Terima Kasih Sudah Mengangkat Derajat Ganda Campuran, Tontowi Ahmad

25 Februari 2020 14:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tontowi Ahmad. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tontowi Ahmad. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Richard Mainaky tidak menyangka pada 11 Februari 2020 akan ada sebuah pesan singkat lewat WhatsApp yang mengejutkan batinnya. Pesan itu datang dari anak asuhnya, Tontowi Ahmad.
ADVERTISEMENT
Alih-alih memberitakan kabar perkembangan dirinya yang memang sudah lama absen karena penyakit tifus, Owi--sapaan akrab Tontowi--justru mengabarkan bahwa ia akan mundur dari pelatnas PBSI. Ia juga berencana untuk pensiun.
Walau sempat terkejut, Richard akhirnya tetap tenang menghadapi keputusan Owi. Di matanya, atlet yang pensiun bukanlah barang baru. Ia sudah melihat banyak atlet yang gantung raket selama 23 tahun menjadi pelatih.
"Saya sudah 23 tahun begitu, melihat atlet mundur, mengundurkan diri, sudah biasa. Memang tugas saya seperti itu dan seorang atlet larinya akan ke situ," ujar Richard saat dihubungi para pewarta.
Pelatih bulu tangkis ganda campuran Indonesia, Richard Mainaky, saat ditemui di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur. Foto: Aditia Rizki Nugraha/kumparan
Menyoal keinginan Owi untuk pensiun dan mundur dari pelatnas PBSI ini, Richard belum mau berkomentar lebih jauh. Ia tidak tahu apakah Owi sudah mengajukan surat pengunduran diri resmi ke PBSI.
ADVERTISEMENT
Dalam waktu dekat, rencananya ia akan berjumpa Owi. Di situ, Richard akan berbincang lebih jauh mengenai langkah apa yang akan diambil Owi ke depannya, jika kelak memutuskan pensiun.
"Dia belum sampaikan ke saya secara lisan (soal keinginan mundur dari pelatnas PBSI dan pensiun), tapi dia berencana ketemu dengan saya untuk berbicara soal itu," ujar Richard.
"Saya mau ngobrol langsung, mau tanya apa yang akan dia lakukan, tapi jelas sekelas Owi sudah punya sesuatu yang menunjang dia," tambahnya.
Jika kelak Owi memutuskan pensiun, Richard akan menerima hal tersebut. Ia pun berterima kasih atas apa yang sudah Owi berikan semasa ia jadi atlet, terutama jasanya dalam meningkatkan pamor sektor ganda campuran.
ADVERTISEMENT
Berpasangan dengan Liliyana Natsir, Owi mempersembahkan banyak prestasi membanggakan bagi dunia bulu tangkis Indonesia. Selain gelar dua juara dunia dan tiga gelar All England, Owi dan Liliyana sukses merengkuh emas Olimpiade pada 2016.
"Enggak cuma Owi saja, tapi semua atlet, mulai dari Trikus Kusharyanto/Minarti Timur. Dari sektor ganda campuran awalnya tidak ada yang mau main, dianggap sektor terbawah, ranking nomor lima," ujar Richard.
"Saya pun berterima kasih dengan mereka semua ini (atlet sektor ganda campuran), sampai yang terakhir Owi/Butet, bisa mengangkat ganda campuran hingga derajat tertinggi, yaitu meraih medali emas Olimpiade," tambahnya.
Owi dan Butet di Olimpiade 2016. Foto: Dean Mouhtaropoulos/Getty Images
Meski Richard mengaku sudah berbesar hati jika kelak Owi pensiun, ia menyebut akan ada dampak negatif jika nanti Owi pergi dari pelatnas PBSI. Tidak ada lagi yang jadi sosok panutan di nomor ganda campuran.
ADVERTISEMENT
Tapi, Richard juga tidak menutup mata jika peluang Owi tampil di Olimpiade sudah menipis. Dengan usianya yang semakin tua, ditambah ketiadaan sosok yang mampu jadi pendamping, pensiun bukanlah pilihan yang kelewat buruk.
"Kalau kita lihat, jujur saja untuk membantu anak-anak dua pasangan itu (Hafizh/Gloria dan Praveen/Melati), ada pengaruh positif yang bisa ia berikan. Tapi, kalau kita lihat ke depan lagi untuk Owi ke Olimpiade susah," ujar Richard.
"Untuk pertandingan (ke Olimpiade) juga sama Apri (Apriyani Rahayu, red) tidak dapat, ranking kurang, kesempatan bertanding sulit. Di sisi lain, dia ada keperluan keluarga. Saya rasa di luar dia sudah dapat yang lebih baik," tambahnya.
Infografik Tantowi Ahmad. Foto: Argy Pradypta/kumparan