Pendiri Ruangguru Jelaskan Perkara Kartu Prakerja, Ke Mana Duit Rp 5,6 Triliun?

24 April 2020 3:01 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kelas online gratis Ruangguru. Foto:  Instragram / @ruangguru
zoom-in-whitePerbesar
Kelas online gratis Ruangguru. Foto: Instragram / @ruangguru
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Keterlibatan startup pendidikan, Ruangguru, dalam program Kartu Prakerja yang digagas oleh Presiden Jokowi masih menjadi sorotan. Ada banyak pertanyaan yang belum terjawab soal keterlibatan program Skill Academy dari Ruangguru dalam program Kartu Prakerja.
ADVERTISEMENT
Salah satu isu yang paling tersiar adalah soal dana yang diperuntukan untuk program Kartu Prakerja ini sebesar Rp 5,6 triliun akan masuk ke kantong Ruangguru. Beredarnya kabar tersebut langsung dibantah oleh Co-Founder Ruangguru, Iman Usman, yang mengaku heran dengan kesimpulan tersebut.
Perlu diketahui total dana untuk program ini sebesar Rp 20 triliun, yang dibagi bantuan insentif langsung dan kredit pelatihan. Dana bantuan insentif langsung sebesar Rp 14,28 triliun dan kredit pelatihan sebesar Rp 5,6 triliun.
Warga mencari informasi tentang pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang kedua di Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Setiap peserta Kartu Prakerja yang lolos akan mendapatkan deposit dana Rp 1 juta yang akan ditransfer lewat rekening atau dompet digital (e-wallet). Deposit itu diambil dari dana kredit pelatihan untuk digunakan mengikuti pelatihan online di 7 platform yang tersedia termasuk Ruangguru. Dana kredit pelatihan ini yang dituduh akan lari ke Ruangguru semuanya.
ADVERTISEMENT
Dalam postingan di akun Instagram-nya, Iman menjelaskan bantahan terhadap tuduhan tersebut. Menurut pria berkacamata itu, dana kredit pelatihan menjadi hak penuh peserta Kartu Prakerja untuk menentukan pemakaiannya. Mereka tidak diatur pemerintah atau dipaksa untuk menggunakan Ruangguru.
"Skema dari Kartu Prakerja adalah bantuan insentif langsung dan kredit pelatihan. Untuk kredit pelatihan bisa digunakan penuh sesuai nilai maksimal dan bisa juga tidak. Jika digunakan pun, peserta harus memilih kelas dari ratusan lembaga pelatihan (saat ini ada > 192 lembaga pelatihan) yang menawarkan ribuan kelas dari ratusan lembaga ini," tulis Iman, di Instagram miliknya, Kamis (23/4).
Founder Ruangguru, Muhammad Iman Usman di acara YOTNC 2018, Balai Kartini, Jakarta, Sabtu (25/08/2018). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Lebih lanjut, Iman mengatakan salah jika kabar yang menyebutkan dana kredit pelatihan Rp 5,6 triliun akan lari semua ke Ruangguru. Selain itu, Iman menceritakan bergabungnya Ruangguru dalam program Kartu Prakerja bukan karena nepotisme atau titipan. Hal ini mencuat akibat CEO Ruangguru, Belva Devara, adalah Staf Khusus Presiden Jokowi pada saat itu, sebelum menyatakan mundur baru-baru ini.
ADVERTISEMENT
"Ngga bener kalo ini dibilang titipan. Ruangguru lolos ya karena ini Ruangguru, bukan karena Belva," tegasnya.
Menurut Iman, saat ini Ruangguru merupakan platform e-learning terbesar yang memiliki reputasi dan rekam jejak yang jelas. Ruangguru sudah enam tahun beroperasi dan digunakan lebih dari 17 juta pengguna dari beberapa negara. Aplikasi Ruangguru juga sudah di-download lebih dari 10 juta kali dengan rating 4,7 dan 500 ribu review.

Ruangguru dibela Istana dan lolos tidak ada tender

Misteri keterlibatan Ruangguru juga dibela oleh pihak Istana Negara. Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari, mengatakan pihaknya tidak sembarangan dalam memilih mitra. Dia mengungkapkan, sejak tahun 2019 pemerintah sudah intens berkomunikasi dengan semua pihak mulai pengusaha, pemilik perusahaan digital, sampai serikat buruh.
ADVERTISEMENT
Denni mengungkapkan, tidak semua platform digital langsung setuju karena merasa bukan di bidang yang digeluti. Sementara itu, Ruangguru memang bergerak khususnya di bidang pelatihan.
“Kalau Ruangguru memang core business-nya jualan modul dan besar. Kami enggak bisa menafikan itu,” kata Denni yang juga menjabat Deputi III pada Kantor Staf Presiden, saat konferensi pers secara virtual, Rabu (22/4).
Ruangguru bersama tujuh platform lainnya, yaitu Tokopedia, Mau Belajar Apa, Bukalapak, Pintaria, Sekolahmu, Pijar Mahir, dan Kemnaker.go.id tidak melewati proses tender. Hal itu diakui oleh Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Prakerja, Panji Winanteya Ruky.
Menurut Panji, tidak ada proses tender dalam pemilihan platform yang terlibat dalam program Kartu Prakerja. Namun, pemerintah juga tidak melakukan penunjukan pada delapan platform itu.
ADVERTISEMENT
Pemerintah melakukan kerja sama dengan delapan platform tersebut, termasuk Ruangguru setelah Permenko mengenai Kartu Prakerja itu terbit.
"Jadi tidak ada penunjukan terhadap delapan platform, tapi kerja sama. Kapan kerja sama dimulai? Setelah Permenko diterbitkan," kata Panji dalam video conference, Kamis (23/4).
Proses tender tidak dilakukan pemerintah karena tak ada pengadaan barang dan jasa yang dibayar pemerintah pada platform tersebut. Menurut Panji, yang dilakukan pemerintah adalah memberikan bantuan dana kepada masyarakat untuk membeli pelatihan yang disediakan melalui platform dalam mitra Kartu Prakerja.
"Ini transaksi komersial biasa. Cuma bantuan keuangan datang dari pemerintah. Sama seperti seorang penerima bansos sembako, ketika pemerintah berikan uang ke keluarga itu, dia belanja beras dan telur ke pasar/warung. Jadi dalam hal ini bukan warung kami tunjuk, tapi masyarakat kami berikan uang," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Kerja sama antara mitra dengan lembaga pelatihan pun berlaku secara business to business pada kedua belah pihak. Panji juga menegaskan, mitra pelatihan itu juga akan dipilih sendiri oleh para peserta.
Aturan mengenai pelaksanaan Kartu Prakerja tertuang dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Permenko) Nomor 3 Tahun 2020 diundangkan juga Perpres Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 36 Tahun 2020 tentang Pengembangan Kompetensi Kerja Melalui Program Kartu Prakerja, yang diundangkan pada 26 Februari 2020.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.