Untitled Image

Penyebab Virus Langya dan Cara Mencegahnya

31 Agustus 2022 10:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi positif virus Langya. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi positif virus Langya. Foto: Shutterstock
Belum usai COVID-19 menginfeksi ratusan juta orang di seluruh dunia, kini virus Langya muncul ke permukaan. Pada awal Agustus 2022, ilmuwan melaporkan terdapat 35 penduduk di China yang positif terkena virus tersebut.
Sebenarnya, virus yang bernama lengkap Langya henipavirus (LayV) tersebut pertama kali ditemukan pada 2018. Dilansir Web MD, virus Langya kebanyakan berasal dari hewan, seperti anjing, kambing, dan tikus. Namun, RNA virus kebanyakan ditemukan pada tikus lalu pindah ke manusia dengan proses zoonosis.
Sejauh ini, tidak ditemukan penularan dari manusia ke manusia. Dari 35 pasien yang terinfeksi, sebagian besar merupakan petani dan menyatakan bahwa mereka telah melakukan kontak erat dengan hewan sebulan sebelum timbulnya gejala. Dari temuan tersebut, para ilmuwan percaya virus Langya menyebar langsung dari tikus atau hewan lain yang tertular virus Langya dari tikus.

Gejala terinfeksi virus Langya

Demam merupakan salah satu gejala terinfeksi virus Langya. Foto: Shutterstock
Virus Langya tergolong henipavirus atau virus tingkat keamanan hayati 4 (biosafety level 4). WHO mengatakan, tingkat kematian akibat virus ini mulai dari 40-75 persen.
Seseorang yang terinfeksi virus Langya akan menunjukkan beberapa gejala yang hampir mirip dengan positif COVID-19, seperti demam, batuk, sakit kepala, muntah, kelelahan, hingga kehilangan nafsu makan.
Dalam beberapa kasus yang lebih parah, pasien akan mengalami penurunan sel darah putih serta jumlah trombosit yang rendah. Dilansir Medical News Today, sepertiga pasien mengalami gangguan fungsi hati dan 8 persen mengalami gangguan fungsi ginjal.

Cara mencegah virus Langya

Hingga saat ini, belum ada vaksin yang bisa mencegah virus Langya. Pengobatan yang dapat diberikan adalah perawatan suportif untuk menurunkan gejala yang timbul pada pasien.
Meski belum masuk ke Indonesia, virus dapat bermutasi dengan cepat dan menginfeksi banyak orang. Oleh sebab itu, kita perlu menjaga daya tahan tubuh agar terhindar dari virus ini.
Selain menjaga pola makan, tidur cukup, dan rajin berolahraga, perkuat imunitas tubuh dengan minum Amunizer setiap hari. Sebagai suplemen harian, Amunizer mengandung vitamin C 1000 mg, zinc, sera ekstrak elderberry yang dapat membantu menjaga daya tahan tubuh di tengah menyebarnya banyak varian virus.
Kandungan ekstrak elderberry di dalam Amunizer memiliki vitamin C lebih tinggi dibandingkan jeruk serta zat aktif flavonoid, anthocyanin, dan quercetin yang dapat meringankan dan mempercepat durasi penyembuhan gejala infeksi virus saluran napas.
#KarenaVitaminCSajaTidakCukup, Amunizer juga mengandung tiga bahan herbal yaitu Lonicera, Phyllanthus niruri, dan Forsythia untuk pertahanan tubuh yang lebih optimal hingga mencegah infeksi dan peradangan.
Mulai sekarang, jaga daya tahan tangguh, jangan tanggung. Amunizer tersedia dalam kemasan botol dan sachet, sehingga mudah dikonsumsi kapan pun dan di mana pun. Cukup minum Amunizer satu botol atau sachet per hari saat sarapan pagi atau makan siang untuk bantu sistem imun melawan serangan bakteri dan virus.
Tak hanya di supermarket, suplemen ini juga telah tersedia di minimarket, apotek terdekat, serta Enesis Official Shop di berbagai e-commerce.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Amunizer
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten