Mainan Tradisional untuk Anak Sesungguhnya Lebih Baik daripada Gadget

12 Desember 2018 20:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mainan bayi perlu sering dibersihkan  (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Mainan bayi perlu sering dibersihkan (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mainan anak tradisional seperti puzzle, boneka, bola, balok kayu, alat-alat menggambar, dan buku cerita anak kini mulai ditinggalkan karena anak-anak lebih memilih untuk bermain gadget.
ADVERTISEMENT
American Academy of Pediatrics (AAP) pada awal Desember 2018 mengeluarkan sebuah siaran pers untuk mengingatkan kembali pentingnya mainan anak tradisional. Bahkan AAP mengatakan bahwa mainan tradisional lebih baik daripada mainan di dalam gadget atau konsol game untuk mengasah imajinasi dan perkembangan kesehatan mereka.
"Mainan telah mengalami perubahan selama bertahun-tahun, dan iklan mainan virtual atau berbasis digital dapat membuat orang tua menganggap mainan seperti itu lebih edukatif," kata Aleeya Healey yang menulis laporan penelitian mengenai mainan anak-anak berjudul "Selecting Appropriate Toys for Young Children in the Digital Era" yang dipublikasikan di jurnal Pediatrics pada 3 Desember 2018.
Ilustrasi Mainan Balok (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Mainan Balok (Foto: Pixabay)
"Penelitian memberi tahu kita bahwa mainan terbaik tidak perlu mencolok atau mahal atau memiliki aplikasi. Mainan yang sederhana, dalam hal ini, benar-benar lebih baik," ujar Healey lagi.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan AAP, mainan yang ideal adalah mainan yang dapat mengimbangi perkembangan kemampuan anak sekaligus memacu mereka untuk melatih kemampuan baru. Mainan seperti ini dapat berperan penting untuk mengembangkan otak dan kemampuan anak seperti kemampuan interaksi bahasa, memahami simbol, menyelesaikan masalah, interaksi sosial, dan mendorong anak untuk melakukan aktivitas fisik.
Fungsi-fungsi mainan tersebut tidak bisa terpenuhi oleh mainan elektronik. Selain itu, bermain dengan gadget tidak memberi sarana agar orang tua bisa terlibat dalam permainan anak, bahkan mengurangi keterlibatan orang tua. Contohnya, buku-buku yang dulu dibacakan oleh orang tua pada anak, kini bisa dibacakan secara otomatis oleh gadget.
Anak main gadget. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Anak main gadget. (Foto: Thinkstock)
"Mainan terbaik adalah yang mendukung (komunikasi) orang tua dan anak-anak saat bermain, saling bermain peran dan berinteraksi bersama," kata Alan Mendelsohn, salah satu penulis laporan dan associate professor di Departments of Pediatrics and Population Health at NYU Langone Health.
ADVERTISEMENT
"Anda tidak akan mendapatkan hal yang sama dengan menggunakan tablet atau gadget lain. Dan ketika anak-anak bermain dengan orang tua, saat itulah keajaiban yang sebenarnya terjadi, baik saat mereka berpura-pura menjadi suatu karakter dengan mainan mereka atau saat mereka membangun balok atau memecahkan teka-teki bersama orang tua."
AAP juga mengeluarkan beberapa saran untuk diperhatikan oleh orang tua saat memilih mainan anak-anak. Pertama, orang tua harus memahami bahwa yang terpenting bagi anak adalah mainan merupakan sarana untuk bermain, bukan sekedar mendidik, sementara sisi edukatif mainan bisa diberikan dengan cara menemani dan ikut terlibat saat anak sedang bermain.
Berikan aturan main dan konsekuensi pada anak (Foto: Thinstock)
zoom-in-whitePerbesar
Berikan aturan main dan konsekuensi pada anak (Foto: Thinstock)
Selanjutnya, AAP juga menyarankan agar mainan yang diberikan untuk anak tidaklah memberikan stimulasi berlebihan dan harus memberi ruang bagi anak untuk berimajinasi. Penting juga untuk menghindari mainan yang memperlihatkan stereotip gender atau ras.
ADVERTISEMENT
Waktu menonton TV atau bermain gadget untuk anak-anak wajib dibatasi. Anak berusia dua tahun ke atas sebaiknya hanya berhadapan dengan layar satu jam per hari, sementara anak usia 18 hingga 24 bulan jangan diberikan gadget sebagai mainan. Anak-anak yang sudah dibolehkan memegang gadget haruslah senantiasa dibimbing dan diawasi oleh orang dewasa saat bermain gadget.