Riset IDC: Oppo Raja HP di Indonesia

15 November 2022 16:32 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Oppo di smartphone Reno 5 Marvel Avengers Edition. Foto: Oppo
zoom-in-whitePerbesar
Logo Oppo di smartphone Reno 5 Marvel Avengers Edition. Foto: Oppo
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
International Data Corporation (IDC) kembali merilis daftar merek handphone (HP) dengan pangsa pasar dan pengapalan terbesar di Indonesia. Untuk kuartal ketiga 2022, Oppo mempertahankan singgasananya sebagai raja HP di Indonesia, diikuti Samsung dan Vivo.
ADVERTISEMENT
Laporan tersebut menyebut pasar smartphone Indonesia kembali lesu pada Q3 2022. Pengapalan menyentuh angka 8,1 juta unit, turun 12,4 persen dibanding periode yang sama tahun lalu (year-on-year/YoY).
Hal ini disebabkan inflasi 5,95 persen YoY pada September 2022, setelah kenaikan harga BBM yang berdampak negatif pada daya beli masyarakat dan permintaan pasar. Pasar HP Indonesia diprediksi akan terus mengalami tekanan di tengah inflasi yang meroket, pergerakan kurs yang bergejolak, hingga kenaikan suku bunga.
IDC memperkirakan pengiriman smartphone secara keseluruhan di 2022 akan lebih rendah dibandingkan 2021.
ADVERTISEMENT
"Sebaliknya, penguatan signifikan terlihat pada segmen di atas 400 dolar AS, dengan permintaan di segmen ini relatif tidak elastis dibandingkan dengan segmen harga yang lebih rendah. Para vendor merilis produk mereka secara strategis, serta menawarkan berbagai diskon dan cashback untuk mendorong permintaan,” tambahnya dalam pernyataan resmi yang diterima kumparan, Selasa (15/11).
Ilustrasi Smartphone. Foto: Shutterstock

Daftar Brand HP Terbesar di Indonesia Q3 2022 menurut IDC

Secara keseluruhan, peringkat 5 besar HP terlaku di kuartal ketiga tidak berbeda dengan kuartal kedua sebelumnya. Berikut daftarnya:
Oppo sukses mempertahankan gelarnya berkat produk A16 yang mendominasi segmen low-end dan Reno 8 yang menjadi dominator di level mid-range. Reno 8 mendulang portofolio mid-range menjadi 44,1 persen dari total pengiriman Oppo pada kuartal ini, naik drastis dari kuartal ketiga tahun 2021 yang hanya 15,5 persen. Pangsa Oppo di segmen 5G juga naik karena Reno 8 5G.
ADVERTISEMENT
Peringkat kedua diisi oleh Samsung yang telah berhasil meningkatkan portfolio foldable phone-nya hingga tiga kali lipat setelah meluncurkan Galaxy Z Flip dan Fold terbaru. Sementara di segmen low-end, produk Samsung naik dari 50,6 persen ke 64 persen di kuartal ini YoY dengan produk Galaxy A13 dan A03. Samsung juga sukses menjadi pemimpin pasar 5G di Indonesia setelah pengiriman perangkat 5G mereka naik dari 8,7 persen menjadi 24,4 persen YoY.
Vivo bertahan di posisi ketiga dengan peningkatan penjualan di mid-range hingga dua kali lipat. Produk unggulan Vivo di kelas ini adalah Y35 dan V25, dan juga ada T1 dan V23 yang dirilis lebih dahulu. Model X80, X80 Pro, dan V25 Pro yang baru dirilis memimpin kiprah Vivo di segmen di atas 400 dolar AS. Model-model yang sama juga turut mendukung peningkatan pengiriman 5G yang tumbuh sebesar 42,4 persen YoY.
ADVERTISEMENT
Xiaomi di peringkat keempat juga mengalami peningkatan di segmen di bawah 200 dolar AS, mencapai 82 persen dari total keseluruhan pengiriman. Angka ini naik dari 63 persen di kuartal ketiga 2021. Dominatornya antar lain Redmi 10A dan Redmi 10C serta model genrasi sebelumnya, Redmi 9C dan 9A.
Pangsa pasar 5G Xiaomi naik menjadi 14,9 persen dari total keseluruhan pengiriman Xiaomi, naik dari 13 persen di kuartal 3 2021. Pertumbuhan ini didukung model-model seperti PocoF4 dan seri Redmi Note, serta redmi 10 5Gd dan Mi 12 Lite. Xiami belum berhasil merebut pasar 5G dan bertahan sebagai brand dengan pangsa pasar smartphone 5G terendah.
Realme tetap di posisi kelima, dengan performa yang kuat dan stabil di segmen di bawah 200 dolar AS. Unggulan Realme di pasar low-end in ada Narzo 50o dan C30, serta model Narzo dan C yang lain. GT Neo 3 dan GT2 Pro turut mendukung pengiriman Realme di segmen di atas 400 dolar AS, yang tetap stabil di angka 2,3 persen dari total keseluruhan pengiriman realme.
ADVERTISEMENT