Kaum Bumi Datar Langgar Lockdown Demi Berlayar ke 'Ujung Dunia', Berakhir Nyasar

12 September 2020 8:53 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi berlayar di laut dengan perahu layar. Foto: danielbuescher via Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berlayar di laut dengan perahu layar. Foto: danielbuescher via Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sepasang suami istri penganut kepercayaan bumi datar ditangkap oleh pihak berwajib saat melakukan perjalanan keluar dari Italia. Bukan karena mereka menganut teori konspirasi, namun karena mereka melanggar aturan lockdown di wilayah setempat.
ADVERTISEMENT
Kaum bumi datar itu berencana untuk pergi ke pelabuhan Sisilia di Termini Imerese. Mereka bertekad untuk menemukan 'ujung dunia' dari kepercayaan mereka soal bumi yang berbentuk datar.
Namun, perjalanan pasutri itu dilakukan saat wilayah tersebut melakukan lockdown ketat akibat pandemi virus corona. Tanpa basa-basi, kedua orang itu dengan polosnya menjelaskan bahwa mereka sedang menuju ujung dunia.
Mereka yakin bisa menuju ujung dunia dari pelabuhan Sisilia di Termini Imerese. Dari pelabuhan, mereka melakukan perjalanan sejauh 1.574,2 kilometer melintasi Italia dalam upaya menemukan Lampedusa, yang mereka sebut sebagai lokasi ujung dunia.
Ilustrasi bumi datar. Foto: Wikimedia Commons
Mereka menjual mobil dan membeli sebuah perahu untuk mencapai misinya. Namun sayang, kemampuan navigasi yang kurang membuat mereka justru berlayar semakin jauh dari Lampedusa, yang lokasi sebenarnya tidak jauh dari pantai Afrika Utara
ADVERTISEMENT
Gara-gara kelelahan, kehausan, hingga berisiko mengalami kecelakaan kapal, pasangan itu justru tersesat dan menyasar di sebuah pulau Ustica yang terletak 74,08 kilometer di barat laut Palermo.  
Anehnya, kedua orang yang menyatakan bahwa dirinya adalah penganut kepercayaan bumi datar ini berlayar menggunakan kompas. Pedoman navigasi itu bekerja berdasarkan magnet terrestrial yang menganut prinsip bertolak belakang dengan kepercayaan mereka sebagai kaum bumi datar.
“Mereka berpedoman pada kompas, sebuah alat yang bekerja berdasarkan magnet terrestrial, sebuah prinsip yang harus mereka tolak sebagai penganut teori bumi datar,” kata Kementerian Kesehatan di Palermo, Salvatore Zichici, seperti dikutip media lokal Corriere della Sera.
Penampakan Bumi dari Stasiun Ruang Angkasa Internasional Foto: NASA

Pasangan kaum bumi datar yang bernasib sial

Pasangan kaum bumi datar itu akhirnya ditangkap karena melanggar aturan lockdown. Mereka digelandang menuju Palermo untuk melakukan karantina selama 15 hari di perahu mereka.
ADVERTISEMENT
Mengetahui apa yang harus mereka tanggung karena ulahnya, mereka memutuskan untuk melarikan diri. Keduanya berlayar selama tiga jam namun akhirnya berhasil dihadang oleh petugas pelabuhan.
Mereka dibawa kembali ke pelabuhan untuk dikarantina. Belum selesai sampai di situ, mereka kembali melakukan upaya untuk kabur.
Kali ini, mereka kabur dan bersembunyi di sebuah rumah seorang pria mitomaniak yang berbohong kepada petugas bahwa dirinya positif COVID-19. Namun petugas tetap saja menemukan pasangan itu hingga akhirnya mereka dipaksa untuk pulang menggunakan kereta api.