Kisah Mengerikan di Balik Kerangka Suku Maya Kuno di Meksiko

17 Desember 2019 11:20 WIB
comment
14
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang individu dari kuburan massal Uxul memiliki ukiran ornamen di gigi seri atasnya. Foto: University of Bonn/Nicolaus Seefeld
zoom-in-whitePerbesar
Seorang individu dari kuburan massal Uxul memiliki ukiran ornamen di gigi seri atasnya. Foto: University of Bonn/Nicolaus Seefeld
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Para ilmuwan akhirnya berhasil mengungkap kisah di balik sisa-sisa 20 kerangka manusia berusia 1.400 tahun yang dikubur di pemakaman massal di bekas kota Maya Uxul, Meksiko. Sebagian besar kisahnya tentang pemenggalan dan pemotongan secara brutal terhadap pria, wanita, dan anak-anak.
ADVERTISEMENT
Kuburan itu pertama kali ditemukan oleh para arkeolog dari University of Bonn, Jerman, pada 2013 silam. Kala itu, mereka menemukan sebuah sumur saat tengah menyelidiki sistem pasokan air, yang di dalamnya ternyata berisi puluhan mayat.
Bekerja sama dengan Departemen Antropologi Amerika, tim peneliti lantas menyelidiki kerangka-kerangka yang mereka temukan. Hasil analisis menunjukkan, bahwa ada 14 pria, seorang wanita, beberapa remaja, dan bayi berusia 18 bulan.
Hasil penyelidikan lebih lanjut mengungkap, orang-orang itu diduga dibunuh dan dipenggal di luar sumur, hingga akhirnya dipotong-potong dan dibuang ke dalam lubang tersebut. Bekas luka menunjukkan daging mereka dikerok dari tulang. Setelah dikubur, tulang dari masing-masing orang ditempatkan sejauh mungkin, suatu praktik yang bertujuan untuk menghinakan orang-orang tersebut.
Tengkorak manusia yang diduga dipenggal dan dipotong-potong. Foto: University of Bonn/Nicolaus Seefeld
“Ini jelas menunjukkan keinginan untuk menghancurkan keutuhan tubuh manusia,” ujar Dr Nicolaus Seefeld, ilmuwan dari University of Bonn dalam sebuah pernyataannya, seperti dikutip IFL Science.
ADVERTISEMENT
Penelitian sebelumnya juga mengungkap bahwa praktik kekerasan ritual di Suku Maya adalah hal yang lumrah dilakukan. Pemenggalan kepala sering terjadi ketika mereka terlibat konflik senjata.
Konflik biasanya terjadi antara penguasa yang berhasil mengambil alih kedudukan dari rekan-rekan mereka yang bertikai sebagai tahanan perang sebelum akhirnya dipermalukan dan dibunuh, termasuk kerangka yang ditemukan para arkeolog dari University of Bonn.
Hasil penelitian yang dilakukan di Laboratorium Geokimia Isotop di National Autonomous University of Mexico (UNAM) pada gigi dari 13 individu mengungkapkan, bahwa orang-orang yang terbunuh itu diduga hidup di daratan rendah yang sekarang disebut Guatemala, dengan satu orang dewasa dan satu bayi merupakan penduduk asli Uxul.
Kerangka tubuh yang ditemukan di kuburan massal di Uxul. Foto: University of Bonn/Nicolaus Seefeld
Delapan orang diketahui memiliki perhiasan atau ukiran gigi giok yang rumit di bagian gigi seri mereka. Kedua perhiasan diduga merupakan simbol status seseorang kala itu.
ADVERTISEMENT
Dahulu, Uxul adalah salah satu pusat peradaban Maya terbesar yang sangat berpengaruh. Seefeld yakin, kerangka yang ditemukan kemungkinan besar adalah para tahanan perang.
“Karena itu, tindakan yang terdokumentasi di Uxul seharusnya tidak dianggap hanya sebagai ekspresi kekejaman atau kebrutalan, tetapi sebagai demonstrasi kekuasaan," kata Seefeld.
Arkeolog menyimpulkan bahwa hasil penelitian ini telah memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang identitas individu, alasan mereka dibunuh, dan pengetahuan baru terkait kehidupan masyarakat Suku Maya.