Penampakan IKN dari Satelit NASA: Dulu Hijau, Kini Banyak Jalan dan Tanah Kering

Sejak Ibu Kota Nusantara (IKN) –ibu kota baru Indonesia– mulai di bangun pada 2022, hutan Kalimantan di bagian timur telah mengalami banyak perubahan. Lahan yang awalnya hijau berubah menjadi cokelat karena deforestasi guna membangun pusat pemerintahan di sana.

Gambar satelit terbaru dari NASA memperlihatkan dengan jelas bagaimana hutan Kalimantan yang dijadikan lahan pembangunan IKN berubah drastis dalam hampir 2 tahun. Banyak struktur jalan tampak terukir di lanskap hutan tersebut.

Foto yang menunjukkan perbedaan lahan hijau IKN itu diambil oleh kamera OLI-2 (Operational Land Imager-2) yang terpasang di satelit pengamat Bumi, Landsat 9, dan kamera OLI di satelit Landsat 8 pada 26 April 2022 dan 19 Februari 2024.

Pembangunan ibu kota baru di Kalimantan sendiri didasarkan pada beberapa alasan, di antaranya karena lingkungan Jakarta yang saat ini menjadi ibu kota Indonesia telah mengalami banyak tantangan, salah satunya adalah penurunan permukaan tanah hingga 15 centimeter per tahun yang terjadi di wilayah pesisir Jakarta membuat kota ini terancam tenggelam. Selain itu, kemacetan dan kepadatan penduduk juga menjadi alasan pemerintah memindahkan ibu kota ke Kalimantan.

DKI Jakarta sendiri saat ini dihuni oleh lebih dari 10 juta orang dan terus berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir. Banjir yang tak kunjung usai, polusi udara, kurangnya air bersih juga telah menjadi pertimbangan pemerintah untuk mengurangi populasi di Jakarta.

Atas semua pertimbangan tersebut, Presiden Jokowi akhirnya mengumumkan pemindahan pusat pemerintahan dari pulau Jawa ke Kalimantan pada 2019 silam. Pembangunan IKN dimulai pada Juli 2022 di kawasan hutan dan perkebunan kelapa sawit seluas 30 kilometer.

Potret daratan Ibu Kota Nusantara diambil pada 2022. Foto: NASA

Potret daratan Ibu Kota Nusantara diambil pada 2024. Foto: NASA

Gambar di atas menunjukkan landskap IKN yang diambil pada 2022 dan Februari 2024. Di gambar yang diambil pada 2024, terlihat bagaimana tanah telah tersingkap dan sistem jaringan jalan diukir di dalam hutan. Tahap awal pembangunan melibatkan fasilitas pemerintahan dan bangunan rumah untuk aparatur negara. Diperkirakan, akan ada 500.000 orang pertama yang tinggal di IKN.

Rencananya, IKN akan menjadi kota metropolitan yang hijau, didukung energi terbarukan dengan 75 persen kotanya masih berupa hutan. Namun, sejumlah peneliti dan aktivitas lingkungan khawatir perubahan penggunaan lahan tersebut dapat membahayakan hutan dan satwa liar yang hidup di sekitar IKN.

Hamparan daratan dan perairan pantai yang saat ini sedang dibangun kaya akan keanekaragaman hayati dan rumah bagi hutan bakau, bekantan, dan lumba-lumba Irrawaddy.

Meski lokasinya banyak berubah selama hampir 2 tahun terakhir, IKN masih jauh dari kata selesai. Seluruh pembangunan rencananya akan rampung pada tahun 2045. Sudah terbayang bukan akan seperti apa hutan Kalimantan di masa depan?