Pembagian Pot Piala Dunia 2018: Serupa tetapi Tak Sama

1 Desember 2017 5:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Trofi Piala Dunia (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Trofi Piala Dunia (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kendati penyelenggaraan Piala Dunia 2018 masih enam bulan lagi, tetapi obrolan soal ajang empat tahunan tersebut sudah mulai hangat dari sekarang. Termasuk momen pembagian pot.
ADVERTISEMENT
Pembagian pot adalah babak awal dari putaran final Piala Dunia. Sejak Piala Dunia digelar, 87 tahun yang lalu, pembagian pot selalu menguras tenaga dan energi banyak pihak.
Pada Jum’at (1/12/2017) malam WIB, pembagian grup Piala Dunia 2018 pun dimulai. Sebelum berbicara soal pembagian grup, lantas bagaimana pembagian pot bekerja dan siapa-siapa saja yang menghuni masing-masing pot?
Dalam beberapa tahun terakhir, pembagian pot Piala Dunia dilakukan dengan dua metode. Tim nasional dengan ranking FIFA tertinggi akan diundi dalam metode pertama. Mereka akan langsung ditempatkan dalam satu pot, yang membuat mereka tidak akan saling bertemu dalam satu grup yang sama.
Sementara, metode kedua diaplikasikan untuk tim nasional tersisa. 24 tim nasional tersebut akan diundi berdasarkan letak geografis mereka. Hal tersebut dilakukan agar kesebelasan dari konfederasi yang mengirimkan sedikit wakil, tak bertarung pada fase awal.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, cara tersebut sedikit diubah. Ya, pengundian pot Piala Dunia 2018 dilakukan dengan sistem yang sedikit berbeda.
Berdasarkan hasil rapat FIFA, 14 September 2017 lalu, pembagian pot Piala Dunia 2018 dilakukan dengan melihat ranking FIFA masing-masing negara. Di mana, Rusia—yang menjadi tuan rumah Piala Dunia kali ini—tetap berada di pot pertama.
Lalu mengapa tim nasional yang memiliki sejarah panjang di Piala Dunia, seperti Spanyol dan Uruguay, berada pada pot kedua dan kesebelasan tak populer, seperti Polandia dan Peru berada di pot pertama dan kedua?
Hal ini disebabkan karena pembagian pot peserta Piala Dunia 2018 didasarkan pada ranking FIFA masing-masing negara per Oktober 2017. Saat itu, Spanyol dan Uruguay tak sedang berada dalam peringkat terbaiknya. Spanyol di urutan kedelapan, sementara Uruguay menduduki posisi ke-17.
ADVERTISEMENT
Di lain pihak, Polandia kala itu sedang berada di masa jayanya karena berada di urutan keenam dan Peru kesepuluh ranking FIFA. Oleh karena itu, tak mengherankan jika mereka diuntungkan dengan pembagian pot ini.
Meski pembagian pot berganti, tetapi konsep untuk mencari pengisi masing-masing grup tetap akan menggunakan konsep yang sama. FIFA masih akan menggunakan pola yaitu tidak ada kesebelasan dari satu konfederasi--kecuali UEFA--yang berada di grup yang sama.
Jika melihat ranking FIFA per Oktober 2017 lalu, terenduslah isi masing-masing pot. Pot pertama bakal diisi oleh Rusia, Jerman, Brasil, Portugal, Argentina, Belgia, Polandia, dan Prancis.
Lalu, pot kedua diisi oleh Spanyol, Peru, Swiss, Inggris, Kolombia, Meksiko, Uruguay, dan Kroasia. Kemudian, pot ketiga diisi Denmark, Islandia, Kosta Rika, Swedia, Tunisia, Mesir, Senegal, dan Iran. Terakhir, Serbia, Nigeria, Australia, Jepang, Maroko, Panama, Korea Selatan, dan Saudi Arabia akan mengisi pot keempat.
ADVERTISEMENT