Google Blokir Aplikasi Foto yang Curi Data Pengguna, Ini Daftarnya

14 Oktober 2021 6:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Google Play store, layanan resmi pengunduh aplikasi. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Google Play store, layanan resmi pengunduh aplikasi. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Google baru saja memblokir aplikasi Android yang cukup populer di-download di Google Play Store. Aplikasi-aplikasi jahat tersebut diketahui dapat mencuri detail login dan pembayaran pengguna.
ADVERTISEMENT
Awal bulan ini Google telah melarang 150 aplikasi dari Google Play Store, karena mengandung malware yang bisa kuras pulsa dan kartu kredit pengguna. Kini, perusahaan teknologi raksasa itu kembali menemukan aplikasi serupa.
Setidaknya, Google memblokir tiga aplikasi lagi yang menggunakan trik licik untuk mendapatkan akses ke data yang sangat pribadi dari ponsel Android.
Menurut Tatyana Shishkova, Analis Malware Android di perusahaan keamanan Kaspersky, aplikasi tersebut juga meminta pengguna untuk masuk melalui akun Facebook mereka untuk mendapatkan akses.
Ilustrasi Android. Foto: Denny Muller via Unsplash
Ketiga aplikasi ini memanfaatkan celah pengguna HP Android yang sering menggunakan cara mendaftarkan akun baru melalui Facebook. Mereka akan merekam data login untuk melihat kredensial Facebook dan mencuri data pribadi, termasuk informasi pembayaran yang tersimpan.
ADVERTISEMENT

Daftar aplikasi Android berbahaya curi data pengguna

Shishkova merinci tiga aplikasi apa saja yang dilaporkan telah melakukan trik jahat untuk curi pengguna. Berikut daftarnya:
Aplikasi "Blender Photo Editor-Easy Photo Background Editor" sendiri telah diinstal lebih dari 5.000 kali hingga saat ini. Pekan lalu, aplikasi berbahaya serupa dengan lebih dari 500.000 pemasangan juga ditemukan di Google Play Store.
Sementara, aplikasi "Magic Photo Lab - Editor Foto" dan "Pix Photo Motion Edit 2021" dengan yang terakhir mencetak lebih dari 500.000 pemasangan. Kedua aplikasi tersebut telah dihapus dari Google Play store.
Shishkova mengatakan kepada Express, pengguna Android juga berhati-hati saat membuat akun baru dengan mendaftar melalui akun Facebook atau media sosial lainnya. Selanjutnya, pengguna harus secara berkala meluangkan waktu meninjau aplikasi mana yang telah mereka berikan akses dengan memperhatikan apakah akses itu masih diperlukan.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut penting karena setelah akses diberikan, penggunaan akan berlanjut tanpa batas waktu. Integrasi login dengan pihak ketiga, seperti Facebook bisa dihentikan jika diperlukan.
* * *
Ikuti survei kumparan Tekno & Sains dan menangi e-voucher senilai total Rp 3 juta. Isi surveinya sekarang di kum.pr/surveiteknosains.