Visa Novak Djokovic Dibatalkan Lagi, Terancam Dilarang Main di Australia 3 Tahun

14 Januari 2022 15:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Novak Djokovic dari Serbia membawa trofi  Australian Open 2021 usai melawan petenis Rusia Daniil Medvedev. Foto: Loren Elliott/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Novak Djokovic dari Serbia membawa trofi Australian Open 2021 usai melawan petenis Rusia Daniil Medvedev. Foto: Loren Elliott/Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Niat Novak Djokovic untuk mempertahankan gelar juaranya di Australia Open kembali mendapat ganjalan. Hal ini menyusul pembatalan kembali visa petenis asal Serbia itu oleh Menteri Imigrasi Australia, Alex Hawke, pada Jumat (14/1).
ADVERTISEMENT
Buntut dari hal tersebut, Djokovic kini terancam dilarang datang ke Australia untuk tiga tahun ke depan. Jika keputusan itu sudah bulat, maka peraih trofi Wimbledon 2021 itu pun harus menunggu tiga tahun ke depan untuk kembali berlaga di Australia Open.
Mulanya, Djokovic dilarang masuk Australia karena status vaksinasinya yang belum jelas. Namun, hal ini sempat mendapatkan titik terang sebab Djokovic akan diberi dispensasi agar bisa tetap berlaga di Austriala Open 2022.
Namun, hal tersebut tiba-tiba sirna ketika pemerintah setempat secara resmi membatalkan visa petenis 34 tahun itu pada Kamis (6/1) lalu. Berangkat dari hal itu, Djokovic pun melakukan banding atas kasusnya agar terbebas dari penahanan imigrasi.
Novak Djokovic. Foto: Quinn Rooney/Getty Images
Empat hari berselang, banding yang diajukan tersebut akhirnya disetujui oleh pengadilan federal sehingga mengurungkan pembatalan visanya. Alhasil, Djokovic pun bisa bernafas lega dan berkesempatan untuk mentas di Australia open.
ADVERTISEMENT
Bak diberi harapan palsu, lagi-lagi visa petenis kelahiran Belgrade itu dibatalkan untuk kali kedua sehingga ia batal berkompetisi. Menurut laporan The Guardian, hal ini terjadi atas campur tangan Hawke yang memang berencana menggunakan kekuatannya untuk menolak kedatangan Djokovic.
Hawke berpendapat bahwa langkah ini sangatlah tepat bagi kepentingan publik Australia yang berusaha untuk mencegah penyebaran Covid.
Petenis Novak Djokovic menunjukkan piala gelar juara Australia Open 2020 di Melbourne Park, Australia. Foto: REUTERS/Hannah Mckay
"Hari ini saya menggunakan kekuasaan saya berdasarkan pasal 133C (3) dari Undang-Undang Migrasi untuk membatalkan visa Novak Djokovic. Hal ini dilakukan dengan alasan kesehatan dan ketertiban, atas dasar kepentingan publik," tulis Hawke dalam surat resmi, Jumat (14/1).
Kendati demikian, Djokovic masih bisa mengajukan banding atas putusan tersebut sehingga bisa tetap berada di Australia.
Penulis: Hamas Nurhan R T
ADVERTISEMENT