Studi: Bumi Aman dari Hantaman Asteroid Dalam Waktu 1.000 Tahun ke Depan

21 Mei 2023 15:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi asteroid. Foto: Oliver Denker/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi asteroid. Foto: Oliver Denker/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebuah studi tentang orbit benda luar angkasa menemukan bahwa Bumi aman dari hantaman asteroid raksasa setidaknya dalam waktu 1.000 tahun ke depan.
ADVERTISEMENT
NASA dan observatorium lain yang tersebar di seluruh dunia diketahui telah sejak lama melacak orbit benda luar angkasa yang ditemukan di Tata Surya, mengawasi semua objek dekat Bumi (NEO) berukuran 140 meter atau lebih yang berpotensi menyebabkan kehancuran jika mereka masuk dan menghantam Bumi.
Dengan mengamati orbit, ahli astrofisika dapat memperkirakan orbit objek di masa depan, dan memprediksi apakah mereka akan masuk ke Tata Surya kita atau tidak. Sejauh ini, para astronom mampu memprediksi pergerakan orbit objek dalam waktu 100 tahun ke depan.
“Kabar baiknya adalah bahwa tidak ada asteroid yang diketahui berukuran lebih dari 140 meter yang memiliki peluang signifikan untuk menabrak Bumi selama 100 tahun ke depan," papar NASA.
ADVERTISEMENT
Bahkan dalam studi baru yang dipimpin oleh Oscar Fuentes-Muñoz dari University of Colorado Boulder ditemukan bahwa Bumi kemungkinan aman dari hantaman asteroid yang lebih besar selama 1.000 tahun ke depan.
Ilustrasi dinosaurus dihantam hujan asteroid. Foto: Shutterstock
“Menilai risiko dampak dalam skala waktu yang lebih lama merupakan tantangan karena ketidakpastian orbit. Untuk mengatasi keterbatasan ini, kami menganalisis evolusi Jarak Persimpangan Orbit Minimum (MOID), yang membatasi kemungkinan pertemuan terdekat antara asteroid dan Bumi,” ujar peneliti sebagaimana dikutip IFLScience.
"Evolusi MOID menyoroti NEO yang berada di sekitar Bumi untuk jangka waktu yang lebih lama, dan kami mengusulkan metode untuk memperkirakan kemungkinan pertemuan Bumi yang dalam selama periode ini."
Dengan menggunakan metode ini, tim dapat mengabaikan sebagian besar NEO yang berpotensi menghantam Bumi dalam 1.000 tahun. Mereka berkata, dalam kurun waktu tersebut, kemungkinan Bumi dihantam asteroid seperti zaman dinosaurus cukup rendah hingga tahun 3000 Masehi.
ADVERTISEMENT
Adapun objek yang paling berpeluang menghantam Bumi adalah asteroid 7482 (1994 PCI) dengan peluang bertabrakan hanya 0,00151 persen. Namun perlu digaris bawahi, tidak semua objek luar angkasa sudah terdeteksi atau ditemukan. Jadi, masih ada kemungkinan objek asing yang belum terdeteksi sedang menuju ke Bumi, entah itu asteroid raksasa atau benda asing lainnya.
Saat ini, NASA diketahui memiliki sebuah misi besar dengan menerbangkan pesawat luar angkasa menuju ke orbit asteroid yang berpotensi mengancam Bumi. Tujuannya, untuk membelokkan asteroid sehingga orbitnya bergeser dan tidak masuk ke atmosfer Bumi.
Tim berharap, temuan ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi objek yang berpotensi berbahaya lainnya, sehingga umat manusia bisa waspada terhadap benda tersebut.
"Peringkat bahaya jangka panjang dapat disediakan untuk komunitas pertahanan planet," papar tim dalam The Astronomical Journal. "Karena NEO yang paling berbahaya harus menjadi objek yang menarik untuk pengamatan lebih rinci dan misi eksplorasi di masa depan."
ADVERTISEMENT