Kabar Baik, Semua Pasien Kanker Rektum Bisa Sembuh Minum Obat Ini

8 Juni 2022 17:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi obat . Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi obat . Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebuah uji klinis fase II kanker rektum yang dilaksanakan oleh Memorial Sloan Kettering Cancer Center dan Yale University membuahkan hasil positif. Sebuah obat bernama dostarlimab berhasil menyembuhkan semua dari 18 pasien partisipan.
ADVERTISEMENT
Kanker rektum adalah kanker yang muncul pada sistem usus besar atau pencernaan bagian bawah manusia.
Obat dostarlimab adalah obat imunoterapi, di mana memanfaatkan sistem imun untuk menyerang jaringan kanker. Obat ini beredar dengan merk Jemperli. Sebelumnya Jemperli sudah digunakan untuk mengobati kanker endometrium.
Uji klinis kali ini membuktikan bahwa obat Jemperli sangat efektif untuk mengobati kanker rektum. Total 18 pasien dengan kanker rektum medium yang berpartisipasi, semuanya menunjukkan peningkatan kondisi. Tidak hanya itu, tim peneliti yang melaksanakan uji klinis pun mengatakan bahwa pasien menunjukkan tingkat remisi yang belum pernah terlihat dari obat kanker lain.
12 pasien yang sudah menyelesaikan uji klinis dinyatakan sembuh tanpa ada satu sel tumor terdeteksi hingga satu tahun kemuduian.
ADVERTISEMENT
Pasiennya adalah pengidap kanker rektum stadium 2 dan stadium 3 di mana jaringan kanker sudah menyebar menginfeksi organ sekitar. Pasien yang tergabung di uji klinis ini pun punya subtype mutasi genetik khusus bernama mismatch repair deficiency (MMRd) yang membuatnya lebih tahan melawan kemoterapi dan radioterapi. Sisi positifnya, kanker dengan MMRd ini lebih lemah melawan sistem imun. Kanker rektum dengan MMR ada pada 5 hingga 10 persen pasien.
Ilustrasi kanker rektum/kanker usus besar. Foto: Anatomy Image/Shutterstock
Pasien diberikan dosis dostarlimab sekali setiap tiga minggu selama 6 bulan. Skenario awalnya adalah setelah masa pemberian obat, pasien akan menjalani kemoterapi atau radioterapi untuk memaksimalkan remisi. Namun ternyata pasien dapat sembuh cukup dengan pemberian dostarlimab.
“Saya percaya ini adalah pertama kalinya ini terjadi dalam sejarah kanker,” kata penulis studi Luis A. Diaz Jr. dari Memorial Sloan Kettering Cancer Center kepada New York Times, mengacu pada betapa mujarabnya obat ini. Pasien pertama yang diberi obat itu tetap bebas kanker dua tahun kemudian.
ADVERTISEMENT
Kanker muncul dari sel tubuh yang bermutasi atau mengalami kerusakan DNA. Sel kanker akan tumbuh dengan cepat dan ganas, memakan semua sumber daya tubuh yang bisa didapat. Sel imun manusia tidak menyerang kanker karena mengenalinya sebagai bagian dari tubuh, bukan penyerang dari luar.
Obat ini bekerja sebagai inhibition—menutup sebuah protein marker di kanker yang membuat sel imun kesulitan membunuh kanker. Obat kemudian membuat sel imun mengenali bahwa kanker adalah objek berbahaya dan harus dimusnahkan.
Harga dostarlimab tidak murah, kisaran 11.000 dolar AS per dosisnya atau sekitar Rp 159 juta (kurs Rp 14.472).
Laporan uji klinis fase 2 ini dipublikasikan di jurnal New England Journal of Medicine per 5 Juni 2022. Penelitian melibatkan ahli dari Memorial Sloan Kettering Cancer Center dan Yale University.
ADVERTISEMENT