Cerita Lewis Hamilton Susah Dapat SIM: 3 Kali Belajar, Tak Hafal Jalan saat Tes

14 September 2021 18:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lewis Hamilton. Foto: Reuters/Issei Kato
zoom-in-whitePerbesar
Lewis Hamilton. Foto: Reuters/Issei Kato
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lewis Hamilton dikenal sebagai sosok dengan 7 titel juara dunia Formula 1 (F1). Namun siapa sangka, dirinya dulu pernah begitu tegang sewaktu menjalani tes untuk mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM) reguler.
ADVERTISEMENT
Hamilton tak jauh beda dengan para pebalap F1 kebanyakan. Dia sudah mulai balapan sejak masih kecil, memulainya dari balapan karting.
Meski demikian, Hamilton tetap tidak bisa memiliki SIM sejak masih kecil. Menurut aturan di Inggris, seseorang baru dapat mengajukan permohonan SIM sementara saat berusia 15 tahun 9 bulan dan dapat mulai mengendarai mobil saat berusia 17 tahun.
Hamilton pernah menceritakan pengalamannya saat melakoni ujian SIM. Kala itu, tak disebut tahun berapa, ia mengaku sangat tegang.
Pebalap Lewis Hamilton sebelum balapan di F1 Grand Prix Austria di Red Bull Ring, Spielberg, Styria, Austria, Minggu (4/7). Foto: Pool via REUTERS/Christian Bruna
"Saya melakukannya, ya. Saya tegang sekali. Saya pikir, saya memiliki tiga pelajaran. Saya orang yang sangat visual, jadi saya biasa duduk dan menonton ayah saya mengemudi dari kursi belakang dan pertama kali saya masuk ke mobil, saya bisa mengemudi," kata Lewis Hamilton di kanal YouTube Archie Hamilton pada 2019.
ADVERTISEMENT
"Saya belum pernah membaca manual apa pun. Saya telah melihat seseorang melakukannya dan saya bisa melakukannya," tambahnya.
Ya, Hamilton belajar mengemudi secara autodidak. Namun, ketika harus menjalani tes, ia mau tak mau harus mengikuti semua aturan tertulis yang ada.
"Saya ingat melakukan tes dan beberapa pelajaran, satu pelajaran di Cambridge, kampus saya; dan lalu dua pelajaran di kota saya (Stevenage), [tetapi] saya tidak bisa mendapatkan slot untuk tes di tempat saya dibesarkan, yang mana saya tahu jalanannya, selama sekitar 4 bulan," kenangnya.
"Jadi saya menemukan satu [slot tes] di Essex. Jadi, saya naik kereta, saya tidak tahu jalanannya, dan itu pasti menegangkan. Saya cukup yakin, saya mendapat nilai kecil," lanjutnya.
Pembalap Mercedes Inggris Lewis Hamilton keluar dari mobilnya usai ditabrak pebalap Red Bull Belanda Max Verstappen saat Grand Prix F1 Italia di sirkuit Autodromo Nazionale di Monza. Foto: Andrej Isakovic/AFP
Meski demikian, Lewis Hamilton pernah mendapat pengalaman tak enak kala SIM-nya harus ditahan. Itu terjadi pada 2007 gara-gara dia ngebut di jalanan umum.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan The Guardian, SIM Lewis Hamilton pernah ditangguhkan selama sebulan pada 2007 setelah ia tertangkap ngebut di jalan raya Prancis. Kala itu, ia mengendarai Mercedes dengan kecepatan 196 km/jam, lebih dari 40 mph (64,3 km/jam) batas semestinya.
Tak hanya menahan SIM-nya, polisi juga menjatuhkan denda kepada Hamilton sebesar 600 euro (sekitar Rp 10 juta). Namun, itu tak berpengaruh pada karier F1-nya.
"Dia sangat sopan dan kooperatif," kata seorang juru bicara polisi kepada Reuters pada 2007.