news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ironi Robot Seks Ukuran Anak-anak di Jepang

13 April 2018 9:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Robot seks. (Foto: AFP/Fred Dufour )
zoom-in-whitePerbesar
Robot seks. (Foto: AFP/Fred Dufour )
ADVERTISEMENT
Inovasi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam kehidupan manusia kian masif, salah satunya robot seks. Dalam beberapa tahun terakhir robot pemuas syahwat semakin marak dijual di pasaran.
ADVERTISEMENT
Tak tanggung-tanggung, kehadiran robot seks tersedia dalam berbagai macam pilihan, mulai dari kulit, rambut, ukuran hingga usia. Bahkan ada pengembang robot asal Jepang, Hiro Okawa, sengaja menciptakan robot seks dalam bentuk anak-anak.
Hal tersebut membuat pilu seorang kreator film James Young, yang melakukan perjalanan ke Jepang untuk melihat sisi gelap industri robot seks di sana. Kisah ini dituang dalam film dokumenter BBC Three berjudul 'The Future of Sex? | Sex Robots And Us'.
Young sendiri merupakan seorang penggemar teknologi dan punya tangan dan kaki bionik akibat kecelakaan. Ia adalah ilmuwan biologi yang pernah bekerja di perusahaan game Konami, serta bepergian ke seluruh dunia untuk mencari cerita unik dari teknologi dan sains.
ADVERTISEMENT
Dalam film dokumenternya itu, Young didampingi oleh sang pemilik manufaktur robot untuk berkeliling dan melihat pembuatan bonek seks di sana. Seketika Young menangis usai melihat robot seks berukuran anak-anak dipajang.
Melihat hal yang menyakitkan tersebut, Young pun bertanya alasan boneka tersebut dibuat dan didistribusikan untuk memuaskan birahi.
"Kami menyerahkan hal ini pada imajinasi pembeli untuk menentukan usia robot. Tentu saja saya mengerti apa yang Anda katakan. Tapi memang ada beberapa orang yang memiliki sentimen terhadap tubuh yang mungil, ukuran anak-anak," jawab Okawa.
Robot seks. (Foto: AFP/Fred Dufour )
zoom-in-whitePerbesar
Robot seks. (Foto: AFP/Fred Dufour )
Okawa juga menjelaskan bahwa tidak ada aturan atau larangan mengenai pembuatan atau penjualan robot seks dalam bentuk anak-anak di Jepang, namun ia mengakui kalau penciptaan produk ini tidak dapat diterima semua orang.
ADVERTISEMENT
"(Secara hukum) ini tidak bermasalah namun saya sudah menduga ada banyak cara orang memandang hal ini, jadi kami hanya menjual model ini di Jepang," kata Okawa.
Young, yang masih bergetar melihat robot seks anak bertumpuk di hadapannya, mengatakan kalau pertemuannya dengan robot seks semacam ini sangat 'mengerikan'.
"Saya rasa saya harus keluar dari sini," tambah Young.
Saat programnya berlangsung, Young mengungkapkan pendapatnya tentang kehadiran robot seks di dalam kehidupan manusia. Ia menilai bahwa sebenarnya robot seks ini adalah platform manifestasi fisik yang ideal, namun benda-benda tersebut tidak memberikan dampak pada manusia.
"Bagi pria, ini bisa jadi sesuatu yang bisa kalian ajak untuk berinteraksi dan mewujudkan fantasi kalian, yang tampaknya memiliki potensi. Secara psikologis, kami tidak melihat adanya dampak dari benda-benda ini," ungkap Young.
ADVERTISEMENT
"Ini layaknya mereka memiliki potensi untuk memunculkan hal-hal yang paling buruk yang ada dalam diri kalian."