5 Insiden Kontroversial di Asian Games 2018

27 Agustus 2018 18:18 WIB
Aksi Tidak Sportif Yang Diduga Dilakukan oleh Atlet Pencak Silat Malaysia (Foto: Twitter/Gie Wahyudi)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi Tidak Sportif Yang Diduga Dilakukan oleh Atlet Pencak Silat Malaysia (Foto: Twitter/Gie Wahyudi)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sportivitas adalah seni yang dinamis pada saat atlet berlaga. Tidak terkecuali untuk perhelatan besar seperti Asian Games 2018 yang diadakan di Jakarta dan Palembang. Meskipun sudah diberikan aturan baik dari wasit maupun official, aksi tidak sportif nyatanya masih dilakukan oleh beberapa atlet. Ujung-ujungnya, aksi ini menelurkan protes dari kontingen lain.
ADVERTISEMENT
Berikut lima insiden kontroversial yang dirangkum kumparan, Senin (27/8):
Atlet Pencak Silat Malaysia Tendang Lawan Saat Terjatuh
Aksi Tidak Sportif Yang Diduga Dilakukan oleh Atlet Pencak Silat Malaysia (Foto: Twitter/Gie Wahyudi)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi Tidak Sportif Yang Diduga Dilakukan oleh Atlet Pencak Silat Malaysia (Foto: Twitter/Gie Wahyudi)
Video @giewahyudi yang memperlihatkan laga pencak silat antara Singapura vs Malaysia menjadi ramai di linimasa. Pasalnya unggahan tersebut memperlihatkan atlet yang diduga perwakilan Malaysia menendang punggung atlet Singapura yang sudah dalam posisi terjatuh.
Dalam cuitannya, Gie Wahyudi menuliskan bahwa penonton Indonesia marah melihat insiden tersebut. Tim official Singapurapun juga tidak terima dengan kejadian tersebut.
Hasil pertandingan tersebut ditutup dengan Singapura menjadi pemenangnya dengan catatan skor 0-5.
Aksi Pukul Eko Febrianto kepada Sheik Farhan Sheik Alauddin (Singapura) hingga berdarah
Aksi Pukul Eko Febrianto (Foto: YouTube/Rachman Otodidak)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi Pukul Eko Febrianto (Foto: YouTube/Rachman Otodidak)
Eko Febrianto didiskualifikasi dari pertandingan pencak silat kelas J 90-95kg putra. Penyebabnya adalah Eko memukul lawannya Sheik hingga berdarah. Hal ini diperparah ketika atlet Singapura tersebut tidak bisa melanjutkan pertandingan karena harus ditandu.
ADVERTISEMENT
Insiden tersebut menuai protes dari Singapura.
Protes Perebutan Emas Marathon Kategori Laki-laki
Protes Perebutan Emas Marathon Kategori Laki-Laki (Foto: YouTube/Anton Parante)
zoom-in-whitePerbesar
Protes Perebutan Emas Marathon Kategori Laki-Laki (Foto: YouTube/Anton Parante)
Pelari asal Bahrain,Elhassan Elabbassi, mengaku didorong hingga hampir jatuh oleh Hiroto Inoue (Jepang) pada 100 meter terakhir sebelum garis finis di pertandingan marathon.
Mendengar hal tersebut, pelari asal Jepang tersebut tidak merasa melakukannya. Cekcok ini kemudian mencuat hingga ditanggapi oleh wasit.
Wasit pencatat waktu sendiri, Vadim Nigmatov, menolak kedua argumen tersebut. Hasilnya, Vadim tetap menetapkan Jepang berhak mendapatkan emas.
Adu Tendang Perenang Korea Selatan vs China
Kim Hye-jin  atlet renang korea (Foto: AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Kim Hye-jin atlet renang korea (Foto: AFP)
Insiden kontak fisik juga terjadi pada sesi latihan atlet renang di Aquatic Center GBK pada Sabtu (25/8). Kejadian ini bermula ketika perenang Kim Hye-jin asal Korea Selatan menendang perenang China. Dia mengakui kejadian tersebut tidak sengaja. Lalu Kim minta maaf atas perbuatan itu.
ADVERTISEMENT
Rupanya, atlet asal Negeri Bambu tersebut tidak memahami permintaan maaf tersebut. Akhirnya dia membalas dengan aksi yang serupa. Ketegangan itu membuat pelatih dari kedua atlet ini untuk melerai.
Laporan atas kejadian ini sudah masuk ke Olympic Council of Asia yang dilayangkan oleh Kim sendiri.
Pesilat Malaysia Mengamuk Setelah Kalah dari Indonesia
Atlet Pencak Silat Malaysia Frustrasi (Foto: Instagram @syedsaddiq)
zoom-in-whitePerbesar
Atlet Pencak Silat Malaysia Frustrasi (Foto: Instagram @syedsaddiq)
Tidak terima dengan keputusan wasit, atlet pencak silat Mohd Al Jufferi Jamari, mengamuk hingga merusak fasilitas venue. Dia mengaku kesal dengan pengadil yang dinilai tidak adil dalam memberikan skor. Jamari meluapkan kekecawaan usai melawan Komang Harik Adi Putra di nomor putra kelas E 65 kg -70 kg. Dengan keputusan tersebut, Komang berhak mendapatkan emas.
ADVERTISEMENT