Bagnaia Ungkap Peran Valentino Rossi di Balik Sukses Jadi Juara Dunia MotoGP
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Seri terakhir, MotoGP Valencia, Minggu (6/11), menjadi penentu pebalap mana yang akan jadi juara. Bagnaia ada di peringkat pertama dan hanya berjarak tipis dengan Fabio Quartararo.
Sebelum balapan, Bagnaia mengaku ia merasakan beban berat di pundaknya. Pebalap Ducati itu kemudian diberikan saran oleh sang legenda, Rossi.
"Saya merasakan itu. Saya merasakan beban di pundak saya, harus berjuang untuk tim, untuk pabrikan, untuk Ducati, untuk Italia. Itu tidak mudah," cerita Bagnaia dikutip dari The Race.
"Lalu saya berbincang dengan Rossi dan dia mengatakan, 'Anda harus bangga dengan kesempatan ini, tidak semua orang bisa merasakan ini, benar Anda merasakan tekanan, panik, takut, tapi Anda harus bangga, Anda harus senang dan cobalah menikmatinya,'"
ADVERTISEMENT
"Saya mencoba untuk menikmatinya. Tapi itu tidak bekerja," sambungnya sambil tertawa.
Bagnaia start dari P8 di Sirkuit Ricardo Tormo. Ia pun mendapatkan kesulitan sepanjang balapan dan akhirnya harus puas finis di P9, sementara Quartararo finis di P4 dalam balapan yang dimenangkan oleh Joan Mir tersebut.
Namun demikian, perolehan poin Bagnaia sudah tak terkejar lagi. Ia mencatatkan 265 poin dengan 10 podium (7 kali juara), sedangkan Quartararo punya 248 poin dengan 8 podium (3 kali juara).
Bagnaia juga mengukir sejarah dengan pencapaiannya tersebut. Ia adalah pebalap Italia pertama yang jadi Juara Dunia MotoGP dengan motor pabrikan Italia dalam 50 tahun terakhir.
Orang terakhir yang bisa melakukannya adalah Agostini pada 1972. Legenda kelahiran Brescia tersebut menjuarai kelas 500 cc (kelas tertinggi zaman itu) dengan motor MV Agusta.
ADVERTISEMENT