereka.
ADVERTISEMENT
Sejak akhir Februari lalu, MyHeritage memperkenalkan fitur baru yang disebut "Deep Nostalgia." Teknologi deepfake bertenaga AI ini sebenarnya punya konsep yang sederhana, di mana ia bisa memproses foto orang jadul dan membuat orang di dalamnya bergerak.
“Beberapa orang menyukai fitur Deep Nostalgia dan menganggapnya ajaib, sementara yang lain menganggapnya menyeramkan dan tidak menyukainya. Memang, hasilnya bisa jadi kontroversial dan sulit untuk tetap acuh tak acuh pada teknologi ini,” kata perusahaan dalam halaman situs web resmi mereka.
“Kami mengundang Anda untuk membuat video menggunakan fitur ini dan membagikannya di media sosial untuk mengetahui pendapat teman dan keluarga Anda. Fitur ini ditujukan untuk penggunaan nostalgia, yaitu menghidupkan kembali leluhur tercinta.”
Teknologi deepfake sering digunakan untuk membuat wajah palsu dari dua orang yang berbeda dalam sebuah video dengan mulus. Namun, deepfake yang dihasilkan MyHeritage hanya ditujukan khusus untuk menggerakkan orang dalam foto diam secara otomatis.
ADVERTISEMENT
Untuk membuat fitur deepfake khusus orang jadul itu, MyHeritage bermitra dengan perusahaan deepfake asal Israel bernama D-ID. Sebelumnya, D-ID telah membuat algoritma yang mampu memproses gerakan dari foto lama.
Di situs MyHeritage, tokoh-tokoh bersejarah seperti Ratu Victoria berhasil “dihidupkan” kembali. Pada pertengahan Februari 2021, perusahaan juga pernah memamerkan video Abraham Lincoln di YouTube menggunakan teknologi tersebut.
Sebagian pengguna MyHeritage juga mengunggah tokoh terkenal asal Indonesia hasil deepfake bikinan aplikasi. Salah satunya adalah Soekarno.
Berikut hasil foto deepfake orang jadul dari MyHeritage. Bisa dibilang, hasilnya cukup mencengangkan dan sedikit “creepy”.
Meski demikian, masih ada batasan teknologi deepfake dari MyHeritage. Contohnya, jika ada lebih dari satu orang di foto jadul yang diunggah, AI deepfake hanya dapat menggerakkan satu orang saja.
ADVERTISEMENT
Selain itu, animasi dibatasi pada kepala, wajah, dan leher. Jadi, kamu enggak bisa berharap untuk lihat kakek atau nenek kamu lompat-lompat dan lari di foto jadul mereka lewat fitur ini.
Untuk menggunakan Deep Nostalgia, kamu cuma perlu daftar lewat situs web atau aplikasi MyHeritage. Lalu, pilih opsi animate photo dan unggah foto orang jadul yang mau kamu bikin bergerak. MyHeritage sejauh ini menggratiskan layanan mereka, tapi kamu bakal mendapatkan watermark di sisi kanan bawah dari hasil gambar yang bergerak.
Tampilan website MyHeritage. Foto: Screenshot website MyHeritage