Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
Susul Twitter, Facebook dan Instagram Kompak Blokir Sementara Akun Donald Trump
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Keputusan itu diambil Facebook setelah mereka menghapus posting-an Trump dalam merespons simpatisannya yang menyerang gedung kongres US Capitol pada Rabu (6/1) waktu setempat.
Menurut laporan The Verge, Facebook menghapus video yang di-posting beberapa jam setelah serangan simpatisan Trump dimulai. Di posting-an itu, Trump meminta pengunjuk rasa untuk 'pulang' dan menyatakan secara tidak benar bahwa mereka “mengadakan pemilu yang dicuri dari kami."
Perusahaan juga menghapus posting-an teks yang meminta pendukungnya untuk "mengingat hari ini selamanya!"
"Kami telah menilai dua pelanggaran kebijakan terhadap Halaman Presiden Trump yang akan mengakibatkan pemblokiran fitur selama 24 jam, yang berarti dia akan kehilangan kemampuan untuk mem-posting di platform selama waktu itu," kata Facebook dalam kicauan mereka di Twitter.
ADVERTISEMENT
Tak cuma Facebook, akun Trump di Instagram juga akan dikunci selama 24 jam, menurut konfirmasi Head of Instagram Adam Mosseri.
Sebelumnya, pada hari yang sama, Twitter juga telah membatasi akun Trump selama 12 jam ke depan. Langkah itu diambil setelah Twitter menghapus tiga tweet yang menurut perusahaan merupakan 'pelanggaran berat' terhadap kebijakannya.
"Sebagai akibat dari situasi kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan sedang berlangsung di Washington, DC, kami meminta penghapusan tiga tweet @realDonaldTrump yang di-posting sebelumnya hari ini karena pelanggaran berulang dan berat terhadap kebijakan kami," jelas perusahaan lewat akun Twitter Safety Account.
Kicauan Trump di Twitter memang sering kontroversial. Namun, statusnya sebagai Presiden AS membuat Trump mendapat perlakuan khusus dari Twitter yang hanya membatasi kicauannya tanpa dihapus.
ADVERTISEMENT
Twitter sendiri punya aturan tertulis yang menyebut pernyataan pemimpin dunia dianggap 'penting'. Kini, Twitter mengaku kebijakan tersebut tak lagi jadi prioritas utamanya.
"Pelanggaran Peraturan Twitter di masa mendatang, termasuk kebijakan Integritas Warga atau Ancaman Kekerasan, akan berdampak penangguhan permanen akun @realDonaldTrump," tambah Twitter.