Peneliti Semakin Dekat Temukan Vaksin HIV

8 Januari 2024 10:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi obat antivirus HIV. Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi obat antivirus HIV. Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Para peneliti di Amerika Serikat (AS) telah mencapai tonggak penting dalam pencarian vaksin HIV yang efektif untuk manusia.
ADVERTISEMENT
Sebuah penelitian baru-baru ini, yang dipimpin oleh Kevin O. Saunders, seorang profesor di Duke University, AS, telah berhasil mengaktifkan sel kekebalan spesifik pada monyet untuk menginduksi antibodi penetralisir secara luas, yang merupakan komponen kunci dalam pengembangan vaksin pelindung HIV.
Penelitian inovatif ini, yang diterbitkan dalam jurnal Cell, menandai langkah penting pertama menuju pengujian vaksin HIV potensial.
Perjalanan menuju titik ini memerlukan penelitian yang cermat. Awalnya, tim mengisolasi antibodi penetralisir secara luas dari seseorang. Mereka kemudian menelusuri kembali perjalanan evolusi antibodi dan virus tersebut, menunjukkan dengan tepat asal usul antibodi asli dan tempat pengikatannya pada selubung HIV.
Pemahaman rumit ini memungkinkan mereka merekayasa sebuah molekul yang menghasilkan antibodi yang meniru antibodi asli dan tempat pengikatannya.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi HIV AIDS. Foto: fizkes/Shutterstock
Pada tahun 2019, Saunders dan rekan-rekannya menerbitkan penelitian penting di jurnal Science, yang menunjukkan bahwa monyet menghasilkan antibodi penawar ketika divaksinasi dengan imunogen hasil rekayasa. Namun, masih belum pasti apakah antibodi-antibodi ini secara struktural dan genetik mirip dengan yang diperlukan untuk vaksin manusia.
Studi terbaru kali ini telah menghilangkan keraguan tersebut. Para peneliti mengembangkan formulasi vaksin baru yang lebih ampuh dan memberikannya kepada monyet. Antibodi penetralisir yang dihasilkan pada hewan sangat mirip dengan yang dibutuhkan pada manusia, baik secara struktural maupun genetik.
Temuan ini merupakan lompatan maju yang signifikan, menegaskan pendekatan para peneliti dan meletakkan dasar bagi tahap pengembangan vaksin selanjutnya. Mengutip Knowridge Science Report, Saunders menyatakan optimismenya terhadap kemajuan tersebut.
ADVERTISEMENT
Penelitian Saunders dan kawan-kawan ini, didanai oleh negara AS, lewat lembaga penelitian biomedis National Institutes of Health, dalam divisi AIDS di National Institute of Allergy and Infectious Diseases. Penelitian ini bukan hanya merupakan pencapaian ilmiah tetapi juga merupakan mercusuar harapan dalam perjuangan jangka panjang melawan HIV.
Sebagaimana ditulis oleh Saunders, tim peneliti kini siap untuk menyusun komponen-komponen tambahan pada vaksin, sehingga semakin mendekati potensi perubahan paradigma dalam pencegahan HIV.