Equestarian Champions League 2020 Berhasil Digelar di Tengah Pandemi

29 November 2020 19:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Equestarian Champions League 2020 Sukses Digelar di Tengah Pandemi Covid-19. Foto: Humas ECL
zoom-in-whitePerbesar
Equestarian Champions League 2020 Sukses Digelar di Tengah Pandemi Covid-19. Foto: Humas ECL
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Equestarian Champions League (ECL/Liga Berkuda Equestarian) pertama di Indonesia akhirnya sukses digelar pada tahun 2020. Total, ada enam seri yang telah dilalui para atlet berkuda sepanjang tahun ini.
ADVERTISEMENT
Pandemi COVID-19 sempat jadi pengganjal. Namun, Triwaty Marciano selaku pendiri Equestarian Champions League bilang, pihaknya tetap menerapkan protokol kesehatan saat perlombaan dilaksanakan.
"Panitia membatasi jumlah peserta yang berada di lokasi. Mereka yang diizinkan berada di lokasi antara lain atlet, pelatih, groom, ofisial, tenaga medis, dan pemilik kuda. Penonton yang tidak boleh hadir dapat menyaksikan melalui KONI TV," kata Triwaty dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Sabtu (28/11).
Lebih lanjut, Triwaty juga mengatakan, peserta yang hadir wajib lolos akreditasi. Selain itu, mereka pun wajib menjalani swab test antigen yang peralatannya didukung oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Akan tetapi, Triwaty menyebut bahwa pandemi COVID-19 yang melarang kehadiran penonton justru menjadi berkah tersendiri. Sebab, itu mendorong lebih banyak masyarakat untuk menyaksikan pertandingan lewat akses teknologi.
ADVERTISEMENT

Equestarian Champions League tingkatkan kualitas atlet

Equestarian Champions League 2020 Sukses Digelar di Tengah Pandemi Covid-19. Foto: Humas ECL
Equestarian Champions League ini adalah yang pertama di Indonesia. Tujuannya untuk mendorong peningkatan kualitas pembinaan atlet olahraga berkuda equestrian.
Triwaty menyebut, format liga ini berjasa atas peningkatan tersebut. Menurutnya, karena atlet tidak hanya butuh latihan, tetapi juga pertandingan.
"Dengan format liga, atlet dituntut bertanding lebih banyak dan juga menjaga konsistensi performanya," ungkapnya.
"ECL dibangun dengan konsep yang menggabungkan antara olahraga equestrian yang kompetitif, pengetahuan tak hanya luas namun dalam tentang berkuda dan juga sarana hiburan yang dapat dinikmati segala usia," sambungnya.
"Rangkaian ECL pertama tahun 2020 diharapkan menjadi awal yang baik bagi pembinaan olahraga berkuda equestrian di Indonesia. Pertandingan merupakan kebutuhan atlet dari tingkat klub yang merupakan garda terdepan pembinaan olahraga," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
---
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.