Cover Gadget Edisi 3 - Rubrik Flagship

Review Asus ROG Phone 2: Smartphone Gaming Terbaik 2019?

28 Januari 2020 17:30 WIB
comment
119
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gadget edisi 3, rubrik Flagship. Foto: Rangga Sanjaya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gadget edisi 3, rubrik Flagship. Foto: Rangga Sanjaya/kumparan
Akhir 2019, Asus menuntaskan janjinya untuk memboyong smartphone gaming ke Indonesia. Vendor smartphone asal Taiwan itu pernah mengalami kendala dalam persoalan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) yang harus dipenuhi untuk merilis ROG Phone generasi pertama, dan akhirnya malah batal dirilis.
Asus kemudian menggebrak dengan mengeluarkan smartphone ROG Phone 2 yang lebih gahar dan teknologi terkini dibanding generasi sebelumnya. Ia lalu jadi smartphone gaming pertama Asus yang rilis di Indonesia pada 2019.
Kehadiran ROG Phone 2 membuka mata jika industri gaming sedang berkembang pesat dan berpotensi menghasilkan keuntungan. Semua game mobile dipastikan bisa berjalan lancar di smartphone ini. Tapi, Asus tidak hanya ingin menghadirkan kelancaran saja. Mereka juga ingin membawa pengalaman bermain game yang terbaik melalui ROG Phone 2.
Asus ROG Phone 2 Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Asus membawa embrio konsep ROG yang merupakan akronim dari Republic Of Gamers yang biasa ada di laptop atau Personal Computer (PC) ke sebuah smartphone. Aspek yang dibawa tentu dari teknologi hingga desain.
ROG Phone 2 punya segala aspek untuk menjadi smartphone gaming. Mulai dari spesifikasi tinggi, software yang mendukung, desain yang gahar, dan tentu yang layar besar. kumparanTECH akan membahas satu per satu, segala aspek tentang ROG Phone 2. Sekaligus, menjawab pertanyaan besar; apakah ROG Phone 2 adalah smartphone gaming terbaik di tahun 2019? Simak ulasannya berikut ini.

Desain: Gahar dan elegan

ROG Phone 2 memiliki bodi yang berbeda dengan smartphone lain. Ia memiliki dimensi 171 x 77,6 x 9,5 mm yang mungkin terasa terlalu besar, terutama saat menyimpannya di saku celana. Ketika digenggam, perangkat ini cukup berat karena memiliki bobot 240 gram.
Ukuran bodi yang panjang ini pas untuk disematkan layar luas berukuran 6,59 inci AMOLED 1080 x 2340 pixel dengan aspek rasio 19,5:9. Layar luas adalah sebuah kewajiban untuk memberikan kenyamanan saat bermain game, karena memberikan porsi yang lebih untuk penempatan tombol virtual.
Asus ROG Phone 2 Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Layarnya juga tidak menganut desain notch atau poni. Uniknya, layar ROG Phone 2 memiliki refresh rate yang tinggi hingga mencapai 120 Hz dengan response time 1ms. Apa keunggulannya? Refresh rate 120 HZ memberikan respons yang cepat ketika disentuh. Hal ini baik untuk visualisasi gaming, sehingga tidak membuat proses rendering grafik jadi macet dan menimbulkan lagging.
ROG Phone 2 memiliki pengaturan display refresh rate yang bisa diatur secara manual atau otomatis. Opsi yang disediakan, mulai dari 60 Hz, 90 Hz, dan 120 Hz. Semakin besar refresh rate-nya maka akan sangat bagus, tapi juga akan membuat baterai jauh lebih boros.
Layar ROG Phone 2 menghasilkan gambar dengan warna yang akurat, karena mendukung HDR10. Teknologi ini memungkinkan perangkat menampilkan hasil warna yang lebih realistis. Layarnya juga sudah mendukung in-display fingerprint.
Untuk melindungi layar ROG Phone 2, ada pelindung Corning Gorilla Glass 6. Lalu untuk bodi belakang juga dilindungi Gorilla Glass 3. Tapi, bukan jaminan ROG Phone 2 ini tahan goresan apalagi banting. Pengguna ROG Phone 2 juga mendapatkan casing bawaan di paket penjualannya. Sayang, casing ini rasanya riskan dan khawatir mudah patah.
Asus ROG Phone 2 Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Beralih ke desain bagian belakang. Logo ROG terpampang jelas dan akan menjadi ciri khas dari ponsel ROG Phone 2. Logo 'mata' ini bisa menyala dengan beragam warna, mirip seperti keyboard RGB. Ponsel ini memiliki fitur Asus Aura RGB yang dapat mengatur lampu RGB tersebut. Misalnya, lampu akan menyala ketika bermain game atau mendapatkan notifikasi pesan dan panggilan.
Beralih ke bodi belakang, ROG Phone 2 menggunakan material polycarbonat sehingga menimbulkan aksen glossy. Ada juga tulisan “Republic Of Gamers” berukuran kecil di bagian bawah. Kemudian untuk mempertegas desain smarpthone gaming yang gahar, ada aksen garis-garis yang melintang di bagian belakang ROG Phone 2.
Asus ROG Phone 2 Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Desain kameranya juga tak biasa, dengan lekukan heksagonal yang memuat dua kamera utama dengan tulisan "48 MP Quad Bayer" dan terdapat dua lampu LED flash. ROG Phone 2 juga memiliki ROG Aerodynamics System di bagian belakang ponsel yang berfungsi mengeluarkan panas dari dalam. Desainnya dapat diapresiasi, karena menggunakan bahan metal yang membentuk garis panjang, ada juga lubang ventilasi berwarna oranye. Ini memberi nilai tambah karena bodinya terlihat lebih elegan.
ROG Phone 2 memakai frame berbahan metal yang mengelilingi bodinya. Di bagian kanan, ada port USB Type-C dan konektor untuk aksesori tambahan, serta tray SIM card. Di bagian bawah, ada port USB Type-C dan jack audio 3,5 mm. Bagian kiri, ada tombol volume dan power, lalu ada juga sensor AirTrigger 2. Bagian atas, hanya terdapat antena saja.
Asus ROG Phone 2 Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Asus menyematkan dua port USB Type-C demi memberi kemudahan saat mengisi daya baterai. Saat bermain game dengan posisi layar terbujur horizontal atau landscape, kita tetap bisa charging baterai pada port USB yang bersebelahan dengan konektor aksesori. Sayangnya, port ini hanya ditutup oleh penutup dari karet yang rentan hilang.
Secara keseluruhan, desain ROG Phone 2 sudah diperhitungkan matang oleh Asus untuk kepentingan gaming. Artinya tidak menyulitkan pengguna saat bermain game dan tetap memberikan kesan keren terhadap perangkatnya.

Performa: Terbaik di tahun 2019

ROG Phone 2 tidak perlu diragukan lagi untuk urusan performa. Dalam peringkat yang dibuat oleh aplikasi AnTuTu Benchmark, posisi ROG Phone 2 menempati peringkat pertama sampai tulisan ulasan ini dibuat, dengan skor 506832.
Namun, saat pengujian yang dilakukan kumparan, smartphone ini hanya bisa mencapai maksimal dengan skor 457865 dalam pengukuran benchmark AnTuTu. Meski begitu, hasilnya masih bisa berubah tergantung dengan tingkat suhu dan kapasitas RAM dan ROM yang disematkan.
ROG Phone 2 menggunakan prosesor Qualcomm Snapdragon 855 Plus Octa-core dan GPU Adreno 640. Performanya didukung dengan pilihan kapasitas RAM 8 GB dan 12 GB, serta ROM atau memori internal 128 GB dan 512 GB dengan teknologi UFS 3.0. Smartphone ini masih menggunakan sistem operasi Android 9 Pie dengan antarmuka khas ROG Phone.
Hasil AnTuTu Benchmark Asus ROG PHone 2. Foto: AnTuTu Benchmark
Uniknya, prosesor ROG Phone 2 bisa di-overclock dengan fitur yang tersedia bernama Armoury Crate. Asus memberikan dua cara untuk meng-overclock prosesor Snapdragon 855 Plus agar menghasilkan performa yang maksimal. Dengan mengaktifkan perangkat ke X Mode, pengguna akan disuguhkan pilihan cara overclocking.
Pertama adalah menggunakan opsi Gaming Tuning. Pengguna akan diberikan tiga level profil dasar, yakni Default, Advance, dan Ultimate. Di sini ada pilihan kecepatan maksimal dari CPU tersebut, mulai dari 1,92 GHz hingga 2,96 GHz. Cara kedua adalah Hardcore Tuning yang memungkinkan pengguna memiliki kontrol penuh dari ROG Phone 2 untuk mengatur clock speed prosesor.
Asus ROG Phone 2. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Dengan performa yang standar saja, pengguna bisa merasakan sensasi bermain game yang luar biasa nyaman dan tanpa lag. Apalagi jika mengaktifkan pengaturan layar 120 Hz. kumparanTECH merasakan ROG Phone 2 sudah sangat mumpuni untuk bermain game Call of Duty: Mobile, Mortal Kombat, Asphalt 9, PES 2020, dan PUBG Mobile. Semua lancar jaya tanpa hambatan. Kualitas gambar yang dihasilkan smooth dengan pengaturan grafis tertinggi.
Sensasi bermain game juga bisa bertambah dengan fitur AirTrigger 2.0 yang mengalami peningkatan dari generasi sebelumnya. AirTrigger ini adalah tombol tambahan yang menyerupai tombol L/R di stik kontrol PlayStation. Cara penggunaan AirTrigger cukup disentuh atau ditekan.
Namun, tidak semua game mendukung fitur AirTrigger. Sejauh ini baru game-game bergenre battle royale atau first-person shooter (FPS). Antara lain adalah Call of Duty: Mobile dan PUBG Mobile. Di sana ada pengaturan khusus untuk menggunakan AirTrigger.
Ventilasi di Asus ROG Phone 2 untuk mengurangi panas. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Soal panas, ROG Phone 2 akan mengalami peningkatan suhu yang membuatnya jadi hangat. Apalagi saat bermain game dengan waktu yang lama. Namun, suhu yang dihasilkan masih wajar. Ponsel akan mulai menghangat ketika bermain game selama 30 menit, tapi masih nyaman untuk digenggam. Untuk memaksimalkan pengeluaran suhu panas, bisa menambahkan aksesori kipas tambahan.
Ada aspek tambahan dalam hal kenyamanan bermain game, yaitu kualitas suara yang dikeluarkan ROG Phone 2 begitu jernih, lantang pula. Smartphone ini memiliki dual speaker di bagian atas dan bawah layar yang didukung fitur DTS: X Ultra 7.1 channel dengan kualitas theatre, 24-bit/192KHz, dan tambahan fitur smart amplifiers.

Kamera: Biasa saja

Urusan kamera ROG Phone 2 tidak sejalan dengan performanya. Hasil foto dari kameranya biasa saja. Tidak terlalu bagus, tapi enggak jelek juga. Konfigurasi kamera yang dibawanya sama dengan kamera smartphone Asus Zenfone 6.
Dua kamera belakang ROG Phone 2 memiliki resolusi masing-masing 48 MP (f/1.8) wide yang mengandalkan sensor Sony IMX586 dan 13 MP f/2.4 ultra-wide angle. Sementara itu, kamera depannya memiliki sensor 24 MP f/2.2 wide.
Asus ROG Phone 2 Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Pertanyaan berikutnya, bagaimana dengan hasil foto kamera belakang dan depannya?
Pertama, yang dibahas adalah hasil kamera belakang ROG Phone 2 dengan mode otomatis. Ia memiliki karakter warna yang cerah dan menghasilkan detail tajam, karena dibantu dengan kamera 48 MP-nya. Hasil yang maksimal terlihat pada foto yang diambil dalam kondisi cahaya yang cukup alias terang. Namun, ketika cahaya redup atau malam hari, hasil foto akan menimbulkan sedikit noise dan berbayang.
Solusi untuk foto malam hari dengan kondisi cahaya yang kurang bisa dimaksimalkan dengan mode Night yang ada pada fitur bawaan kamera ROG Phone 2. Mode ini akan membuat objek yang gelap, jadi lebih sedikit terang. Saat foto pemandangan kota di malam hari misalnya, akan menghasilkan gambar yang lebih terang dengan bantuan polesan dari teknologi AI yang cukup dramatis.
Hasil foto luar ruangan Asus ROG Phone 2. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Hasil foto malam hari Asus ROG Phone 2. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Hasil foto di dalam ruangan Asus ROG Phone 2. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Hasil foto makanan Asus ROG Phone 2. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Untuk hasil kamera ultrawide-nya, ini cukup baik. Hasil foto dengan lensa ultrawide tidak membuat objek foto terlalu memanjang atau menghasilkan lengkungan-lengkungan di tiap ujung sisi-sisinya.
Hasil foto ultrawide Asus ROG Phone 2. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Hasil foto ultrawide malam hari Asus ROG Phone 2. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Sementara, untuk mode Portrait, ROG Phone 2 masih kewalahan untuk mencari fokus terhadap objeknya, terutama saat memisahkan antara foreground dengan background. Namun, hasil dengan kondisi cahaya yang terang cukup memuaskan. Foto tampak halus dan smooth.
Hasil foto portrait Asus ROG Phone 2. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Hasil foto portrait Asus ROG Phone 2. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Kamera ROG Phone 2 juga dilengkapi dengan teknologi AI Scene Detection yang memiliki 16 skenario berbeda, yakni food, sky, green field, plant, ocean, sunset, snow, flower, stage, dog, cat, people, text, tripod, QR code, night view. Selain itu, ada fitur Time-lapse, Slow Motion, Motion Tracking, Panorama, Night Mode, dan Pro.
Untuk kamera depan, tidak ada banyak fitur yang bisa digunakan. Hanya ada beragam pilihan filter yang bisa dicoba untuk membuat efek pada hasil foto selfie. Kualitas foto kamera depannya ini tergolong biasa saja, namun bisa menghasilkan gambar yang cukup detail. Terlihat pori-pori wajah masih bisa ditangkap dengan baik, namun karakter warna yang dihasilkan sedikit pucat, berbeda dengan kamera belakang.
Hasil foto selfie di dalam ruangan Asus ROG Phone 2. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Hasil foto selfie di luar ruangan Asus ROG Phone 2. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Bagaimana dengan kualitas videonya?
Ponsel ROG Phone 2 bisa merekam sampai kualitas 4K, dengan resolusi 3840 × 2160 pixel 60 fps untuk kamera belakang. Sedangkan kamera depan hanya menyajikan kualitas Full HD 1920 x 1080 pixel 60 fps. Kedua kamera dilengkapi pula dengan fitur video stabilization, untuk meredam guncangan saat merekam video.
Hasil rekaman video kamera belakangnya bisa dibilang baik, begitu pun kualitas suara yang ditangkap bisa kedengaran dengan jelas dan jernih. Sayangnya, kualitas kamera depan tidak terlalu baik. Jika kamu nge-vlog akan terasa kurang hasilnya.
Untuk membuat video Timelapse dan Motion Tracking bisa juga dengan kualitas 4K. Sementara untuk proses perekaman slow motion, masih bisa menikmati kualitas Full HD 1080p.

Baterai: Kuat seharian

Asus membekali ROG Phone 2 dengan baterai yang jumbo berkapasitas 6.000 mAh. Ukuran baterai tersebut tergolong besar dibandingkan smartphone lain yang beredar di Indonesia. Baterai yang jumbo menyebabkan smartphone ini terasa berat dan kurang nyaman jika digenggam satu tangan dalam waktu yang lama.
Saat pemakaian harian, ROG Phone 2 bisa bertahan sekitar 15 jam. Dengan kondisi layar diatur 60 Hz, dan dipakai browsing, media sosial, nonton Netflix dua jam, dan main game sekitar satu jam. Namun, ketika pengaturan layar diubah jadi 120 Hz, ada penurunan daya tahan baterai yang cukup drastis, hanya bertahan 10 jam dengan pemakaian yang sama.
Asus ROG Phone 2 Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Kemampuan baterai ROG Phone 2 disempurnakan dengan teknologi Quick Charge 4.0 yang memungkinkan pengisian daya cepat. Smartphone ini mendukung pengisian daya cepat hingga daya 30 W. Tapi, sayang banget, pengguna tidak mendapatkan adaptor charger 30 W dalam paket penjualan dan hanya yang memiliki daya 18 W.
Ketika menggunakan adaptor charger 18 W, waktu pengisian daya baterai ROG Phone 2 dari 10 persen ke 100 persen perlu menunggu sekitar 2 jam 10 menit. Sementara, saat pengisian menggunakan adaptor charger 30 W, Asus mengklaim bisa mengisi penuh dari 10 persen hanya memakan waktu 1 jam.
Aktivitas mengisi daya smartphone juga diperhatikan betul oleh Asus. Oleh karenanya, ROG Phone memiliki 2 port USB Type C yang mengatasi masalah saat tangan menggenggam ponsel dalam posisi landscape, terutama saat dipakai main game. Kabel charger jadi tidak mengganggu kenyamanan dan pengguna masih tetap bisa bermain game dengan aman saat diisi daya baterainya.

Kesimpulan

Mari kita jawab pertanyaan di awal; apakah bisa ROG Phone 2 menjadi smartphone gaming terbaik pada tahun 2019? Menurut kami, ROG Phone 2 bisa dinobatkan sebagai smartphone gaming terbaik sejauh ini di Indonesia. Semua keinginan para gamer ada di ROG Phone 2. Mulai dari performa, desain, hingga fitur gaming serta aksesori pendukungnya.
Namun, tiada produk yang sempurna. ROG Phone 2 memiliki kelemahan dari sisi kamera yang belum optimal. Ini wajar, karena ROG Phone didesain sebagai smartphone gaming yang kemudian Asus mengorbankan fitur kameranya. Ketiadaan kamera telephoto dan sertifikat IP67 untuk tahan air dan debu juga jadi salah satu kekurangannya. Selanjutnya, ukuran yang cukup panjang dan bobotnya yang berat, sebenarnya juga terasa tidak nyaman, apalagi ketika ditaruh di saku celana.
Asus ROG Phone 2. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Soal harga, ROG Phone 2 cukup bersaing. Di pasar Indonesia, ROG Phone 2 dijual mulai Rp 8,5 juta untuk varian RAM 8 GB dan ROM 128 GB. Sementara itu, varian RAM 12 GB dan ROM 512 GB dijual seharga Rp 12,5 juta.
Asus ROG Phone 2 bersaing dengan Black Shark 2 Pro yang juga dirilis pada akhir 2019 sebagai smartphone gaming favorit di Indonesia. Masing-masing memiliki kelebihan dan keunggulan. Perbedaan jelas terlihat pada sektor desain dan sejumlah fitur yang dibawa.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten