Riset: Teknologi Plasmacluster Sharp Kurangi Risiko Penularan Virus Corona

12 Oktober 2020 13:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Air Purifier Sharp. Dok. Sharp
zoom-in-whitePerbesar
Air Purifier Sharp. Dok. Sharp
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Selain melalui droplet yang dilepaskan dalam batuk dan bersin, virus corona bisa menular melalui udara. WHO juga memasukkan beberapa tempat yang rawan terjadi penularan melalui udara, termasuk di tempat berventilasi buruk.
Berbagai upaya pun telah dilakukan untuk mencegah penularan virus corona, di antaranya menghindari tempat-tempat ramai, pengaturan jaga jarak yang lebih ketat, dan menghindari ruang dengan ventilasi yang buruk. Pada situasi tersebut masyarakat juga diwajibkan mengenakan masker dan face shield di tempat-tempat umum.
Tak hanya itu, berbagai penelitian pun juga telah dilakukan untuk mengurangi risiko penularan sebab sampai saat ini belum ditemukannya vaksin yang efektif untuk corona. Salah satunya seperti yang dilakukan Sharp.
Melalui kegiatan webinar yang diselenggarakan pada Selasa (22/9), PT Sharp Electronics Indonesia mengumumkan temuan baru terhadap kemampuan teknologi Plasmacluster mereka yang telah lolos uji dalam menurunkan risiko penularan Novel Coronavirus (SARS-CoV-2) atau COVID-19 melalui udara pertama di dunia.
Teknologi Plasmacluster merupakan teknologi penjernih udara yang telah dipatenkan oleh Sharp dan dikembangkan sejak tahun 2000 silam. Sharp Corporation telah banyak bekerja sama dengan berbagai institusi dan akademisi terbaik untuk membuktikan efektivitasnya. Teknologi Plasmacluster sukses menunjukkan kemampuannya dalam menghilangkan 28 tipe mikroba, termasuk pembawa wabah SARS, Polio, dan lainnya.
Sharp menyematkan teknologi plasmacluster pada produknya. Dok. Sharp
Dalam penelitian ini, Sharp Corporation menggandeng beberapa peneliti dari universitas. Seperti Profesor Jiro Yasuda dari Pusat Penelitian Nasional untuk Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular Institute of Tropical Medicine Universitas Nagasaki, anggota Dewan Perkumpulan Virologi Jepang Universitas Nagasaki, Professor Asuka Nanbo, serta Profesor Hironori Yoshiyama dari Departemen Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Shimane yang juga merupakan anggota Dewan Masyarakat Jepang untuk Virologi.
Sharp bersama para peneliti menguji virus corona baru (SARS-CoV-2) yang melayang di udara disinari oleh ion Plasmacluster selama sekitar 30 detik. Hasilnya titer infeksi virus dapat berkurang lebih dari 91,3 persen. Dengan adanya teknologi plasmacluster diharapkan dapat menurunkan resiko penularan virus corona yang bisa terjadi di dalam rumah, perkantoran, kendaraan, dan institusi medis. Berkat teknologi ini, udara yang dihasilkan akan lebih segar dan sehat seperti layaknya di hutan dan pegunungan.
“Penggunaan disinfektan seperti alkohol dan deterjen sangat efektif untuk penanggulangan virus yang melekat (adhesive), tetapi belum ada penanggulangan efektif untuk mengurangi risiko infeksi yang dimediasi oleh aerosol (microdroplet) selain memakai masker. Meski begitu, melalui penelitian ini dapat dipastikan teknologi Plasmacluster terbukti dapat menonaktifkan virus corona jenis baru yang tersuspensi di udara. Sehingga diharapkan dapat menurunkan resiko terinfeksi virus di dalam ruangan,” kata Dr. Yasuda selaku kepala penelitian ini.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Sharp Electronics Indonesia Shinji Teraoka mengatakan, penelitian ini merupakan kontribusi yang dapat dilakukan oleh Sharp dalam membantu menjaga kesehatan konsumen setianya di seluruh dunia.

Konsistensi Sharp untuk Menjaga Kesehatan Masyarakat

Sharp merayakan penjualan 80 juta unit produk Plasmacluster.
Sebelumnya, pada 2004, Sharp Corporation juga telah membuktikan efektivitas teknologi Plasmacluster dalam menonaktifkan bahan berbahaya yang menjadi penyebab munculnya penyakit lewat medium udara.
Kemudian pada 2005, Sharp kembali membuktikan keefektifannya terhadap virus asli SARS coronavirus (SARS-CoV) yang menyebabkan wabah penyakit di tahun 2002-2003 dan secara genetik mirip dengan novel coronavirus (SARS-CoV-2). Dan di tahun ini, Sharp telah memastikan bahwa Ion Plasmacluster yang dimilikinya juga efektif mengurangi risiko penularan COVID-19 melalui udara.
Tak hanya itu, sejak tahun 2000, Sharp juga telah mempromosikan ‘Pemasaran Akademik’ untuk membuktikan keefektifan teknologi Plasmacluster. Sharp dengan bekerja sama dengan tiga puluh lembaga penelitian independen pihak ketiga di delapan negara dunia.
Sejauh ini, banyak lembaga penelitian independen yang bekerjasama dengan Sharp telah membuktikan secara klinis kemampuan Plasmacluster dalam menekan aktivitas zat berbahaya, termasuk virus influenza pandemi baru maupun bakteri yang resistan terhadap obat dan alergen tungau, Serta mengurangi tingkat peradangan bronkial pada anak-anak penderita asma. Selain itu keamanan ion Plasmacluster juga telah dikonfirmasi oleh lembaga penelitian terhadap tubuh manusia.
“Ke depannya, Sharp akan terus berkontribusi kepada kesehatan masyarakat dengan melakukan berbagai penelitian dengan memverifikasi berbagai aplikasi teknologi Plasmacluster guna menunjukkan keefektifan Ion Plasmacluster bagi kesehatan masyarakat dunia.” ungkap Hiromasa Okajima, SAS Global Plasmacluster Equipment Product Planning Division General Manager.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Sharp