Mengapa Kulit Jadi Gelap bila Terkena Sinar Matahari?

28 Mei 2018 16:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Berjemur untuk mendapatkan freckles. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Berjemur untuk mendapatkan freckles. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Matahari bisa menjadi musuh bagi sebagian orang karena bisa membuat kulit mereka menjadi gelap. Tapi sebaliknya, bagi orang-orang yang memiliki kulit lebih terang, mereka justru sangat mengharapkan agar kulit mereka lebih gelap. Oleh karena itu, musim panas seringkali mereka manfaatkan untuk berjemur di bawah sinar Matahari demi mendapatkan kulit yang lebih gelap.
ADVERTISEMENT
Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa sinar matahari bisa membuat kulit menjadi gelap?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, terlebih dahulu kita akan berkenalan dengan sinar Matahari. Sinar Matahari masuk ke Bumi dalam tiga bentuk, yaitu inframerah yang kita rasakan dalam bentuk panas matahari, cahaya Matahari, dan ultraviolet.
Lindungi kulit dari sinar matahari. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Lindungi kulit dari sinar matahari. (Foto: Thinkstock)
Sinar ultraviolet (UV) yang masuk ke dalam Bumi dibagi lagi menjadi tiga, yakni UVA yang memiliki panjang gelombang 315 hingga 400 nanometer, UVB yang punya panjang gelombang 280 hingga 315 nanometer, dan UVC yang memiliki panjang gelombang 100 hingga 280 nanometer.
Dari ketiga jenis sinar ultraviolet itu, hanya dua yang bisa mencapai kulit kita, yaitu UVA dan UVB. Adapun sinar UVC terhalang oleh lapisan ozon dan tidak bisa masuk ke dalam Bumi.
ADVERTISEMENT
Sinar UVA dan UVB membawa dampak yang berbeda pada kulit. UVA adalah jenis sinar ultraviolet yang membuat kulit menjadi gelap. Sementara UVB dapat membawa efek yang lebih parah, yaitu bisa membuat kulit terbakar hingga merah, menyebabkan penuaan, keriput, bahkan kanker kulit.
Bagaimana Matahari menyebabkan kulit menjadi gelap
Ketika sinar ultraviolet masuk ke dalam kulit, bagian kulit yang disebut melanosit akan memproduksi pigmen melanin. Produksi pigmen ini bertujuan untuk melindungi sel-sel yang ada dalam kulit dari serangan sinar UV.
Untuk memproduksi pigmen hingga cukup untuk membuat kulit gelap, dibutuhkan waktu beberapa saat. Biasanya berjemur selama lima hingga tujuh hari sudah bisa membuat kulit lebih gelap.
Proses berbeda pada kulit Asia
ADVERTISEMENT
Proses kulit menjadi gelap seperti di atas hanya terjadi pada kulit Kaukasia. Pada ras lain, termasuk untuk orang Asia, produksi pigmen akan terus dilakukan tanpa perlu berjemur selama berhari-hari.
Di wilayah tropis atau wilayah lain yang lebih panas, Matahari bersinar lebih sering dibandingkan di wilayah Eropa atau Amerika Utara, sehingga kulit harus selalu dilindungi untuk mencegah kerusakan.
Melasma pada kulit (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Melasma pada kulit (Foto: Thinkstock)
Hal inilah yang menyebabkan mengapa kulit orang selain Kaukasia, termasuk kulit orang Indonesia, lebih cepat gelap dan umumnya memang memiliki kulit yang lebih gelap.
Tak hanya lebih cepat gelap bila terkena sinar Matahari, bagi orang Asia, terlalu lama berada di bawah sinar Matahari bisa menyebabkan hiperpigmentasi. Hiperpigmetasi ditandai dengan munculnya bintik-bintik kecokelatan di kulit wajah yang disebut dengan melasma.
ADVERTISEMENT