Mengenal Hotel Kapsul yang Tengah Menjadi Tren di Kalangan Traveler

24 November 2017 14:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capsule Inn Osaka, hotel kapsul pertama di dunia (Foto: dok. cntraveler.com)
zoom-in-whitePerbesar
Capsule Inn Osaka, hotel kapsul pertama di dunia (Foto: dok. cntraveler.com)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saat traveling ke suatu tempat, terkadang kita hanya membutuhkan sebuah kamar untuk tidur sejenak dan mengisi daya gadget. Tak perlu mahal dan luas, bersih serta nyaman saja sudah cukup.
ADVERTISEMENT
Hal ini dikarenakan hotel saat ini lebih beralih fungsi sebagai tempat singgah di kala lelah menyapa. Untuk itu, banyak traveler yang akhirnya memilih hotel kapsul untuk mereka singgahi. Tren kekinian yang sedang mengelilingi hotel kapsul pun menjadi salah satu alasan mengapa hotel ini menjadi tujuan utama para backpacker untuk menginap.
Lalu sebenarnya, seperti apa hotel kapsul itu?
Berbeda dari hotel biasanya yang menyediakan kamar dalam unit ruangan, hotel dengan tipe ini justru mendesain kamarnya dalam bentuk kapsul bertumpuk, sehingga dapat memuat banyak orang di dalam satu ruangan. Tiap kamar kapsul biasanya berisi satu single ataupun queen bed, TV, akses Wi-Fi, dan stop kontak. Meskipun termasuk akomodasi low-cost, hotel kapsul sering didesain futuristik, sehingga cocok juga untuk para milenial.
Co-working space di The Millenials, Kyoto (Foto: dok.booking.com)
zoom-in-whitePerbesar
Co-working space di The Millenials, Kyoto (Foto: dok.booking.com)
Hotel kapsul pertama kali dihadirkan di Osaka, Jepang, pada tahun 1979. Bernama Capsule Inn Osaka, hotel ini didesain oleh arsitek Kisho Kurokawa.
ADVERTISEMENT
Awal kemunculan hotel kapsul dilatarbelakangi oleh naiknya tarif taksi saat itu, sehingga terlalu mahal bagi pria yang bekerja lembur untuk pulang ke rumah setiap hari. Saat itu, satu unit kamar di Nakagin Capsule dibanderol senilai 1900 yen, lebih murah daripada hotel bisnis ataupun tarif taksi jarak jauh.
Setelah dipelopori di Osaka, hotel kapsul kemudian dibangun di Tokyo, Kyoto, dan kota-kota besar lainnya. Saat ini, ada lebih dari 300 hotel kapsul yang tersebar di Jepang.
Beberapa dekade setelah Capsule Inn Osaka berdiri, kota-kota di Asia dan Eropa pun banyak mencontoh konsep hotel tersebut. Mulai dari Taipei, Xi'an, Kuala Lumpur, Singapura, Bali, bahkan Paris dan Inggris.
Kamar Kapsul di The Millenials (Foto: dok.The Millenials hotel)
zoom-in-whitePerbesar
Kamar Kapsul di The Millenials (Foto: dok.The Millenials hotel)
Menurut laporan WiseGuy Research Consultant, permintaan hotel kapsul secara global semakin meningkat. Pada 2016, pasar hotel kapsul bahkan memiliki harga senilai 159 juta dollar Amerika, dan diprediksi akan naik menjadi 226 juta dollar Amerika pada akhir 2022.
ADVERTISEMENT
Dan kini, penginapan yang juga disebut pod hotel itu makin cantik secara visual. Tak hanya menyasar turis low-budget, melainkan juga milenial serta pekerja yang sedang melakukan perjalanan bisnis dan ingin memperpanjang kunjungannya di suatu negara.
The Millenials di Kyoto contohnya, mempunyai fasilitas co-working space yang bisa dipakai tamu untuk bekerja dan saling berinteraksi. Ada pula hotel kapsul di Tokyo yang bernama Book and Bed, khusus didesain untuk memanjakan para pecinta buku. Mereka membuat rak-rak buku di belakang kasul tidur para tamu. Seru!
Tidur di antara buku di Book and Bed (Foto: dok.booking.com)
zoom-in-whitePerbesar
Tidur di antara buku di Book and Bed (Foto: dok.booking.com)
Hal ini jugalah yang melatarbelakangi hotel kapsul semakin diminati para traveler. "Mereka ingin kamar yang menawarkan kebutuhan esensial, seperti akses Wu-Fi yang cepat dan listrik untuk mengisi daya gadget mereka, serta bekerja dengan meja kecil jika diperlukan. Mereka tak begitu butuh mini-bar, spa,a atu menu berbagai makanan yang biasanya disediakan di hotel," tutur Frank Sorgiovanni, Kepala Riset Hotel dan Hospitality Asia Pasifik, seperti dilansir Forbes.
ADVERTISEMENT
Menariknya, tak hanya menjadi tempat menginap para traveler yang sedang berlibur, hotel kapsul pun kini bisa kamu singgahi untuk sekadar menumpang tidur siang. Melihat perkembangannya yang kian diminati, banyak hotel kapsul yang memasang tarif per jam untuk tamu yang ingin tidur siang saja.
Di Beijing misalnya, Xiangshui Space mempunyai kapsul-kapsul berdesain futuristik yang hanya dihargai 2 dollar Amerika atau sekitar Rp 27 ribu untuk tidur siang selama 30 menit. Bandara Internasional Abu Dhabi juga memnpunyai kapsul tidur GoSleep yang dihargai senilai 14 dollar Amerika atau sekitar Rp 189 ribu per jamnya.
Tertarik untuk mencoba menginap di hotel kapsul?
Reporter: Shika Arimasen Michi