Susy Susanti Sebut Wajar Atlet Harapkan Apresiasi Pemerintah

5 November 2019 16:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menpora Zainudin Amali (kiri) memberikan bonus kepada atlet juara dunia di Kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa (5/11/2019). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menpora Zainudin Amali (kiri) memberikan bonus kepada atlet juara dunia di Kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa (5/11/2019). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia memberikan apresiasi berupa sertifikat dan bonus uang kepada atlet berprestasi pada ajang tunggal sepanjang 2019, Selasa (5/11/2019) siang WIB. Buat atlet-atlet, dan juga pelatih yang mendampingi mereka, penghargaan dari pemerintah adalah hal yang esensial dalam kiprah mereka di dunia olahraga.
ADVERTISEMENT
Setidaknya, hal itulah yang ada di pikiran Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti. Menurut Susy, wajar apabila atlet-atlet mengharapkan adanya apresiasi dalam berbagai bentuk atas prestasi yang mereka catatkan.
"Ya, olahraga bukan hanya sekadar hobi, tetapi juga profesi. Kami sebagai atlet mengorbakan waktu, masa muda, pendidikan. Kalau kita berprestasi, tapi tidak ada apresiasi, ya, pasti kecewa juga," kata Susy di Auditorium Wisma Kemenpora, Senayan, Jakarta Selatan.
Apa yang dikemukakan Susy tentu berkaitan dengan ucapan Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali. Sang Menpora menyatakan bahwa pemberian apresiasi ini diharapkan mampu memantik prestasi lebih dari atlet-atlet yang ada.
Susy Susanti, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI sekaligus Manajer Tim Indonesia di Piala Sudirman 2019, menyaksikan laga semifinal antara Indonesia dan Jepang. Foto: Dok. PBSI
Di mata Susy, pemberian apresiasi ini lebih tinggi lagi nilainya. Menurutnya, penghargaan ini tak hanya mampu memicu prestasi, tetapi juga mampu memotivasi generasi muda untuk menjadi atlet.
ADVERTISEMENT
"Buat generasi muda ini tidak bagus juga (tidak ada apresiasi) karena nanti tidak ada yang mau jadi atlet. Kalau dengan ada penghargaan ini otomatis kan mereka juga mau jadi atlet. Buat orang tua juga berpikir buat dukung anaknya jadi atlet. Bonusnya banyak, bisa jadi pegawai negeri sipil (PNS)," kata Susy.
Sementara, bagi atlet yang masih aktif, apresiasi terbaik juga bisa hadir dalam bentuk raut gembira suporter ketika melihatnya menjadi juara. Inilah yang dirasakan oleh Aries Susanti, atlet panjat tebing yang meraih medali emas di IFSC Wall Climbing World Cup 2019, China.
"Kalau bonus, ya, itu 'kan dapat saja. Tapi buat saya pribadi, naik podium dan bisa membuat bangga itu lebih menyenangkan," ucap Aries.
ADVERTISEMENT
Aries menjadi salah satu atlet yang meraih penghargaan di acara ini. Ia diganjar bonus uang senilai 100 juta rupiah atas prestasinya.
Aries Susanti Rahayu Raih menjadi juara dunia di IFSC Worldcup Xiamen. Foto: Dok. PP FTPI
Perempuan berusia 24 tahun itu kemudian berterimakasih kepada Kemenpora. Namun, Aries enggan mengungkapkan apa yang akan ia lakukan dengan bonus tersebut.
"Alhamdulillah terima kasih bapak menteri, sudah mendukung kami. Pastinya semoga kami didukung terus supaya tambah semangat dan bisa ada yang lebih berprestasi. Buat apa belum kepikiran. Kalau masalah bonus tidak enak diomongin," tandas Aries.