Pasca Didemo Karyawan, Google Umumkan Aturan Pelecehan Seksual Baru

9 November 2018 18:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karyawan Google Protes. (Foto: Reuters/Jeenah Moon)
zoom-in-whitePerbesar
Karyawan Google Protes. (Foto: Reuters/Jeenah Moon)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Google mendapat protes keras dari karyawannya sendiri terkait penanganan terhadap masalah pelecehan seksual yang terjadi dalam perusahaan. Sekitar 20 ribu karyawan Google di berbagai negara melakukan aksi walkout untuk menuntut perusahaan mengubah kebijakannya.
ADVERTISEMENT
Menanggapi aksi karyawan tersebut, Google akhirnya mengeluarkan kebijakan baru dalam mencegah dan menangani kasus pelecehan seksual.
CEO Google, Sundar Pichai, merilis kebijakan baru untuk karyawan ini pada Kamis (8/11). Kebijakan baru tersebut dirancang untuk memberikan transparansi dalam proses penyelidikan kasus pelecehan seksual yang terjadi dalam perusahaan.
"Kami menyadari bahwa kami tidak selalu melakukan semuanya dengan benar di masa lalu dan kami dengan tulus meminta maaf untuk itu. Jelas kami perlu melakukan beberapa perubahan,” tulis Pichai, dilansir The Verge.
Karyawan Google Protes. (Foto: Reuters/Stephen Lam)
zoom-in-whitePerbesar
Karyawan Google Protes. (Foto: Reuters/Stephen Lam)
Salah satu perubahan utama yang dilakukan adalah memberikan pilihan penyelesaian kasus untuk pelecehan seksual secara individu dan klaim penyerangan seksual, sehingga karyawan dapat mengambil klaim ke pengadilan atau menyelesaikannya secara pribadi.
Pichai berjanji untuk memperbaiki sistem pelaporan pelecehan seksual dalam Google. Ia berencana membuat situs pelaporan khusus di perusahaan yang juga menawarkan konseling kepada korban.
ADVERTISEMENT
Kebijakan pembatasan alkohol
Dalam pembaruan kebijakan ini, Google juga memasukkan aturan baru untuk membatasi karyawan mengonsumsi minuman alkohol di kantor dan di luar jam kerja, jika semuanya masih berkaitan dengan pekerjaan.
Google melihat dalam statistik, 20 persen kasus pelecehan seksual terjadi karena ada pengaruh dari faktor mabuk. Minuman beralkohol disebut memainkan peran walau bukan sebagai faktor utama.
Seorang pria berolahraga di sekitar kantor Google di Beijing. (Foto: REUTERS/Thomas Peter)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pria berolahraga di sekitar kantor Google di Beijing. (Foto: REUTERS/Thomas Peter)
Google saat ini tengah berbenah untuk mencegah kasus pelecehan seksual kembali terjadi. Kasus ini membuat para karyawan Google memprotes perusahaan yang dianggap memberikan keistimewaan terhadap petingginya yang terlibat masalah pelecehan seksual.
Beredar kabar jika salah satu mantan petinggi Google dan kreator Android, Andy Rubin, mendapat pesangon sebesar 90 juta dolar AS saat keluar dari perusahaan pada 2014 lalu. Menurut investigasi yang dilakukan perusahaan pada saat itu, Rubin terbukti melakukan pelecehan seksual terhadap seorang karyawan Google yang ia kencani.
ADVERTISEMENT