Akun Twitter FPI Kena Suspend

Akun FPI kena suspend Twitter. Foto: Screenshot Twitter

Akun resmi Dewan Pimpinan Pusat Front Pembela Islam (DPP FPI) dengan username @DPPFPI_ID kena suspend, Jumat (20/11) siang. Pemblokiran ini menyusul peringatan pelanggaran kebijakan media sensitif yang diberikan Twitter kepada akun @DPPFPI_ID pada pekan lalu.

Berdasarkan pengamatan kumparanTECH, akun Twitter FPI saat ini tak bisa diakses. Terdapat keterangan yang menjelaskan akun tersebut kena suspend, dan bahwa "Twitter menangguhkan akun yang melanggar Peraturan Twitter."

kumparanTECH telah meminta tanggapan Twitter. Namun, perusahaan media sosial itu belum memberikan tanggapan.

Logo FPI yang dipakai di profile picture akun Twitter @DPPFPI_ID pada Rabu (11/11). Foto: Istimewa

Sebelumnya, akun FPI memang telah diperingatkan Twitter karena dianggap melanggar kebijakan media sensitif. Hal ini disampaikan langsung oleh akun @DPPFPI_ID pada Rabu (11/11) pekan lalu.

Dalam kicauannya saat itu, @DPPFPI_ID menjelaskan kalau logo FPI yang ada di profile picture mereka dianggap melanggar kebijakan Twitter. Kicauan tersebut juga menyertakan screenshot peringatan dari Twitter yang menyebut kalau foto profil @DPPFPI_ID menampilkan "kekerasan."

Dalam peringatan yang diberikan saat itu, Twitter juga menjelaskan jika akun @DPPFPI_ID melanggar kebijakan mereka sekali lagi, akun itu akan di-suspend.

Massa mengerubungi mobil Rizieq Shihab Foto: Anggi Dwiky/kumparan

Akun @DPPFPI_ID sendiri sempat tidak memakai logo FPI sebagai profile picture mereka. Tidak jelas apakah admin akun tersebut yang menghapus foto profil logo FPI, atau memang dihapus langsung oleh Twitter. Saat itu, kumparanTECH telah meminta tanggapan Twitter, namun mereka enggan berkomentar.

Pada malam hari yang sama di Rabu (11/11), akun @DPPFPI_ID terpantau telah memakai logo FPI kembali di foto profil mereka. Setelah 9 hari berselang, akun tersebut akhirnya kena suspend.

Berdasarkan penyelidikan kumparanTECH, Twitter memang memiliki kebijakan media sensitif. Dalam kebijakan itu, para pengguna Twitter dilarang menyebar atau memasang profil media yang mengandung unsur kekerasan, konten dewasa, perilaku kekerasan seksual, konten sadis, dan ungkapan kebencian.