Tampilkan Instalasi Busana, IPMI Trend Show 2018 Kembali Digelar

IPMI Trend Show 2018 (Foto: Luthfa Nurridha/kumparan)

IPMI atau Ikatan Perancang Mode Indonesia kembali menyelenggarakan acara tahunannya. Memasuki tahun ke-31, IPMI masih konsisten untuk mengedepankan trend forecast yang menjadi konsep acara ini sejak awal peluncurannya pada tahun 1986.

Melalui IPMI Trend Show 2018, IPMI menerjunkan delapan anggotanya untuk menampilkan koleksi busana terbaru mereka, yang khusus dibuat dengan melihat tren mode 2018. Sederet nama desainer besar seperti Andreas Odang, Didi Budiardjo, Liliana Liem, Mel Ahyar, Stella Rissa, Sustanto Danuwidjaja dan Tri Handoko siap unjuk gigi dalam menampilan karya terbarunya.

Berlokasi di The Hall Senayan City, IPMI Trend Show 2018 akan digelar selama dua hari, terhitung sejak hari kemarin, Selasa (31/10) hingga hari ini, Rabu (1/11).

Koleksi Busana Norma Hauri di IPMI 2018 (Foto: Luthfa Nurridha/kumparan)

Dengan mengusung tema 'UNITY', IPMI akan mempersembahkan pagelaran busana dengan format yang berbeda dari tahun sebelumnya. Bukan pagelaran fashion show biasa, IPMI membuat fashion exhibition untuk memperlihatkan kokeksi dari delapan desainer tersebut.

Tri Handoko, selaku ketua pengurus IPMI mengatakan, "Tahun ini memang dibuat lebih berbeda agar masyarakat tak merasa bosan dengan pagelaran fashion show yang diadakan setiap tahunnya," ungkap Handoko saat dijumpai kumparan (kumparan.com) dalam konferensi pers IPMI Trend Show 2018, di The Hall Senayan City, Jakarta Selatan, Selasa (31/10).

"Di tahun sebelumnya, IPMI Trend Show memang digelar secara lebih besar, tapi khusus untuk tahun ini, kami (IPMI) ingin membuatnya lebih simpel agar lebih enak dinikmati oleh masyarakat," imbuhnya.

Koleksi Busana Liliana Lim di IPMI 2018 (Foto: Luthfa Nurridha/kumparan)

Selain format acara yang dibuat lebih berbeda, juga ada hal menarik yang dipersembahkan IPMI tahun ini. Bertambahnya anggota baru membuat acara Trend Show 2018 semakin berwarna. Adalah desainer modest wear Norma Hauri, yang dilantik menjadi anggota ke-52 IPMI.

Bukan hal yang mudah bagi IPMI untuk mendaulat anggota baru, karena dibutuhkan proses yang panjang untuk menyetujui kehadiran mereka.

"Prosesnya cukup sulit. Ngga semua desainer bisa masuk ke IPMI, karena banyak persyaratan yang harus dipenuhi oleh mereka. Dan menurut saya, Norma sudah memenuhi semua persyaratan yang IPMI inginkan. Pertimbangan lain seperti karakter desain menjadi tolak ukur kami dalam memilih Norma Hauri," papar Tri Handoko.

Koleksi Busana Mel Ahyar First di IPMI 2018 (Foto: Luthfa Nurridha/kumparan)

Acara yang dibuka untuk umum ini menyajikan koleksi busana para desainer dengan konsep yang beragam. Mulai dari glamor, playful, hingga nusantara dihadirkan oleh kedelapan desainer unggulan Tanah Air.

Pameran fashion ini diawali dengan koleksi milik anggota baru IPMI, Norma Hauri. Ia menghadirkan koleksi gaun malam bernuansa glamor nan elegan, dengan dominasi palet warna silver, tembaga, dan emas yang menjadi ciri khasnya.

Koleksi Tri Handoko for Austere di IPMI 2018 (Foto: Luthfa Nurridha/kumparan)

Selanjutnya, ada Liliana Lim yang menampilkan busana serba monokrom. Gaun off shoulder hingga busana ready to wear dihadirkan oleh Liliana. Menurutnya, tren fashion tahun depan akan dihiasi dengan cuttingan yang lebih simpel dengan permainan detail yang apik. Warna hitam dan putih masih menjadi favorit masyarakat.

Berbeda dengan Liliana, Mel Ahyar menjadi salah satu desainer yang menghadirkan koleksi busana bernuansa playful. Permainan warna pastel, seperti kuning muda dan baby blue menghiasi tiap koleksinya. Koleksi ready to wear dari lini Mel Ahyar First itu didominasi oleh busana bergambar kaki yang unik dan menggemaskan.

Koleksi Didi Budiardjo X Lost & Found di IPMI 2018 (Foto: Luthfa Nurridha/kumparan)

Sementara itu, permainan warna monokrom juga masih menjadi favorit para desainer, tak terkecuali Tri Handoko. Lewat koleksi 'Tri Handoko For Austere', busana dengan potongan simple nan edgy dihadirkan dalam balutan palet warna putih, abu-abu, dan hitam.

Lalu, ada pula koleksi Didi Budiardjo X Lost and Found yang menitikberatkan pada potongan kain simpel nan elegan. Seluruh koleksinya dibuat dengan material tulle yang dibalut dengan palet warna hitam dan putih.

Koleksi Stella Rissa di IPMI 2018 (Foto: Luthfa Nurridha/kumparan)

Tampil cukup berbeda, Stella Rissa menampilkan koleksi busana gaun serba hitam dengan potongan yang simpel. Meskipun demikian, Stella tetap menonjolkan unsur sexy dan elegan dalam koleksinya kali ini.

Kemudian, ada Andreas Odang yang hadir dengan busana bernuansa cheerful. Corak garis-garis tampak mendominasi busana bersiluet asimetris.

Koleksi Andreas Odang di IPMI 2018 (Foto: Luthfa Nurridha/kumparan)

Dan yang terakhir, ada Sutanto Danuwidjaja yang menampilkan koleksi busana dengan konsep Warisan Indonesia. Tak menggunakan kain batik, Sutanto justru lebih memilih untuk menonjolkan unsur budaya Indonesia dalam bentuk lain, gambar wayang atau tarian reog ponorogo yang diaplikasikan pada busana rancangannya.

Koleksi Sutanto Danuwidjaja di IPMI 2018 (Foto: Luthfa Nurridha/kumparan)

Dan, meskipun konsep yang dihadirkan dari kedelapan desainer ini berbeda, namun diharapkan jika IPMI Trend Show ini bisa memberikan informasi mengenai gambaran tren mode tahun depan.

Jadi, koleksi busana manakah yang menjadi favoritmu?