Mark Zuckerberg Bela Kebijakan Kontroversial WhatsApp, Tuding Apple Bikin Hoaks

2 Februari 2021 6:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO Facebook Mark Zuckerberg di panggung konferensi F8. Foto: Stephen Lam/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
CEO Facebook Mark Zuckerberg di panggung konferensi F8. Foto: Stephen Lam/Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pada awal tahun ini, WhatsApp memperkenalkan kebijakan baru soal data pengguna akun Business akan dibagikan ke Facebook. Meski menjadi kontroversi dan menciptakan eksodus besar-besaran pengguna ke platform aplikasi pesan instan rival, kebijakan tersebut dibela oleh CEO Facebook Mark Zuckerberg.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah pertemuan pendapatan kuartal pekan kemarin, Zuckerberg mengatakan bahwa keamanan data pengguna WhatsApp tetap terjamin. Lebih dari itu, ia lalu menuding Apple telah membuat klaim menyesatkan kepada pengguna untuk memberikan jaminan palsu tentang privasi mereka.
"Pertama dan terpenting, orang peduli jika percakapan mereka tetap pribadi, tetapi setelah itu, orang juga peduli dengan keamanan dan kenyamanan lainnya juga. Dan dari perspektif ini, WhatsApp dan arah yang kita tuju dengan Messenger adalah aplikasi sosial pribadi terbaik yang tersedia,” kata Zuckerberg dikutip Indian Times.
“Sekarang, kami memiliki banyak pesaing yang membuat klaim tentang privasi yang seringkali menyesatkan.”
Zuckerberg sendiri mengatakan, dia “semakin melihat Apple sebagai salah satu pesaing terbesar” anak perusahaan Facebook, WhatsApp.
CEO Facebook Mark Zuckerberg Foto: Reuters/Carlos Jasso
Ia menilai, aplikasi iMessage buatan Apple bisa jadi aplikasi chat yang paling banyak digunakan karena otomatis terinstal di di iPhone. Zuckerberg juga menyebut bahwa investasi Apple di dalam layanan mereka memungkinkan vendor smartphone tersebut bersaing dengan Facebook dan aplikasi lain yang menggunakan platform peranti lunak di iOS.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Zuckerberg mengatakan WhatsApp lebih superior ketimbang iMessage milik Apple, setidaknya perihal keamanan privasi pengguna.
Dia menambahkan, iMessage Apple menyimpan cadangan terenkripsi non-end-to-end dari pesan pengguna secara default, kecuali mereka menonaktifkan iCloud. Artinya, kata Zuckerberg, Apple dan pemerintah AS memiliki kemampuan untuk mengakses pesan pengguna.
"Sekarang Apple baru-baru ini merilis apa yang disebut label ‘nutrisi’, yang sebagian besar berfokus pada metadata yang dikumpulkan oleh aplikasi daripada privasi dan keamanan pesan aktual orang, tetapi iMessage menyimpan cadangan terenkripsi non-end-to-end dari pesan Anda secara default kecuali Anda menonaktifkan iCloud," katanya, dikutip Business Insider.
"Jadi, dalam hal hal yang paling penting, melindungi pesan orang, saya pikir WhatsApp jelas lebih unggul.”
CEO Facebook Mark Zuckerberg menyampaikan pidatonya selama pameran dagang VivaTech di Paris. Foto: Reuters/Gerard Julien
Dalam kesempatan yang sama, Zuckerberg juga berbicara bahwa rencana Facebook untuk mengumpulkan data pengguna di platformnya ditujukan untuk membantu bisnis kecil.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan, sebelumnya hanya perusahaan besar yang mampu memiliki analitik atau kapasitas iklan yang ditargetkan untuk menjangkau pelanggan. Namun, sekarang bisnis kecil dapat melakukan hal yang sama melalui platform Facebook, mulai dari Instagram sampai WhatsApp.
Zuckerberg pun menilai, jika orang-orang berpendapat bahwa Facebook tidak boleh mengumpulkan data pengguna dan melakukan iklan bertarget, bisnis kecil sangat dirugikan dan persaingan dengan perusahaan besar.
“Saat Anda mendengar orang mengatakan bahwa kami menyimpan banyak data, itu karena ratusan juta bisnis yang tadinya harus melakukannya sendiri-sendiri dan tidak memiliki cara mudah untuk melakukannya, kini menggunakan layanan kami untuk membantu mereka menjangkau pelanggan. Dan ketika Anda mendengar orang mengatakan bahwa kami menghubungkan data dari banyak sumber, itu untuk membantu bisnis kecil menjangkau pelanggan dengan lebih efisien,” kata dia.
ADVERTISEMENT
"Sekarang, perusahaan besar sering melakukannya sendiri, tetapi bisnis kecil tidak bisa, sering kali. Jadi, kami melakukan ini untuk mereka,” sambungnya.