IBL Lebih Dulu Terapkan Salary Cap Dibandingkan B.League
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
IBL dan B.League menandatangani nota kesepahaman di Jakarta pada Selasa (5/12). Ada 3 pilar dalam kerja sama tersebut, yakni format liga kandang-tandang, pengembangan potensi usia muda, dan membangun fanatisme di kota-kota peserta liga.
Selain itu, ada juga pertukaran informasi yang dilakukan oleh dua pihak. Salah satunya adalah soal salary cap, di mana IBL akan mulai penerapannya pada musim 2024, sedang Jepang mulai 2026.
"Jadi selain kami belajar ada juga pertukaran informasi, salah satunya salary cap, kami lebih dulu, mereka baru 2026," terang Junas.
"Di situ kami diskusi apa kekurangan dan kelebihannya, apa kekurangannya dari yang sudah kami lakukan supaya mereka bisa terapkan lebih baik lagi," tambahnya.
Salary cap di IBL terhitung efektif berlaku sejak persiapan menghadapi musim 2024. Apabila ada klub yang melanggar salary cap maka mereka harus membayarkan biaya kepada IBL.
B.League akan mulai menerapkan salary cap pada 2026. Hal ini dilakukan agar kekuatan tiap klub setara dan persaingan liga lebih kompetitif.
ADVERTISEMENT
"Saat ini di Jepang tidak ada salary cap, jadi kompetisi bebas, maka klub yang punya dana akan mendapatkan pemain bagus. Jadi persaingan antar klub makin melebar, itu kondisi saat ini," kata Shinji Shimada selaku Chairman B.League.
"Namun mulai 2026 B.League mulai menerapkan salary cap untuk membatasi tinggi bayaran, dengan hal itu kami ingin menciptakan permainan yang lebih menarik supaya satu klub dan lainnya lebih kompetitif," sambungnya.