Saran Pelatih untuk Fajar/Rian: Hindari Medsos

9 Agustus 2019 18:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ganda putra Indonesia Fajar Alfian (kanan) dan Muhammad Rian Ardianto (kiri) berusaha mengembalikan kok ke ganda putra China Huang Kaixiang dan Liu Cheng pada babak pertama Blibli Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (17/7). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
zoom-in-whitePerbesar
Ganda putra Indonesia Fajar Alfian (kanan) dan Muhammad Rian Ardianto (kiri) berusaha mengembalikan kok ke ganda putra China Huang Kaixiang dan Liu Cheng pada babak pertama Blibli Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (17/7). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aktivitas di media sosial (medsos) diyakini pelatih ganda putra PBSI, Herry Iman Pierngadi, sebagai penyebab performa Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menukik tajam.
ADVERTISEMENT
Saat ini Fajar/Rian tengah menuai kritik tajam lantaran rapor merah yang mereka dapatkan di beberapa turnamen ke belakang. Mereka tersingkir di perempat final Indonesia Open 2019, padahal awalnya ditargetkan menembus semifinal.
Penampilan mengecewakan berlanjut di Jepang Terbuka 2019. Fajar/Rian terhenti di babak kedua usai dikalahkan wakil Korea Selatan, Ko Sung Hyun/Shin Baek Cheol. Teraktual, Fajar/Rian cuma menjejak babak kedua Thailand Terbuka usai ditekuk wakil non-unggulan asal India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty.
Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto saat pertandingan Blibli Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Jumat (19/7). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Nah, hasil tak impresif ini menghadirkan kritik dalam berbagai bentuk. Herry menilai kondisi ini bikin Fajar/Rian stres dan mengganggu mentalitas saat berlaga. Oleh karena itu, Herry menyarankan mereka untuk mengurangi penggunaan medsos.
"Tutup saja media sosial. Jangan buka Instagram, Facebook. Jangan main sosial media, lah. Karena ada orang yang (dihujat) bisa cepat melupakan, tapi ada juga yang tidak," kata Herry saat ditemui di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur.
ADVERTISEMENT
Selain perkara aktivitas medsos yang kerap berpotensi mengganggu psikis. Herry juga meminta Fajar/Rian untuk mengubah pola pikir terkait status penerus di sektor ganda putra Indonesia.
"Mereka mungkin belum kuat saat terlalu diharapkan bisa cepat (menjadi pasangan penerus). Mereka tertekan. Pemikiran itu harus segera diubah," ujar juru latih berjuluk 'Naga Api' itu.
"Fajar/Rian ini sejatinya punya potensi. Tadinya mereka bisa mendekati level Kevin (Sanjaya Sukamuljo/Marcus (Fernaldi Gideon). Tapi belakangan menurun, jadi harus kontrol emosi dan melawan diri sendiri," pungkas Herry.