Data 2,3 Juta DPT Pemilu 2014 Diduga Dicuri Hacker dari Situs KPU, Apa Saja?

22 Mei 2020 8:01 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Hacker. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Hacker. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kasus pembobolan data pribadi kembali terjadi di Indonesia. Kali ini, daftar pemilih tetap (DPT) yang diduga berhasil dibobol hacker dari situs web KPU (Komisi Pemilihan Umum) dan menjualnya di situs Raid Forums.
ADVERTISEMENT
Temuan ini pertama kali diinfokan oleh lembaga monitor pelanggaran data Underthebreach.com melalui akun Twitter miliknya, @underthebreach, pada Kamis (21/5/) malam. Dalam kicauannya, @underthebreach menyatakan bahwa peretas berhasil menjebol data pribadi milik 2,3 juta DPT di Indonesia.
Lembar Daftar Pemilih Tetap Pemilu 2014 dilaporkan telah dicuri oleh hacker. Foto: Under the Breach via Twitter
Data yang memiliki format .PDF tersebut diambil dari KPU dan merupakan data DPT saat Pemilu tahun 2014 lalu. Hacker yang menggunakan username Arlinst itu posting data pemilih KPU di Raid Forums, sebuah situs forum komunitas hacker untuk saling berbagi informasi.
"Sangat berguna bagi mereka yang ingin membuat nomor (ponsel) di Indonesia (Anda butuh nomor NIK dan KK untuk melakukan registrasi). Atau digunakan untuk menambang data nomor telepon dari Indonesia," kata penjual data tersebut, di sebuah posting yang dia buat.
ADVERTISEMENT
Sang hacker berjanji akan membagikan lagi data 200 juta DPT yang sudah dicurinya dari situs KPU. Artinya, peretas punya informasi pribadi hampir seluruh penduduk Indonesia yang pada 2019 lalu tercatat 267 juta jiwa, menurut Badan Pusat Statistik (BPS).
Menurut pendiri komunitas Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto, dalam posting-an di akun Twitter-nya, data yang baru dibagikan oleh hacker di Raid Forums adalah data kependudukan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Untuk data penduduk yang bocor, yang baru dirilis adalah data 2.3 juta penduduk DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta). Di antaranya adalah kota/kabupaten Bantul, Gunung Kidul, Kota, Kulonprogo & Sleman," tulisnya.
Data-data tersebut terdapat informasi pribadi warga. Berikut daftar informasinya:
ADVERTISEMENT
2,3 juta data kependudukan tersebut, semua tersedia dalam bentuk PDF yang sudah disortir berdasarkan TPS (Tempat Pemungutan Suara). Teguh memastikan data-data tersebut berasal dari KPU, namun tidak mengetahui apakah berasal dari KPU Daerah atau KPU Pusat.
kumparan juga sudah berusaha menghubungi pihak KPU dan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk mengklarifikasi kebenaran data-data tersebut. Namun, hingga berita ini ditayangkan kedua belah pihak belum memberikan keterangan.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.