FDA Temukan Masalah Serius di Lab Eksperimen Hewan Neuralink Milik Elon Musk

12 Maret 2024 8:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Neuralink dan foto Elon Musk terlihat dalam ilustrasi yang diambil, 19 Desember 2022. Foto: REUTERS/Dado Ruvic
zoom-in-whitePerbesar
Logo Neuralink dan foto Elon Musk terlihat dalam ilustrasi yang diambil, 19 Desember 2022. Foto: REUTERS/Dado Ruvic
ADVERTISEMENT
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (FDA) AS menemukan masalah serius di laboratorium hewan Neuralink milik Elon Musk beberapa minggu setelah perusahaan tersebut menanamkan chip otak ke manusia untuk pertama kalinya.
ADVERTISEMENT
Penemuan ini bermula ketika petugas FDA mengunjungi fasilitas penelitian hewan Neuralink di California, AS, pada Juni 2023. Menurut laporan Reuters, mereka menemukan masalah dengan pencatatan dan kontrol kualitas terkait dengan eksperimen hewan yang Neuralink lakukan.
Beberapa masalah yang disoroti FDA berkaitan dengan instrumen yang digunakan dalam eksperimen tidak punya catatan yang dikalibrasi.
Laboratorium tersebut juga dituduh tidak mendokumentasikan prosedur eksperimen dengan benar. Masalah-masalah seperti ini sangat penting karena perusahaan memakai hewan hidup untuk eksperimennya.
FDA juga dilaporkan mengunjungi fasilitas Neuralink di Texas, AS, tapi tidak menemukan masalah di sana.
Seekor monyet mengetik dengan pikiran pada video demonstrasi Neuralink (30/11/2022). Foto: Dok. Neuralink
Misi Neuralink sendiri adalah mengembangkan antarmuka otak-komputer (brain-computer interface/BCI) menggunakan chip yang ditanam di kepala. Selain bertujuan membuat manusia mengendalikan perangkat elektronik dengan hanya menggunakan pikiran, Neuralink juga punya ambisi untuk menghubungkan kesadaran manusia ke internet dan kecerdasan buatan (AI).
ADVERTISEMENT
Penanaman chip di otak manusia sendiri telah menuai kontroversi. Pada Desember 2022, Reuters melaporkan Neuralink berada di bawah penyelidikan federal atas potensi pelanggaran kesejahteraan hewan setelah anggota staf perusahaan mengeluhkan eksperimen yang dilakukan telah menyebabkan penderitaan dan kematian pada hewan.
Eksperimen Neuralink diduga telah membunuh sekitar 1.500 hewan, termasuk 280 domba, babi, dan monyet, antara tahun 2018 hingga 2022.
Musk pernah bilang bahwa tidak ada monyet yang mati akibat implan Neuralink pada September 2023. Namun, penyelidikan WIRED menemukan bahwa banyak subjek kera telah dieutanasia setelah mereka menderita komplikasi parah, termasuk diare berdarah, kelumpuhan, dan edema serebral.
Monyet yang dijadikan eksperimen juga disebut terlihat menderita, mengalami perubahan perilaku setelah menerima implan otak. Seekor monyet bahkan dilaporkan terus menempelkan kepalanya ke lantai dan mendadak kesakitan. Sementara menurut temuan document cloud, monyet juga terlihat gemetar saat melihat laboratorium yang mereka sebut sebagai respons stres.
Neuralink, Chip perekam otak Elon Musk. Foto: The Verge
Kini, setelah melakukan ribuan uji coba kepada hewan, Neuralink mulai menanam chip otak ke manusia. Lagi-lagi mereka menerima kritik keras dari komunitas medis karena dinilai gagal memenuhi standar yang diperlukan untuk ilmu pengetahuan yang baik dan beretika.
ADVERTISEMENT
“Ilmuwan mana yang memutuskan bahwa penelitian tersebut siap untuk dicoba pada manusia?” papar Arthur Caplan dan Jonathan D. Moreno, dua pakar etika biomedis Amerika, menulis dalam esai untuk The Hastings Center, sebuah organisasi nirlaba penelitian bioetika.
“Ketika orang yang membayar eksperimen pada manusia dan memiliki keuntungan finansial yang besar sebagai satu-satunya sumber informasi, maka standar etika dasar belum terpenuhi,” tambah mereka.
Di tengah kontroversi ini, Neuralink melaporkan keberhasilannya. Musk mengumumkan orang yang menerima implan otak mampu menggerakkan kursor mouse komputer memakai pikirannya pada bulan lalu.