Logo SEA Games 2019 yang Diolok-olok Masyarakat Filipina

Logo SEA Games 2019 (Foto: Dok. ABS-CBN)

SEA Games 2019 baru digelar pada November-Desember tahun depan. Namun, Filipina selaku tuan rumah sudah menuai kritik dari masyarakatnya sendiri.

Pemicunya yakni peluncuran logo untuk multievent antarnegara Asia Tengara tersebut, Senin (20/8/2018). Peluncuran ini dilaksanakan dalam pertemuan dengan Olympic Council of Asia (OCA) di Jakarta, bertepatan dengan berlangsungnya Asian Games 2018.

Di layar presentasi tampak 11 lingkaran dengan ukuran berbeda-beda. Setiap lingkaran terikat dengan lingkaran lainnya. Baru di bawahnya tertulis 'Philippines 2019 30th SEA Games'.

"Logo yang kami buat adalah 11 lingkaran yang merepresentasikan bagaimana 11 negara terikat dalam persatuan, kapan pun dan di mana pun pertandingan dimainkan," tutur Alan Peter Cayetano selaku Ketua Philippine SEA Games Organizing Committee atau Panitia Pelaksana SEA Games 2018.

Bukannya mengundang apresiasi, peluncuran logo tersebut malah dihujani kritik. Maklum saja, desainnya terkesan terlalu sederhana. Hanya ada komponen lingkaran tanpa ada hiasan lainnya.

Coba bandingkan dengan desain logo SEA Games 2017. Aspek ditonjolkan adalah bentuk layangan yang populer di Semenanjung Malaysia Barat. Terkesan lebih kompleks karena mengandung unsur warna bendera semua negara peserta.

Kritik yang dialamatkan publik Filipina terhadap logo SEA Games 2018 tergolong sangat pedas. Lihat saja ragam komentar yang tertuang di laman Facebook Cayetano. Netizen bernama Gemai Abarai, misalnya, mengatakan bahwa logo ini bisa didesain oleh bocah berusia lima tahun. Sementara, pria dengan nama Justin Joseph Basco menilai logo ini sebagai yang terburuk.

Hadir pula kritik yang lebih konstruktif dengan mengusulkan desain baru. Ambil contoh pemilik akun Twitter @rombutans yang menyodorkan logo lebih elok, meski menggunakan unsur serupa atau 11 lingkaran warna-warni.

Atau, Philippine SEA Games Organizing Committee mungkin perlu melirik desain dari pemilik akun @kvpingkian. Dia menampilkan bentuk elang sebagai unsur sentral dalam logo.

"Elang menyimbolkan kekuatan. Elang ini memiliki 10 helai sayap yang merepresentasikan negara-negara peserta. Bagian kepalanya adalah negara tuan rumah," tulisnya.