news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

NASA Tangkap Gerhana Matahari Menakjubkan dari Jarak Paling Dekat

3 Juli 2022 13:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gerhana Matahari paling dekat yang ditangkap pesawat ruang angkasa NASA. Foto: NASA/SDO/AIA/LMSAL
zoom-in-whitePerbesar
Gerhana Matahari paling dekat yang ditangkap pesawat ruang angkasa NASA. Foto: NASA/SDO/AIA/LMSAL
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini NASA membagikan serangkaian foto gerhana Matahari luar biasa yang diambil dengan jarak terdekat di luar angkasa. Foto itu diambil oleh pesawat ruang angkasa sungazing pada Rabu (29/5).
ADVERTISEMENT
NASA’s Solar Dynamics Observatory (SDO) menangkap peristiwa gerhana Matahari dari sudut pandang berbeda di luar angkasa. Dalam foto yang dibagikan NASA, terlihat bagaimana Bulan tiba-tiba muncul begitu dekat dan menutupi sebagian lingkaran Matahari. Rona hitam Bulan dipadu dengan jilatan api Matahari yang sangat terang terlihat sangat kontras dan menakjubkan.
SDO sendiri berperan memantau Matahari untuk menentukan cuaca luar angkasa atau mengukur radiasi di ruang angkasa yang mempengaruhi Bumi. Aspek yang dipelajari SDO meliputi medan magnet Matahari, bintik Matahari, atmosfer, dan aspek lain yang memengaruhi aktivitas selama siklus matahari 11 tahun.
"SDO mempelajari bagaimana aktivitas matahari terjadi dan mendorong cuaca luar angkasa. Pengukuran interior matahari, atmosfer, medan magnet, dan keluaran energi oleh pesawat ruang angkasa bekerja untuk membantu kita memahami bintang yang kita tinggali," tulis NASA.
ADVERTISEMENT
SDO diluncurkan pada Februari 2010. Dia merupakan bagian dari jaringan pesawat ruang angkasa surya dari NASA dan National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA). Belakangan berdasarkan pantauan SDO, aktivitas Matahari menunjukkan intensitas yang cukup aktif di awal siklusnya, ini akan berlangsung hingga puncaknya terjadi sekitar tahun 2025.
Sekarang, NASA tengah menjalankan misi pengamatan jarak dekat yang disebut Parker Solar Probe untuk menyelidiki korona atau wilayah luar Matahari yang sangat panas. Sementara satelit lain mengamatinya dari jarak jauh untuk mendapatkan pengetahuan lain.