Backpacker Belgia Hilang, Ayahnya Menangis Minta WhatsApp Buka Pesan

19 Juni 2019 7:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Backpacker Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Backpacker Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepolisian Australia tengah disibukkan dengan kasus hilangnya seorang backpacker asal Belgia. Pemuda bernama Theo Hayez itu dikabarkan hilang sejak 31 Mei lalu.
ADVERTISEMENT
Theo hilang setelah meninggalkan sebuah bar di Byron Bay, sebuah kota destinasi liburan di utara Sydney. Hingga saat ini, belum ada informasi mengenai keberadaan pria berusia 18 tahun tersebut.
Theo Hayez. Foto: Theo Hayez via Facebook
Kepolisian mengatakan bahwa kasus ini cukup mengkhawatirkan, mengingat semua barang-barang serta paspornya masih berada di tempat penginapan. David Roptell dari kepolisian setempat mengatakan telah berusaha membobol WhatsApp milik Theo untuk melacak pesan-pesan terakhirnya, namun gagal.
Ayahnya, Laurent Hayez, tidak mau tinggal diam. Pada Senin (17/6), Laurent sambil terisak meminta pihak WhatsApp untuk membuka akses isi chat WhatsApp anaknya. Ia juga meminta semua pihak untuk turut membantu melaporkan polisi jika menemukan informasi terkait keberadaan putranya.
"Kami tahu bahwa Theo memakai WhatsApp pada malam dia menghilang. Kami memahami kerahasiaan WhatsApp dan menghormatinya. Namun, ini adalah tentang memberi bantuan pada seseorang yang berada dalam bahaya," kata Laurent.
ADVERTISEMENT
“Penting bagi penyelidik untuk mendapatkan akses pada WhatsApp Theo tanpa penundaan lagi. Tiap menit berharga," lanjutnya.
Laurent Hayez, ayah dari backpacker Theo Hayez. Foto: Australian Broadcasting Corporation/New South Wales Police Handout via Reuters
Seperti diketahui, WhatsApp tidak bisa memberikan akses terhadap pesan di dalamnya karena sistem enkripsi yang digunakan. Namun, WhatsApp bisa memberikan informasi terkait nama pengguna, foto, tanggal mulai penggunaan layanan, tanggal terakhir kali membuka aplikasi, alamat IP, email, serta nomor yang diblokir atau yang memblokir.
"WhatsApp sungguh memperhatikan keamanan user kami dan hati kami bersama Theo Hayez beserta keluarganya. Kami memahami pentingnya pekerjaan yang dilakukan aparat hukum dan membantu mereka sesuai hukum dan kebijakan layanan kami," ujar juru bicara WhatsApp, dilansir The Sydney Morning Herald.
Polisi telah memeriksa rekaman CCTV dari area Byron Bay serta kapan terakhir kali ponselnya aktif, yaitu pad pukul 1.42 dini hari pada 1 Juni. Namun lokasi spesifiknya belum diketahui sehingga pencarian diperluas.
ADVERTISEMENT
Roptell menyatakan pihaknya belum punya petunjuk baru meski ia sudah mengecek seluruh CCTV di sekitar Byron Bay. Kepolisian juga berharap WhatsApp dapat membantu para detektif mengakses pesan Theo.
Semoga Theo segera ditemukan.