3 Klub Tunggak Gaji Pemain, Ini Sikap IBL & Perbasi

8 Agustus 2023 10:38 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gim pertama final IBL 2023 di Hall Basket Senayan, Jakarta, pada Kamis (20/7), antara Pelita Jaya vs Prawira Bandung. Foto: IBL
zoom-in-whitePerbesar
Gim pertama final IBL 2023 di Hall Basket Senayan, Jakarta, pada Kamis (20/7), antara Pelita Jaya vs Prawira Bandung. Foto: IBL
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejumlah klub Indonesia Basketball League (IBL) bermasalah dengan gaji pemain. Persatuan Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) berharap ada tindakan tegas soal masalah tersebut.
ADVERTISEMENT
Pada musim 2023, tiga klub diterpa masalah gaji. Mereka adalah Bima Perkasa Jogja, West Bandits Solo, dan NSH Mountain Gold Timika.
"Sebetulnya gini, kalau West Bandits, kan, mengalami kesulitan dari bulan sekian sampai sekian. Tapi kalau misalnya seperti NSH atau Bima Perkasa itu, mereka bayar, habis itu mundur [telat], habis itu bayar. Bima Perkasa itu terakhir Juni dan Juli," terang Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah, di Indonesia Arena, Jakarta, Senin (7/8).
Teranyar, Andre Adrianno yang merupakan pemain Bima Perkasa Jogja menyampaikan keluhannya di media sosial. Ia mengatakan hak pemain dan ofisial belum diberikan.
Dirut IBL, Junas Miradiarsyah, bersama pemain Prawira Bandung dan Pelita Jaya saat konferensi pers jelang final IBL 2023 di Gold Dragon, Spark Senayan, Jakarta, pada 18 Juli 2023. Foto: Soni Insan Bagus L/kumparan
Pada kesempatan sama, Sekjen Perbasi, Nirmala Dewi, berharap IBL bisa mengambil langkah tegas terkait masalah ini. Federasi sendiri menunggu langkah yang akan diambil IBL sebelum turun tangan.
ADVERTISEMENT
"Belum [jatuhkan sanksi], lagi mau bicara dulu, panggil. Kami lihat langkahnya IBL dulu. Nanti IBL ambil langkahnya apa, baru kami bagaimana," tutur Nirmala.
"Kami berharap ada langkah cukup tegas agar klub-klub lain enggak begitu. Supaya lebih perhatian sama membernya, pemainnya, ofisial, siapa pun," tambahnya.
Di lain sisi, Junas mengaku akan mengadakan diskusi dengan klub-klub. Ia menegaskan ada peraturan yang bisa menghukum klub soal masalah gaji.
Namun demikian, Junas merasa pihaknya harus hati-hati dalam mengambil keputusan. Ia masih ingin melihat komitmen tiap klub dalam menyelesaikan masalah ini.
Sekjen Perbasi, Nirmala Dewi (kiri), dan Ketua Umum Perbasi, Danny Kosasih, usai peresmian Indonesia Arena di Jakarta, Senin (7/8). Foto: Jodi Hermawan/kumparan
"Ada peraturannya, ada bunyinya. Tapi, nanti kami kasih tau Rabu [9/8]. Kami kan mesti hati-hati juga. Bunyinya kan ada tuh kalau tiga sampai empat bulan ke atas enggak menyelesaikan, itu ada potensi untuk dicabut," kata Junas.
ADVERTISEMENT
"Tapi, kami kan mesti lihat benar-benar upaya mereka untuk menyelesaikannya. Namanya lagi kesusahan, ada itikad baik atau enggak. Kalau enggak ada, baru kami cabut. Tapi kalau ada, orang lagi kesusahan, misalnya dicicil sekian, memang ada itikad baik, itu kami hargai," lanjutnya.
"Kemarin juga sempat ngobrol dengan pemainnya. Kami tanya progres perkembangannya bagaimana, tanya pemainnya, kami setiap hari ditanya terus. Owner juga setiap hari kami follow up terus. Tapi, kalau misalnya sampai tenggat waktu belum juga, itu kami ikuti peraturan. Aturannya ada," pungkasnya.