LIVE NOW: Awas Ransomware, Malware Penyandera Data Berharga

19 Oktober 2021 15:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perusahaan penyedia solusi keamanan siber Fortinet, bersama kumparan, menggelar diskusi Virtual Talk bertajuk “Awas Ransomware, Malware Penyandera Data Berharga”, yang membahas tuntas ancaman ransomware dan semua modus kejahatannya. Acara ini dapat disaksikan secara live streaming di akun YouTube kumparan pada Selasa, 19 Oktober 2021, pukul 16.00 WIB.
Para narasumber yang hadir adalah Edwin Lim, Country Director, Fortinet Indonesia dan Kurniawan Darmanto, Head of Security Consultant, Fortinet Indonesia. Mereka membongkar cara kerja kelompok peretas ransomware dan tren cyber security, termasuk solusi perlindungan yang ditawarkan Fortinet. Di segmen selanjutnya ada sharing session Cyber Security Threat Landscape di Indonesia bersama Jonas Walker, Security Strategist, FortiGuard Labs Fortinet.
Serangan ransomware menimbulkan kerugian bagi perorangan atau organisasi. Hacker meneror korban dengan mengunci data dan meminta uang tebusan, kemudian mengancam untuk mempublikasikan, memblokir, hingga merusak data berharga yang dienkripsi.
Fortinet melaporkan upaya serangan ransomware meningkat 1.070 persen antara Juli 2020 hingga Juni 2021 secara global.
Sementara Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), mencatat ada lebih dari 495 juta kejadian serangan siber, termasuk ransomware, yang terjadi di Indonesia pada 2020. Mirisnya, angka ini merupakan yang tertinggi sejak 2017.
Virtual Talk Fortinet: Awas Ransomware, Malware Penyandera Data Berharga. Foto: kumparan
Memenuhi tuntutan hacker dengan memberikan uang tebusan bukan jalan keluar terbaik, mengingat korban bisa saja diberi dekripsi palsu atau bahkan tak diberi kunci sama sekali untuk membuka file-nya yang terkunci, meski sudah membayarnya. Pemerasan bisa berujung ancaman penyebaran data, jika uang tebusan tidak dibayarkan.
Berdasarkan laporan Coveware, pembayaran uang tebusan ransomware secara global meningkat hingga lebih dari 233.000 dolar AS (atau sekitar Rp 3,3 miliar) per insiden pada tahun 2020, dari sebelumnya 10.000 dolar AS (Rp 142 juta) per kejadian pada kuartal III 2018.