Waspada Bencana Hidrometeorologi di Puncak Musim Hujan Indonesia

26 Januari 2021 7:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Hujan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Hujan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan bahwa saat ini sejumlah wilayah Indonesia sudah memasuki puncak musim hujan, khususnya wilayah Jawa, Nusa Tenggara, dan Bali.
ADVERTISEMENT
Hal ini sesuai dengan prediksi yang dikeluarkan pada Oktober 2020 jika puncak musim hujan akan terjadi pada Januari dan Februari 2021. Kepala Sub Bidang Produksi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, Siswanto, mengatakan musim hujan di Indonesia lazimnya terjadi di awal Oktober dan biasanya akan berakhir di bulan Maret atau April.
“Tidak benar ada pergeseran musim hujan dari Desember ke Januari dan Februari. Musim hujan secara umum sudah mulai di awal Oktober dan biasanya akan berakhir di bulan Maret atau April,” kata Siswanto saat dihubungi kumparanSAINS, Senin (25/1).
Ilustrasi musim hujan. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Siswanto menjelaskan, beberapa wilayah di Indonesia memiliki pola hujan berbeda, terutama daerah-daerah di sekitar ekuator yang punya dua puncak musim hujan, di mana hujan intensitas tinggi terjadi pada April dan Oktober.
ADVERTISEMENT
“Sementara tipe hujan lokal justru sebaliknya dengan musim pada umumnya. Misalnya, pada bulan Juli di Jawa memasuki puncak musim kemarau, justru di Maluku adalah puncak musim hujan,” kata Siswanto.
Secara umum, wilayah Jawa, Bali, Sulawesi Selatan hingga Nusa Tenggara sudah memasuki puncak musim hujan yang akan berlangsung hingga Maret mendatang. Sebagian besarnya terjadi pada bulan Januari ini.
Selain Jawa, sebagian Sumatera, sebagian Kalimantan bagian selatan, sebagian Sulawesi bagian selatan, dan Papua bagian selatan juga telah memasuki puncak musim hujan.
Oleh karena itu, BMKG meminta masyarakat dan seluruh pihak untuk tetap terus waspada akan potensi cuaca ekstrem yang cenderung meningkat di dalam periode puncak musim hujan.
ADVERTISEMENT
Cuaca ekstrem bisa berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, hujan lebat disertai petir, dan gelombang tinggi yang bisa membahayakan pelayaran serta penerbangan.