Pertama Kalinya Ginjal Babi Ditransplantasikan pada Manusia

25 Maret 2024 10:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ginjal babi yang akan ditransplantasikan ke manusia.  Foto: Massachusetts General Hospital
zoom-in-whitePerbesar
Ginjal babi yang akan ditransplantasikan ke manusia. Foto: Massachusetts General Hospital
ADVERTISEMENT
Pria di Massachusetts menjadi orang pertama yang menerima transplantasi ginjal babi. Lantas, apakah operasinya berjalan lancar?
ADVERTISEMENT
Sudah sejak lama para ilmuwan mencoba mengembangkan babi yang direkayasa secara genetik untuk mengatasi kekurangan donor organ manusia buat kebutuhan transplantasi.
Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah percobaan telah dilakukan untuk melihat kinerja organ babi pada manusia, termasuk mentransplantasikan ginjal babi ke orang yang mati otak. Selain itu, pada 2022 seorang pria menjalani transplantasi jantung babi pertama, tapi meninggal tak lama setelah operasi.
Dalam tonggak sejarah medis terbaru, ahli bedah di Rumah Sakit Umum Massachusetts pertama kalinya mentransplantasikan ginjal babi ke pasien manusia yang masih hidup. Pasien berusia 62 tahun bernama Richard Slayman. Dia menjalani operasi selama empat jam pada 16 Maret 2024. Operasi tersebut diklaim berjalan lancar dan Syalman dapat pulih dengan baik. Menurut pihak rumah sakit, Slayman akan segera keluar dari Mass General.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi babi di peternakan. Foto: AFP/Ina Fassbender
Slayman sendiri diketahui memiliki riwayat diabetes tipe 2 dan tekanan darah tinggi serta menjalani cuci darah selama tujuh tahun terakhir sebelum akhirnya menjalani transplantasi ginjal manusia pada 2018. Namun, lima tahun kemudian, organ yang ditransplantasikan menunjukkan tanda-tanda kegagalan.
Dia mulai kembali menjalani pengobatan pada 2023. Gagal ginjal yang dialami kali ini membuat dia mengalami komplikasi serius sehingga harus berobat secara rutin ke rumah sakit.
“Dia harus menunggu lima hingga enam tahun untuk mendapatkan ginjal manusia. Dia tidak akan mampu bertahan hidup,” ujar dr. Winfred Williams, kepala asosiasi divisi nefrologi di Mass General, kepada The New York Times.
Sebuah harapan kecil muncul bagi Slayman untuk menerima ginjal babi. Setelah mendiskusikan potensi risiko yang bisa ditimbulkan dengan dokternya, dia akhirnya setuju untuk melakukan transplantasi ginjal babi.
Operasi pembedahan transplantasi ginjal babi pada mansuia. Foto: Massachusetts General Hospital
Ginjal itu berasal dari eGenesis, sebuah perusahaan bioteknologi yang mengembangkan organ rekayasa yang kompatibel dengan manusia. Perusahaan ini menggunakan sistem penyuntingan gen CRISPR untuk mengubah gen babi.
ADVERTISEMENT
Untuk membuat organ hewan yang cocok buat manusia, para ilmuwan mengambil tiga gen yang terlibat dalam pembuatan karbohidrat atau gula yang ditemukan pada babi dan menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Selain itu, mereka menambahkan tujuh gen manusia yang membantu mencegah efek domino terkait kekebalan tubuh yang dapat menyebabkan penolakan transplantasi organ.
Terakhir, peneliti menonaktifkan potongan DNA virus–yang disebut retrovirus endogen– dalam genom babi yang tidak berbahaya bagi babi tapi bisa membahayakan manusia. Secara keseluruhan, ilmuwan melakukan 69 rekayasa gen pada DNA babi.
Sebagai bagian dari prosedur transplantasi, Slayman menerima dua perawatan berbasis antibodi untuk membantu mencegah penolakan organ, serta obat penekan kekebalan. Transplantasi pun akhirnya dilakukan dan sejauh ini pihak rumah sakit mengeklaim bahwa prosedur operasi yang dijalani Slayman berjalan dengan lancar.
ADVERTISEMENT
“Pasokan organ yang melimpah akibat kemajuan teknologi ini mungkin akan sangat berguna untuk mencapai pemerataan kesehatan dan menawarkan solusi terbaik terhadap gagal ginjal kepada semua pasien yang membutuhkan,” kata Williams.