Virus Corona Pengaruhi Kehidupan Seksual, Ini 5 Fakta yang Perlu Diketahui

25 Agustus 2020 7:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pasangan ejakulasi dini  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasangan ejakulasi dini Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pandemi virus corona mempengaruhi kehidupan manusia hingga ke berbagai aspek, termasuk seks hingga cara bersosialisasi. Semua orang dituntut untuk menjaga jarak dengan orang di sekitar mereka demi mencegah penularan.
ADVERTISEMENT
Virus corona juga sangat berpengaruh pada kehidupan seksual manusia. Hal ini memunculkan pertanyaan apakah seks dapat menjadi media penularan virus corona? Adakah cara untuk memuaskan birahi di tengah pandemi?
Berdasarkan studi yang dilakukan para ilmuwan, ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui soal kaitan virus corona dengan seks. Berikut daftarnya.

Masturbasi, cara aman memuaskan hasrat seksual

Dinas Kesehatan New York mengemukakan permasalahan yang timbul di wilayahnya terkait virus corona akibat hubungan seks. Mereka menyimpulkan bahwa masturbasi menjadi jalan paling aman untuk memuaskan hasrat seksual kala pandemi.
“Anda adalah pasangan seks teraman. Masturbasi tidak akan menularkan COVID-19, terutama jika Anda membersihkan tangan dengan sabun dan air selama setidaknya 20 detik sebelum dan sesudah masturbasi,” jelas kebijakan tersebut.
Ilustrasi masturbasi. Foto: Shutter Stock
Selain menghindari risiko penularan virus corona, masturbasi juga memberikan manfaat lain pada tubuh. Beberapa manfaat tersebut di antaranya adalah mengurangi tekanan darah, menumbuhkan kepercayaan diri dan mengurangi rasa sakit.
ADVERTISEMENT

Pembelian mainan seks meningkat

Mengingat ‘bermain’ dengan diri sendiri adalah cara terbaik untuk memuaskan keinginan seksual kala pandemi, hal tersebut juga berdampak pada penjualan sex toy alias mainan seks. Hal tersebut setidaknya terjadi di New Zealand yang mengalami peningkatan hingga tiga kali lipat.
“Saya rasa banyak orang terjebak di rumah sendirian, dan ada orang-orang yang biasanya melakukan seks dengan orang lain atau terpisah dari pasangannya,” kata Searah Deysach, pemilik toko peralatan seks Early to Bed.
“Banyak orang mencari cara lain untuk menghilangkan stres dan kesenangan seksual dengan cara yang lebih kreatif untuk memuaskan dirinya agar lebih seru, menyenangkan dalam melakukan masturbasi tanpa menggunakan tangan,” lanjutnya.

Apakah virus corona dapat menular melalui hubungan seks?

Berdasarkan studi terbaru yang dipublikasi di jurnal Fertility and Sterility, tidak ada bukti bahwa virus corona dapat menular dari cairan sperma atau air mani. Penelitian tersebut melibatkan 34 laki-laki di China yang sudah lebih dari satu bulan tertular virus corona.
Ilustrasi berhubungan seks atau bercinta. Foto: Shutterstock
Para peneliti studi mencatat bahwa ada kemungkinan penularan COVID-19 bisa terjadi karena pasien memiliki viral load yang lebih tinggi.
ADVERTISEMENT

Apakah ciuman dapat menularkan virus corona?

Jangan lupa! Virus corona adalah virus yang menyerang alat pernapasan manusia, sehingga aktivitas yang melibatkan alat pernapasan dapat menjadi media penularannya, tak terkecuali aktivitas ciuman.
“Virus corona dalah virus pernapasan. Dia bisa menular lewat cairan saliva dan kontak intim,” kata Mark Surrey, profesor dari departemen kebidanan dan ginekologi Fakultas Kedokteran David Geffen UCLA.
Berhubungan seks atau bercinta di kursi. Foto: Shutterstock
Di sisi lain, kamu tidak perlu khawatir untuk mencium orang-orang yang berada di dalam lingkaran kecil dan selalu berkontak dalam jarak dekat setiap saat. Selain masturbasi, berhubungan seks dengan pasangan di rumah juga menjadi salah satu cara yang paling aman.

Ahli khawatir kasus penyakit seks menular akan melonjak

Fokus pada jaga jarak sosial untuk memerangi penularan virus corona menjadi hal penting saat ini. Di sisi lain, ahli justru khawatir penyakit menular seksual akan melonjak pada akhirnya. Mengapa?
ADVERTISEMENT
Salah satu masalahnya adalah klinik dan departemen kesehatan masyarakat yang biasanya menangani kasus IMS (Irritable Male Syndrome) atau PMS (Pre-Menstruation Syndrome) telah ditutup. Para karyawannya telah dipindahkan ke gugus tugas virus korona.
“Salah satu hal terpenting di dunia IMS adalah memastikan bahwa pasien dapat melakukan jam tes terbuka," kata Adriane Casalotti, kepala urusan pemerintahan dan publik di Asosiasi Nasional Pejabat Kesehatan Daerah dan Kota (NACCHO). 
“Jika Anda merasa sakit atau tidak, Anda bisa datang untuk mengetahui status Anda, dan melanjutkan perjalanan. Anda tidak dapat melakukan ini lagi karena social distancing.”
Meski hubungan seksual mungkin tidak mampu menyebarkan virus corona, para ahli mengingatkan masyarakat untuk terus melakukan seks yang aman di tengah pandemi.
ADVERTISEMENT