CEO GoTo: Mudah-mudahan Sebelum Akhir Tahun 2021 Sudah IPO

18 Mei 2021 21:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo GoTo. Foto: Aditya Panji/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Logo GoTo. Foto: Aditya Panji/kumparan
ADVERTISEMENT
CEO GoTo Group, Andre Soelistyo, menyatakan harapannya agar GoTo bisa melakukan initial public offering (IPO) sebelum akhir tahun 2021.
ADVERTISEMENT
Ada rencana bagi GoTo untuk dual listing di Indonesia dan Amerika Serikat, dan Andre menegaskan bursa saham Indonesia adalah yang utama.
“Ada wacana bisa dual listing. Di Indonesia itu perusahaan teknologi masih jarang yang IPO. Kami konsiderasi memikirkan dual listing juga. Indonesia pasti diprioritaskan. Mudah-mudahan sebelum akhir tahun bisa melantai. Semoga kejadian. Pasti ada jalan,” kata Andre dalam pertemuan terbatas di Jakarta, Selasa (18/5).
GoTo resmi diperkenalkan ke publik pada awal pekan ini. Perusahaan merger raksasa ride hailing Gojek dan platform e-commerce Tokopedia itu diperkirakan bernilai 40 miliar dolar AS, menurut laporan Bloomberg.
Gojek dan Tokopedia. Foto: Dok. Gojek dan Tokopedia
GoTo menjadi pemain besar bisnis digital di Indonesia, dengan layanan mencakup transportasi online, belanja online, pesan antar makanan, pengiriman barang, hingga layanan keuangan dan pembayaran.
ADVERTISEMENT
Sejumlah pengamat saham yakin masuknya GoTo di bursa saham akan meningkatkan antusiasme investor di pasar Indonesia yang menurun dalam beberapa bulan terakhir. Hal tersebut tidak mengherankan karena startup teknologi besar seperti Gojek dan Tokopedia sampai saat ini belum pernah ada yang melantai di bursa saham.
“Pasar pasti akan merespons dengan baik. Karena hasil merger Gojek dan Tokopedia berpotensi memiliki pertumbuhan revenue yang lebih tinggi dibanding bisnis lain yang dimiliki oleh para emiten yang sekarang ini sudah terdaftar,” kata Head of Research Henan Putihrai Sekuritas, Robertus Hardy, kepada kumparanTECH.
GoTo mengeklaim memiliki total Gross Transaction Value (GTV) secara grup lebih dari 22 miliar dolar AS pada 2020. Mereka melayani lebih dari 1,8 miliar transaksi, lebih dari 2 juta mitra driver terdaftar, lebih dari 11 juta mitra usaha (merchant), lebih dari 100 juta pengguna aktif bulanan, serta kontribusi sebesar 2 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
ADVERTISEMENT
Saat ini, GoTo Group didukung oleh deretan investor blue-chip termasuk Alibaba Group, Astra International, BlackRock, Capital Group, DST, Facebook, Google, JD.com, KKR, Northstar, Pacific Century Group, PayPal, Provident, Sequoia Capital, SoftBank Vision Fund 1, Telkomsel, Temasek, Tencent, Visa, dan Warburg Pincus.