Kapan Pandemi Covid di Indonesia Berakhir? Ini Prediksi Bloomberg

6 Februari 2021 17:18 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah tenaga kesehatan mendapatkan vaksinasi dosis pertama vaksin coronaSinovac di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (4/2). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah tenaga kesehatan mendapatkan vaksinasi dosis pertama vaksin coronaSinovac di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (4/2). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia dan negara lainnya di dunia tengah bertempur mengakhiri pandemi virus corona. Salah satu jalan yang ditempuh adalah dengan melakukan vaksinasi massal untuk kembali ke kehidupan normal.
ADVERTISEMENT
Namun, program vaksinasi COVID-19 di Indonesia yang sudah dijalankan mulai pertengahan Januari 2021 lalu dirasa belum maksimal. Menurut hitungan Bloomberg, proses vaksinasi di Indonesia masih kalah cepat dengan negara-negara lain.
Laporan kalkulasinya bahkan memprediksi, dengan tingkat vaksinasi saat ini, Indonesia baru bisa mengakhiri pandemi sekitar 10 tahun lagi. Indonesia tidak sendiri. Masih dengan analisis yang sama, India dan Rusia juga memiliki waktu estimasi serupa, yaitu menunggu hingga satu dekade lamanya.
Sejumlah tenaga kesehatan mendapatkan vaksinasi dosis pertama vaksin COVID-19 Sinovac di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (4/2). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
Riset Bloomberg tersebut dibangun berdasarkan basis data vaksin COVID-19 terbesar yang diberikan di seluruh dunia, dengan lebih dari 119 juta dosis. Dari data tersebut, Bloomberg memperhitungkan tingkat vaksinasi saat ini dengan populasi suatu negara untuk memberikan gambaran singkat tentang waktu kapan pandemi corona berakhir atau mencapai tingkat herd immunity.
ADVERTISEMENT
Pakar epidemiologi ternama asal Amerika Serikat, Dr Anthony Fauci, telah menyarankan untuk membentuk herd immunity atau kekebalan komunal, setidaknya dibutuhkan 70-85 persen dari populasi di wilayah harus divaksinasi. Tetapi, jika hanya sedikit orang dalam suatu wilayah yang divaksinasi, virus dapat terus menyebar tanpa terkendali.

Vaksinasi di Indonesia masih rendah

Berdasarkan hitungan Bloomberg per 5 Februari 2021, tingkat vaksinasi terbaru di Indonesia rata-rata 64.187 dosis per hari. Pada tingkat ini, dibutuhkan lebih dari 10 tahun untuk mencakup herd immunity 75 persen populasi dengan vaksin dua dosis.
Berdasarkan Sensus Penduduk 2020 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) hingga September 2020, jumlah penduduk Indonesia tercatat mencapai 270.203.911 jiwa. Jika mengalkulasi hitungan Bloomberg, 64.187 dosis vaksin per hari dikali 3.650 hari (10 tahun), maka akan menghasilkan 234.282.550 jiwa masyarakat Indonesia tervaksinasi dan telah memenuhi herd immunity.
Grafik vaksinasi di Indonesia berdasarkan laporan Bloomberg. Foto: Screenshot Bloomberg
Perhitungan ini akan terus berubah-ubah, tergantung upaya pemerintah untuk meningkatkan vaksinasi di masyarakat. Selain itu, ada kemungkinan akan semakin cepat karena lebih banyak vaksin yang tersedia.
ADVERTISEMENT
Bloomberg membuat perhitungan dengan vaksin dua dosis yang tersedia saat ini. Mereka belum memasukkan vaksin Johnson & Johnson yang baru-baru ini menunjukkan hasil uji klinis positif menggunakan dosis tunggal, namun belum disetujui penggunaannya.
Petugas medis menunjukkan vaksin COVID-19 Sinovac. Foto: ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Proses vaksinasi terjadi lebih cepat di negara-negara yang lebih kaya daripada di negara lain di dunia. Negara-negara seperti itu cenderung mengalahkan COVID-19 lebih cepat daripada negara yang lebih miskin dan yang memiliki populasi besar, seperti China dan India.
Israel, misalnya, negara dengan tingkat vaksinasi tertinggi di dunia saat ini bisa mencapai herd immunity 75 persen hanya dalam dua bulan. Begitu juga dengan Uni Emirat Arab. Amerika Serikat diperkirakan akan sampai tahap itu pada 2022 mendatang.
Jika dihitung secara global dengan kondisi vaksinasi saat ini, butuh waktu sekitar tujuh tahun bagi dunia untuk bisa mengakhiri pandemi COVID-19 atau herd immunity mencapai 75 persen populasi, menurut kalkulator Bloomberg.
ADVERTISEMENT